commit to user 42
dengan dijadikannya Kecamatan Margomulyo sebagai daerah konservasi hutan jati oleh Pemerintah, hal ini merupakan keuntungan bagi Kecamatan
Margomulyo karena dengan banyaknya pohon jati, ketika terjadi banjir Kecamatan Margomulyo menderita kerugian akibat banjir lebih ringan di
banding dengan kecamatan lain karena akar dari pohon-pohon jati tersebut mampu meyerap air banjir selain itu juga dapat mencegah adanya tanah
longsor. Penggunaan luas bukan lahan sawah atau tanah kering yang
memiliki luas terkecil adalah ladang dengan luas 990,6 Ha dengan persentase 7,09 terhadap luas total. Pembagian luas bukan lahan sawah
yang lain adalah meliputi pekarangan dengan luas 1071,1 Ha dengan persentase 7,67 dan luas lahan lainnya 1.116,3 Ha dengan persentase
1,75 dan lainya dengan luas 5.173 Ha dan persentase 7,99 terhadap luas total.
B. Keadaan Penduduk
1. Jumlah Penduduk Penduduk merupakan sumberdaya manusia yang menjadi subyek
sekaligus obyek dalam kegiatan pembangunan yang dilaksanakan di suatu daerah. Pertambahan jumlah penduduk memiliki dua sisi pandangan, yaitu
sisi positif dan sisi negatif. Segi positifnya adalah bertambahnya jumlah penduduk suatu wilayah akan meningkatkan tingkat konsumsi masyarakat
sehingga akan memacu kegiatan produksi dan menumbuhkan berbagai kegiatan ekonomi. Sedangkan dari sisi negatif, pertambahan penduduk
akan memungkinkan menambah masalah sosial, seperti pengangguran dan kemiskinan. Jumlah penduduk yang besar merupakan aset tersendiri bagi
keberhasilan pembangunan suatu wilayah, mengingat penduduk merupakan pelaku sekaligus sasaran dari kegiatan pembangunan itu
sendiri. Secara administratif Kecamatan Margomulyo terbagi menjadi 6
desa dimana masing-masing desa tersebut memiliki jumlah penduduk yang
commit to user 43
berbeda. Jumlah penduduk Kecamatan Margomulyo Tahun 2008 sebanyak 21.872 jiwa yang terdiri dari 6.107 Kepala Keluarga KK yang terdiri
10.494 jiwa penduduk laki-laki dan 11.378 jiwa penduduk perempuan Dengan kepadatan penduduk pada akhir tahun 2008 sebanyak 1.510 jiwa
per kilometer. Jumlah dan kepadatan penduduk Kecamatan Margomulyo pada tahun 2008 berdasarkan tiap desa sebagai berikut.
Tabel 4.3. Jumlah Penduduk Per Desa dan Kepadatan Penduduk Per Km
2
dalam Wilayah Kecamatan margomulyo Tahun 2008 No
Desa Jumlah
Penduduk Luas
Km2 Kepadatan
Penduduk Per Km2 1
Ngelo 1.301
25,53 58,59
2 Kalangan
1.573 14,54
122,60 3
Margomulyo 5.677
12,08 429,05
4 Sumberjo
6.190 12,38
505,82 5
Meduri 4.889
67,16 67,6
6 Geneng
2.441 7,99
327,53 Jumlah
22.071 139,68
1510,59 Sumber: Kecamatan Margomulyo dalam Angka Tahun 2009
Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2008 Desa Sumberjo merupakan desa yang mempunyai jumlah penduduk terbanyak
yaitu 6.190 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 505,82 jiwakm
2
dan Desa Ngelo merupakan desa yang memiliki jumlah penduduknya paling
sedikit yaitu 1.301 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 58,59 jiwakm
2
. Tingkat kepadatan penduduk Kecamatan Margomulyo Tahun 2008 adalah 1.510,59 jiwakm
2
. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa penyebaran penduduk di Kecamatan Margomulyo belum merata di tiap
desa. Hal ini dipengaruhi oleh kelahiran, kematian dan migrasi. Tingginya angka kelahiran disebabkan oleh rata-rata umur perkawinan pertama
wanita di Kecamatan Margomulyo tergolong usia muda yaitu 18 tahun. Semakin muda usia untuk menikah, wanita akan mempunyai rentang masa
subur yang panjang sehingga peluang untuk mempunyai anak besar. Angka kelahiran tinggi juga diakibatkan jumlah wanita usia subur yang
banyak, jumlah wanita usia subur yang ada di Kecamatan Margomulyo
commit to user 44
sebesar 5.287 jiwa pada tahun 2008 Kabupaten Bojonegoro dalam Angka Tahun 2009.
2. Komposisi Penduduk a. Menurut Kelompok Umur
Komposisi penduduk di Kecamatan Margomulyo menurut golongan umur akan mempengaruhi keberhasilan dalam pertumbuhan
penduduk. Penduduk berdasarkan kelompok umur dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu penduduk usia non produktif dan
penduduk usia produktif. Penduduk usia non produktif yaitu penduduk yang berusia 0-14 tahun anak-anak dan penduduk yang berusia lebih
dari 65 tahun lansia, sedangkan penduduk usia produktif yaitu penduduk yang berusia 15-64 tahun. Penduduk dengan jumlah usia
non produktif lebih banyak dapat menghambat potensi penduduk usia produktif. Hal ini dikarenakan penduduk produktif harus menanggung
banyaknya penduduk non produktif sehingga pendapatan yang seharusnya bisa digunakan untuk kebutuhan yang lain harus digunakan
untuk membiayai penduduk usia non produktif. Komposisi penduduk Kecamatan Margomulyo berdasarkan kelompok umur dapat dilihat
pada Tabel 4.4. Tabel 4.4. Komposisi Penduduk Kecamatan Margomulyo menurut
Kelompok Umur Tahun 2008 No.
Umur tahun Jumlah
orang Angka Beban Tanggungan
1. 0 – 14
5.421 2.
15 – 64 13.970
3. ≥ 65
2.431 56,20
Total 21.822
56,20 Sumber: Kecamatan Margomulyo dalam Angka Tahun 2009
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa jumlah penduduk usia produktif sebesar 13.970 orang dan jumlah penduduk usia non produktif sebesar
7.852 orang. Hal ini berarti jumlah penduduk usia produktif lebih besar daripada jumlah penduduk usia non produktif. Angka beban
tanggungan lebih dikenal dengan dependency ratio DR. Ukuran ini
commit to user 45
merupakan persentase antara jumlah penduduk usia non produktif yaitu usia 0-14 tahun dan 65 tahun ke atas per jumlah penduduk usia
produktif yaitu usia 15-64 tahun. Nilai DR menunjukkan banyaknya jumlah penduduk usia tidak produktif yang harus ditanggung oleh 100
penduduk berusia produktif. Angka beban tanggungan Kecamatan Margomulyo pada tahun 2008 adalah 56,20. Hal ini berarti setiap
100 orang penduduk produktif harus menanggung 56,20 ≈ 56 orang
yang tidak produktif. b. Menurut Lapangan Usaha
Keberhasilan pembangunan di suatu wilayah dapat dilihat dari tingkat penyerapan tenaga kerja bagi penduduknya. Besarnya
penyerapan tenaga kerja dapat meningkatkan pendapatan per kapita penduduk dan pada akhirnya akan menimbulkan kesejahteraan hidup
penduduk suatu wilayah. Data distribusi sektoral penyerapan tenaga kerja dapat digunakan sebagai salah satu indikator guna melihat
kemampuan sektor-sektor ekonomi dalam menyerap tenaga kerja dan sebagai tolak ukur kemajuan perekonomian suatu daerah. Komposisi
penduduk di Kecamatan Margomulyo menurut lapangan usaha dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5. Jumlah Penduduk dalam Wilayah Kecamatan Margomulyo menurut Jenis Usaha Tahun 2008
No Lapangan Usaha
Jumlah Penduduk Jiwa
Persentase 1
Petani 12.150
79,96 2
Buruh Tani 1.913
12,59 3
Nelayan 0,00
4 Pedagang
350 2,30
5 Pertukangan
209 1,38
6 Industri
180 1,18
7 KaryawanABRI
270 1,78
8 Lain-lain
123 0,81
Total 15.195
100 Sumber: Kecamatan Margomulyo dalam Angka Tahun 2009
commit to user 46
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa mayoritas lapangan usaha penduduk Kecamatan Margomulyo adalah sebagai tani
yaitu 12.150 orang dan 1.913 orang sebagai buruh tani. Banyaknya penduduk yang bekerja di sektor pertanian disebabkan karena kondisi
alam yang mendukung dan tersedianya lahan pertanian yang luas yaitu 700,6 Ha. Biasanya sektor pertanian lebih didominasi oleh pekerja
keluarga, kebanyakan pekerjaan tersebut dilakukan secara bersama- sama oleh anggota keluarga itu sendiri sehingga sebagian penduduk
yang bekerja pada sektor ini berstatus sebagai pekerja tak dibayar. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk tersebut tidak mendapatkan
pendapatan sebagaimana pekerja pada umumnya, tetapi tetap dikategorikan sebagai penduduk yang bekerja.
Jenis usaha lainnya yang paling banyak di usahakan oleh penduduk Kecamatan Margomulyo adalah sebagai pedangang yaitu
350 orang karena sebagian besar hasil dari pertanian mereka menjualnya sendiri. Komposisi penduduk menurut jenis usaha di
Kecamatan Margomulyo terkecil adalah jenis usaha lainnya yaitu sebesar 123 orang dan industri yaitu sebesar 180 orang. Sedikitnya
jumlah penduduk yang bekerja pada sektor industri karena minimnya pengetahuan akan industri selain itu belum berkembangnya lapangan
usaha penduduk di luar sektor pertanian sehingga penduduk Kecamatan Margomulyo menumpukan hidupnya pada sektor pertanian
sebagai sumber pendapatan. Sedangkan jenis usaha nelayan, tidak ada penduduk yang bekerja pada usaha tersebut dikarenakan letak
Kecamatan Margomulyo jauh dari daerah pesisir sehingga sebagian besar penduduk Kecamtan Margomulyo bekerja pada sektor pertanian.
C. Keadaan Perekonomian