Penelitian Terdahulu LANDASAN TEORI

commit to user 12

II. LANDASAN TEORI

A. Penelitian Terdahulu

Penggunaan alat analisis Tipologi Klassen sudah beberapa kali digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam pengklasifikasian komoditi ataupun sektor di beberapa daerah. Penelitian Purwanto 2009 yang berjudul Klasifikasi Komoditi Tanaman Bahan Makanan dalam Kerangka Perencanaan Pengembangan Ekonomi Daerah Kabupaten Klaten Pendekatan Tipologi Klassen, menyimpulkan bahwa komoditi tanaman bahan makanan di Kabupaten Klaten dapat diklasifikasikan menjadi: a. Komoditi prima terdiri dari komoditi padi dan jagung. b. Komoditi berkembang terdiri dari komoditi ubi kayu, durian, kedelai, cabe rawit, mangga, rambutan, petai, cabe besar, sukun, ubi jalar, sawi, kacang panjang, kacang hijau, mentimun, tomat, terong, bawang merah, alpukat, kubis, jambu biji, salak, jeruk, duku, jambu air, belimbing, sirsak, kangkung, dan nanas. c. Komoditi terbelakang terdiri dari komoditi pisang, melinjo, kacang tanah, nangka, pepaya, melon, semangka, sawo, bayam, dan manggis. Hasil penelitian Susilowati 2009 dalam penelitiannya yang berjudul Strategi Pengembangan Sektor Pertanian di Kabupaten Sukoharjo Pendekatan Tipologi Klassen, disimpulkan bahwa dengan menggunakan Analisis Tipologi Klassen dapat diketahui hasil klasifikasi sektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo, yaitu subsektor tanaman bahan makanan adalah termasuk subsektor prima, subsektor peternakan merupakan subsektor potensial, subsektor perikanan merupakan subsektor berkembang adalah dan subsektor perkebunan dan subsektor kehutanan termasuk subsektor terbelakang di Kabupaten Sukoharjo. Sedangkan strategi pengembangan sektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo terdiri dari: 1. Strategi pengembangan jangka pendek, meliputi strategi untuk mengembangkan subsektor prima subsektor tabama yaitu dengan commit to user 13 pengotimalan potensi yang ada, yaitu dengan cara diversifikasi pasar, kerjasama dengan pihak swalayan, membuka lapangan kerja untuk pengemasan dan pemasaran, penetapkan harga oleh pemerintah. Sedangkan strategi untuk mengupayakan subsektor potensial menjadi subsektor prima subsektor peternakan, yaitu dengan meningkatkan laju pertumbuhannya yaitu dengan cara meningkatkan produksi peternakan dengan menurunkan harga ternak dan pakan ternak dan gaduh ternak, memanfaatkan kotoran dan urine ternak sebgai pupuk organik dan menjalin kerjasama dengan Kabupaten lain. 2. Strategi pengembangan jangka menengah yaitu strategi untuk mengembangkan subsektor berkembang menjadi subsektor potensial subsektor perikanan, strateginya yaitu dengan meningkatkan kontribusinya yaitu dengan cara meningkatkan permintaan ikan dengan diversifikasi produk, meningkatkan produksi dengan penggunaan bibit unggul dan meningkatkan daya beli masyarakat. 3. Strategi pengembangan jangka panjang yaitu dengan pengembangan subsektor prima subsektor tabama strateginya yaitu dengan menjaga kesuburan tanah, perwujudan pertanian organik, penetapan daerah sebagai penghasil komoditi unggulan, sistem tanam bergilir. Chasanah 2009 dalam penelitianya yang berjudul “Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah Kabupaten karanganyar berbasis Komoditas Tanaman Bahan Makanan Pendekatan Tipologi Klassen” disimpulkan bahwa klasifikasi komoditas tanaman bahan makanan di Kabupaten Karanganyar berdasarkan pendekatan Tipologi Klassen terdiri empat klasifikasi komoditas, yaitu: d. Komoditas prima komoditas tanaman bahan makanan yang mempunyai laju pertumbuhan yang cepat dan kontribusi yang besar dibandingkan dengan PDRB Kabupaten Karanganyar, terdiri dari komoditas padi, jagung dan pisang. e. Komoditas potensial komoditas tanaman bahan makanan yang mempunyai laju pertumbuhan yang lambat tetapi kontribusi yang besar commit to user 14 dibandingkan dengan PDRB Kabupaten Karanganyar, terdiri dari ubi kayu dan kacang tanah. f. Komoditas berkembang komoditas tanaman bahan makanan yang memiliki ciri laju pertumbuhan cepat tetapi kontribusi komoditas yang rendah dibandingkan dengan PDRB Kabupaten Karanganyar, terdiri dari komoditas mangga, durian, wortel, bawang merah, rambutan, nangkacempedak, melinjo, jamur, bawang daun, kedelai, dukulangsat, bawang putih, kubis, petsaisawi, cabe besar, petai, sawo, buncis, jeruk siamkeprok, tomat, kembang kol, pepaya, salak, melon, cabe rawit, kacang panjang, ketimun, jambu biji, semangka, sukun, sirsak, manggis, terung, kentang, jambu air, jeruk besar, kangkung, labu siam, bayam. g. Komoditas terbelakang komoditas tanaman bahan makanan yang dicirikan dengan laju pertumbuhan yang lebih lambat dan kontribusi yang lebih kecil dibandingkan dengan PDRB Kabupaten Karanganyar, terdiri dari komoditas ubi jalar, alpukat, strawberry, belimbing, nanas, dan kacang merah. Penelitian-penelitian di atas dijadikan referensi dalam penelitian ini dengan alasan adanya kesamaan alat analisis penelitian, yaitu Tipologi Klassen. Adapun penelitian-penelitian di atas untuk ke depannya dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan gambaran secara komprehensif sehingga akan mempermudah peneliti untuk menentukan strategi pengembangan wilayah di Kecamatan Margomulyo. Selain itu, bagi Kecamatan Margomulyo diharapkan penelitian-penelitian tersebut dapat dijadikan sebagai acuan dalam mempertahankan maupun mengembangan komoditi yang ada di Kecamatan Margomulyo sehingga komoditi-komoditi yang dihasilkan mampu bersaing di pasaran baik lingkup lokal maupun nasional serta sekaligus dapat menjadi komoditi andalan yang pada akhirnya sebagai ikon Kecamatan Margomulyo. commit to user 15

B. Tinjauan Pustaka