Tanaman bahan makanan Tabama

commit to user 70 pengembangan yang tepat tersebut diharapkan dapat meningkatkan pendapatan daerah yang termasuk di dalamnya pendapatan dan kesejahteraan petani di Kecamatan Margomulyo. Berdasarkan hasil klasifikasi komoditi pertanian dengan pendekatan Tipologi Klassen, maka dalam merumuskan perencanaan pengembangan komoditi pertanian Kecamatan Margomulyo, dapat dilakukan dengan menentukan beberapa strategi pengembangan. Strategi pengembangan pertanian komoditi pertanian ini diarahkan pada komoditi yang dihasilkan sesuai dengan hasil klasifikasi. Strategi pengembangan komoditi pertanian ini dilakukan berdasarkan pada beberapa periode waktu, yaitu strategi pengembangan dalam masa jangka pendek 1-5 tahun, jangka menengah 5-10 tahun dan jangka panjang 10-25 tahun. Perumusan strategi pengembangan komoditi pertanian di Kecamatan Margomulyo dilakukan berdasarkan dokumen perencanaan daerah yang digunakan untuk mengetahui strategi pengembangan komoditi pertanian. Untuk mengetahui strategi pengembangan komoditi pertanianan, maka digunakan matriks strategi pengembangan komoditi pertanian. Hasil matriks strategi pengembangan untuk komoditi pertanian di Kecamatan margomulyo sebagai berikut:

1. Tanaman bahan makanan Tabama

Berdasarkan hasil klasifikasi tipologi klassen, maka dapat dirumuskan strategi pengembangan komoditi tanaman bahan makanan baik dalam jangka pendek 1-5 tahun dan jangka panjang 10-25 tahun sebagai berikut: commit to user 71 Tabel 5.11. Matriks Strategi Pengembangan Komoditi Tanaman Bahan Makanan Kecamatan Margomulyo Strategi No. Komoditi Klasifikasi Jangka Pendek 1-5 Tahun Jangka Menengah 5-10 Tahun Jangka Panjang 10-25 Tahun Tabama 1. Padi prima Mengupayakan tetap menjadi komoditi prima 1. Peningkatan akses petani di bidang permodalan 2. Pengendalian hama terpadu di areal pertanian padi. - Mengupayakan Tetap Menjadi Komoditi Prima 1. Penyediaan dan pemeliharaan sarana prasarana pertanian yang memadai 2. Jagung prima Mengupayakan tetap menjadi komoditi prima 1. Peningkatan akses petani di bidang permodalan 2. Pengendalian hama terpadu di areal pertanian jagung. - Mengupayakan Tetap Menjadi Komoditi Prima 1. Penyediaan benih untuk jagung 2. Pengembangan agribisnis jagung 3. Kedelai prima Mengupayakan tetap menjadi komoditi prima 1. Peningkatan akses petani di bidang permodalan 2. Pengendalian hama terpadu di areal pertanian kedelai. - Mengupayakan Tetap Menjadi Komoditi Prima 1. Penyediaan benih untuk kedelai 2. Pengembangan agribisnis kedelai 4. Ubi kayu potensial Mengupayakan komoditi potensial menjadi komoditi prima 1. Pemeliharaan ubi kayu secara intensif 2. Pengembangan kemitraan usaha tani. Mengupayakan komoditi potensial menjadi komoditi prima 1. Pengembangan agribisnis ubi kayu. - 5. Ubi rambat terbelakang - Mengupayakan komoditi terbelakang menjadi komoditi berkembang 1. Pengoptimalan sumber daya lahan 2. Meningkatkan minat masyarakat untuk mengelola ubi rambat Mengupayakan komoditi terbelakang menjadi komoditi berkembang 1. Penguatan kelembagaan petani ubi rambat. 6. Kacang tanah terbelakang - Mengupayakan komoditi terbelakang menjadi komoditi berkembang 1. Meningkatkan minat masyarakat untuk mengusahakan komoditi kacang tanah Mengupayakan komoditi terbelakang menjadi komoditi berkembang 1. Penguasaan jaringan bisnis dalam pemasaran kacang tanah Sumber: Analisis Data Sekunder Strategi pengembangan komoditi tanaman bahan makanan di Kecamatan Margomulyo dalam penelitian ini merupakan serangkaian perencanaan dalam upaya pengembangan komoditi tanaman bahan makanan yang dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Adapun penjelasan tentang berbagai strategi pengembangan dalam jangka waktu masing-masing adalah sebagai berikut: commit to user 72 a. Padi prima Berdasarkan hasil analisis klasifikasi komoditi tanaman bahan makanan di Kecamatan Margomulyo, padi merupakan komoditi prima. Sehingga diperlukan beberapa perumusan strategi pengembangan agar komoditi padi tetap menjadi komoditi prima, yaitu mempertahankan laju pertumbuhannya yang cepat dan besarnya kontribusi komoditi tersebut di Kecamatan Margomulyo. Adapun penjelasan secara rinci mengenai strategi pengembangan komoditi padi sebagai berikut : 1 Strategi pengembangan jangka pendek yang mengupayakan komoditi padi tetap bertahan sebagai komoditi prima Strategi pengembangan jangka pendek dilakukan dengan periode waktu antara 1-5 tahun. Strategi pengembangan jangka pendek yang digunakan untuk pengembangan komoditi padi di Kecamatan Margomulyo. Adapun strategi pengembangan komoditi padi sebagai berikut: a Peningkatan akses petani di bidang permodalan Modal merupakan sumber utama dalam semua kegiatan ekonomi. Begitu halnya dalam kegiatan usaha tani juga diperlukan modal yang cukup agar proses usaha tani dapat dijalankankan. Kegiatan usaha tani padi di Kecamatan Margomulyo sebagian besar dilakukan oleh petani dengan menggunakan modal mandiripribadi. Sehingga para petani hanya mampu mengusahakan kegiatan bertani sebatas modal yang dimiliki. Apalagi dengan adanya banjir yang setiap musim rutin melanda Kabupaten Bojonegoro yang berdampak pada Kecamatan Margomulyo, dengan modal sedikit yang dimiliki petani akan menyebabkan petani enggan menanam karena kerugian akibat banjir. Sehingga diharapkan adanya batuan modal baik dari pemerintah kabupaten maupun kecamatan. sehingga dengan adanya bantuan modal tersebut petani dapat commit to user 73 memproduksi dalam jumlah yang lebih. Misalnya pemerintah memberi ganti rugi karena gagal panen akibat banjir. b Pengendalian hama terpadu di areal pertanian padi. Pengembangan produksi pangan khususnya padi, petani dihadapkan kepada beberapa kendala baik yang bersifat fisik, sosio-ekonomi maupun kendala yang bersifat biologi biological constraint. Salah satu kendala biologi adalah gangguan hama yang menyebabkan penurunan baik kuantitas maupun kualitas produk bahkan sampai menggagalkan panen. Hama yang sering menyerang pada tanaman padi yakni hama perusak akar nematoda, orong-orong, ulat tanah dan ulat grayak, perusak batang tikus dan hama ganjur dan hama penghisap daun walang sangit, wereng coklat dan wereng hijau. Kelemahan petani dalam mengendalikan hama-hama tersebut di areal pertanian di wilayah Kecamatan Margomulyo yaitu : 1. umumnya petani terlambat mengambil tindakan karena kurang mengamati perkembangan hama atau tidak mengetahui saat yang tepat fase pertumbuhan hama 2. dosis atau volume semprotnya rendah, hal ini dilakukan karena petani ingin menghemat pestisida sebab harga pestisida semakin mahal. Upaya pengendalian hama dapat dilakukan dengan Pengendalian Hama Terpadu PHT. PHT pada dasarnya terdiri atas dua kegiatan pengendalian yaitu usaha-usaha pencegahan preventive controls dan penggunaan pestisida pesticide controls. Penggunaan pestisida boleh dilakukan apabila cara pertama sudah digunakan tetapi belum memberikan hasil optimal. Introduksi teknologi PHT bertujuan agar petani menjadi tahu dan mampu merubah perilaku dalam commit to user 74 pengendalian hama tanaman dari cara lama ke cara baru konsep PHT. Disamping itu, jenis pesisida yang boleh digunakan untuk tanaman padi juga dibatasi, hanya boleh menggunakan jenis pestisida yang mudah terurai. Seluruh petani sudah mengadopsi jarak tanam anjuran 22 Cm x 22 Cm, mereka sudah menyadari manfaat jarak tanam yang tepat, tidak terlalu lebar maupun terlalu sempit. Paket pemupukan berimbang sangat dianjurkan agar tanaman memberikan hasil optimal, terdiri atas 150 Kg Urea, 100 Kg TSP, 100 Kg KCL, dan 100 Kg ZA per hektar. Konsep pengendalian hama terpadu merupakan koordinasi penggunaan senjata campuran, yaitu paket budidaya yang merupakan konsep lama tetapi mengandung upaya-upaya pencegahan preventive controls terhadap perkembangan hama dengan penggunaan pestisida pesticide controls secara bijaksana. Pengertian bijaksana mencakup pemilihan jenis-jenis pestisida yang mudah terurai degradable sesuai rekomendasi dan pengaplikasianya harus tepat waktu dan dosis. Tepat waktu artinya penyemprotan baru boleh dilaksanakan apabila terlebih dahulu petani sudah melakukan pengamatan dan diketahui bahwa intensitas gangguan OPT sudah berada di atas ambang ekonomis economic threshold yaitu tingkat populasi hama dimana tindakan pengendalian dianjurkan untuk mencegah jumlah hama mencapai tingkat kerugian ekonomi. 2 Strategi pengembangan jangka panjang mengupayakan komoditi padi tetap bertahan sebagai komoditi prima Strategi pengembangan dalam jangka panjang dilakukan dengan periode waktu 10-25 tahun. Strategi pengembangan komoditi padi jangka panjang di Kecamatan Margomulyo ini dilakukan dengan mengupayakan komoditi padi tetap menjadi komoditi prima, namun strategi ini bisa terjadi perubahan sesuai commit to user 75 dengan kondisi alam dan perkembangan komoditi padi. Adapun penjelasan tentang strategi pengembangan komoditi padi jangka panjang di Kecamatan Margomulyo sebagai berikut : a Penyediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pertanian yang memadai Terjadinya penurunan kontribusi maupun laju pertumbuhan komoditi padi perlu diantisipasi meskipun dalam jangka waktu yang panjang. Oleh karena itu diperlukan upaya penyediaan sarana dan prasarana pertanian yang memadai sesuai dengan kebutuhan petani. Penyediaan sarana dan prasarana dapat dilakukan dengan membentuk waduk penampungan air yang dilengkapi dengan alat-alat penunjang dan dibuat saluran-saluran irigasi agar ketika terjadi banjir, luapan air tidak menggenangi lahan sawah dan sekitarnya. Dalam penyediaan sarana dan prasarana pertanian ini hal yang terpenting adalah diperlukan adanya upaya pemeliharaan sarana tersebut agar dalam jangka waktu yang panjang, sarana tersebut dapat digunakan dengan baik secara kontinuitas. b. Jagung prima Berdasarkan hasil analisis klasifikasi komoditi tanaman bahan makanan di Kecamatan Margomulyo, jagung merupakan komoditi prima. Sehingga diperlukan beberapa strategi pengembangan agar komoditi jagung tetap menjadi komoditi prima, yaitu mempertahankan laju pertumbuhannya yang cepat dan besarnya kontribusi komoditi tersebut di Kecamatan Margomulyo sebagai berikut : 1 Strategi pengembangan jangka pendek yang mengupayakan komoditi jagung tetap bertahan sebagai komoditi prima Strategi pengembangan jangka pendek dilakukan dengan periode waktu antara 1-5 tahun. Strategi pengembangan jangka pendek yang digunakan untuk pengembangan komoditi jagung di commit to user 76 Kecamatan Margomulyo. Adapun strategi pengembangan komoditi jagung sebagai berikut: a Peningkatan akses petani di bidang permodalan Kegiatan usaha tani di Kecamatan Margomulyo sebagian besar dilakukan oleh petani dengan menggunakan modal mandiripribadi. Padahal modal merupakan faktor penting dalam kegiatan usahatani. Dalam kegiatan usaha tani diperlukan modal yang tidak sedikit karena ada beberapa faktor produksi yang harus dibeli petani seperti pupuk kimia, bibit, biaya sewa apabila tidak mempunyai tanah sendiri dan faktor- faktor lainnya. Apabila modal yang dimiliki petani hanya sedikit maka petani tidak dapat mengusahakan dalam jumlah yang besar. Hal ini yang menjadikan para petani hanya mampu mengusahakan kegiatan bertani sebatas modal yang dimiliki. Apalagi dengan adanya banjir yang setiap musim rutin melanda Kabupaten bojonegoro yang berdampak pada Kecamatan Margomulyo, dengan modal sedikit yang dimiliki menyebabkan petani enggan menanam karena kerugian akibat banjir. Gambaran tersebut patut untuk menjadi perhatian seiiring jagung merupakan komoditi unggulan. Apabila permasalahan ini tidak segera diatasi dengan solusi yang baik, maka lambat laun komoditi jagung akan mengalami penurunan jumlah produksi yang berdampak pada nilai kontribusi. Upaya yang perlu dilakukan adalah kira Pemerintah kabupaten maupun kecamatan memberikan bantuan modal kepada petani tanpa pengembalian maupun bunga. Dengan adanya bantuan modal tersebut diharapkan petani dapat memproduksi dalam jumlah yang lebih. Namun Pemerintah juga perlu memberikan perlindungan harga kepada petani, agar ketika panen tidak mengalami kerugian akibat rendahnya harga yang ditawarkan. commit to user 77 b Pengendalian hama terpadu di areal pertanian jagung. Jagung memiliki peranan penting dalam industri berbasis agribisnis. Jagung banyak dimanfaatkan untuk konsumsi, bahan baku industri pangan, industri pakan dan bahan bakar. Kebutuhan jagung dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan seiring berkembangnya industri pakan dan pangan. Kendala dalam budidaya jagung yang menyebabkan rendahnya produktivitas jagung antara lain adalah serangan hama dan penyakit. Hama yang sering dijumpai menyerang pertanaman jagung adalah ulat Penggerek batang jagung, Kutu daun, ulat Penggerek Tongkol Heliothis ostrinia, Thrips, Bulai, Hawar daun, Karat dan hama pemakan daun Valanga nigricornis adalah penyakit yang sering muncul di pertanaman jagung dan dapat menurunkan produksi jagung. Upaya pengendalian oleh petani pada saat ini adalah dengan menggunakan pestisida atau bahan kimia lainnya yang tidak ramah lingkungan. Pengendalian Hama Terpadu PHT yang mengintegrasikan komponen pengendalian yang selaras terbukti tidak hanya meningkatkan produksi jagung tetapi juga pendapatan petani. Sistim PHT melibatkan semua komponen yang berpeluang untuk menekan atau mencegah hama untuk mencapai ambang batas populasi merusak secara ekonomi economic injury level economic threshold. Sistem PHT yang bertujuan mengupayakan agar hama tidak menimbulkan kerugian melalui cara-cara pengendalian yang efektif, ekonomis, dan aman bagi khalayak, produsen, dan lingkungan menjadi acuan dasar dalam pengendalain OPT agar petani tidak bergantung pada pestisida atau bahan kimia lainnya. commit to user 78 2 Strategi pengembangan jangka panjang mengupayakan komoditi jagung tetap sebagai komoditi prima Strategi pengembangan dalam jangka panjang dilakukan dengan periode waktu 10-25 tahun. Strategi pengembangan komoditi jagung jangka panjang di Kecamatan Margomulyo ini dilakukan dengan mengupayakan komoditi jagung tetap menjadi komoditi prima, namun strategi ini bisa terjadi perubahan sesuai dengan kondisi alam dan perkembangan komoditi jagung. Adapun penjelasan tentang strategi pengembangan komoditi jagung jangka panjang di Kecamatan Margomulyo sebagai berikut : a Penyediaan benih untuk jagung Varietas jagung yang banyak dibudidayakan oleh sebagian besar petani Kecamatan Margomulyo adalah varietas andalas 4 dan pioner 1. Namun, sebagian besar petani Kecamatan Margomulyo menanam jagung menggunakan benih dari hasil panen secara turunan. Hal ini sudah menjadi kebiasaan petani dalam mengusahakan komoditi jagung. Akibatnya, kualitas jagung yang dihasilkan lebih rendah dari Kabupaten Tuban dan Desa Cerme Kabupaten Gresik. Apabila hal tersebut dibiarkan secara terus menerus maka lambat laun akan mengakibatkan penurunan kualitas komoditi jagung sehingga dapat menrunkan jumlah produksi yang pada akhirnya berdampak pada rendahnya nilai kontribusi maupun laju pertumbuhan yang disumbangkan. Melihat kondisi tersebut, perlu adanya perhatian dari pemerintah untuk memberikan subsidi benih kepada petani. Hal ini dilakukan agar jagung yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik. Selain itu diperlukan adanya penyuluhan dari Dinas Pertanian kepada petani mengenai keuntungan dalam menggunakan benih yang baik dan benih dari hasil panen secara turunan sehingga akan dapat merubah kebiasaan commit to user 79 petani dalam mengusahakan komoditi jagung dan pada akhirnya diharapkan komoditi jagung tetap menjadi komoditi prima. b Pengembangan agribisnis jagung Permasalahan yang mendasar dalam pengembangan jagung yaitu yang masih belum memuaskan petani karena pendapatan yang diperoleh petani rendah. Hal ini dikarenakan rendahnya harga yang diberikan kepada petani. Upaya untuk menumbuh kembangkan jagung di pedesaan dapat dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan usaha pengolahan jagung, pemerintah diharapkan juga berperan aktif membantu menigkatkan rendahnya pendapatan yang diperoleh petani jagung melalui pemberlakuan peraturan- peraturan yang menguntungkan petani. Sedangkan upaya meningkatkan kontribusi komoditi pertanian dalam perekonomian daerah Kecamatan Margomulyo dapat dilakukan melalui peningkatan produksi dan kualitas jagung serta produk turunannya yakni mengolah jagung menjadi berbagai produk olahan misalnya tepung jagung, keripik jagung ataupun makanan ringan yang pada akhirnya akan menjadi produk khas Kecamatan Margomulyo. Limbah dari hasil pengolahan tersebut dapat dijadikan sebagai pupuk kompos yang dapat dimanfaatkan untuk pemupukan tanaman. Strategi pengembangan agribisnis jagung juga dapat ditempuh melalui mekanisme pasar komoditi tersebut. Alur pemasaran komoditi jagung di Kecamatan Margomulyo yaitu petani produsen à pedagang à pengumpul atau pedagang besar à pabrikpengusaha à konsumen. Pengembangan pemasaran hasil pertanian jagung bertujuan terciptanya mekanisme pasar yang transparan dan menguntungkan semua pelaku bisnis, sistem pemasaran yang efisien. Strategi commit to user 80 pengembangan agribisnis jagung dalam implementasinya didukung dengan program-program yang komprehensif dari berbagai aspek manajemen yaitu perencanaan, pelaksanaan perbenihan, budidaya dan pemeliharaan, pengolahan hasil, pengembangan usaha, dan pemberdayaan masyarakat hingga evaluasi. Arah kebijakan jangka panjang seperti pengembangan agribisnis jagung yang berdaya saing, berkerakyatan dan berkelanjutan ini diharapkan mampu memberikan kontribusi yang besar bagi Kecamatan Margomulyo sehingga komoditi jagung tetap menjadi komoditi prima . c. Kedelai prima Berdasarkan hasil analisis klasifikasi komoditi tanaman bahan makanan di Kecamatan Margomulyo, kedelai merupakan komoditi prima. Sehingga dalam pemanfaatan komoditi tersebut, memerlukan beberapa strategi pengembangan agar komoditi kedelai tetap menjadi komoditi prima, yaitu mempertahankan laju pertumbuhannya yang cepat dan besarnya kontribusi komoditi tersebut di Kecamatan Margomulyo sebagai berikut : 1 Strategi pengembangan jangka pendek yang mengupayakan komoditi kedelai tetap sebagai komoditi prima Strategi pengembangan jangka pendek dilakukan dengan periode waktu antara 1-5 tahun. Strategi pengembangan jangka pendek yang digunakan untuk pengembangan komoditi kedelai di Kecamatan Margomulyo. Adapun strategi pengembangan komoditi jagung sebagai berikut: a Peningkatan akses petani di bidang permodalan Modal merupakan sumber utama dalam semua kegiatan ekonomi. Begitu halnya dalam kegiatan usaha tani juga diperlukan modal yang cukup agar proses usaha tani dapat dijalankan. Kegiatan usaha tani di Kecamatan Margomulyo commit to user 81 sebagian besar dilakukan oleh petani dengan menggunakan modal mandiripribadi. Sehingga para petani hanya mampu mengusahakan kegiatan bertani sebatas modal yang dimiliki, dengan modal sedikit yang dimiliki petani akan menyebabkan petani enggan menanam karena kerugian akibat banjir. Upaya yang perlu dilakukan untuk mendukung petani agar dapat memgusahakan kegiatan bertani dalam jumlah lebih besar adalah diharapkan adanya batuan modal baik dari Pemerintah kabupaten maupun kecamatan. Dengan adanya bantuan modal tersebut petani akan dapat memproduksi dalam jumlah yang lebih karena adanya tambahan modal yang diterima petani. Hal ini akan mendorong peningkatan jumlah produksi yang dihasilkan sehingga akan memperbesar kontribusi komoditi kedelai. b Pengendalian hama terpadu di areal pertanian kedelai. Secara umum penerapan pengendalian hama terpadu PHT di Kecamatan Margomulyo belum berjalan dengan baik. Kegagalan panen selain faktor banjir, diakibatkan oleh hama yang sering menyerang. Hama yang sering menyerang pada komoditi kedelai adalah penggerek batang Melanogromyza sojae dan hama penggerek polong Etiella zinckenella, pengisap daun, pemakan daun ulat dan kumbang dan kepik polong. Kelemahan petani dalam mengendalikan hama-hama tersebut pada umumnya sama dengan komoditi-komoditi lainnya yakni: a jenis hama yang menganggu tanaman kedelai bermacam- macam sehingga teknik pencegahan hama kurang optimal b dosis atau volume semprotnya rendah dan tidak efisien, hal ini dilakukan karena petani ingin menghemat pestisida sebab harga pestisida semakin mahal. commit to user 82 Upaya pengendalian hama terpadu PHT dapat yang dilakukan antara lain : a pengunaan pestisida yang sesuai dan aman b membuang bagian tanaman yang terserang dan bakar hama agar tidak menjalar ketanaman yang sehat c pengembangan sekolah lapang pengendalian hama terpadu atau SL-PHT; d pola penanaman yang tetap waktu serta penggunaan pestisida harus selektif secara fisologis dan ekologis sesuai dengan aplikasinya. Strategi ini diharapkan mampu meningkatkan peranan komoditi kedelai di wilayah Kecamatan Margomulyo untuk tetap menjadi komoditi prima dengan memberikan nilai kontribusi yang besar serta laju pertumbuhannya yang cepat. 2 Strategi pengembangan jangka panjang mengupayakan komoditi kedelai tetap sebagai komoditi prima Strategi pengembangan dalam jangka panjang dilakukan dengan periode waktu 10-25 tahun. Strategi pengembangan komoditi kedelai jangka panjang di Kecamatan Margomulyo ini dilakukan dengan mengupayakan komoditi kedelai tetap menjadi komoditi prima, namun strategi ini bisa terjadi perubahan sesuai dengan kondisi alam dan perkembangan komoditi kedelai. Adapun penjelasan tentang strategi pengembangan komoditi kedelai jangka panjang di Kecamatan Margomulyo sebagai berikut : a Penyediaan benih untuk kedelai Keberhasilan pelaksanaan penyediaan benih unggul dapat dilakukan dengan pemilihan biji yang mulus dan bentuknya normal serta bebas dari patogen penyebab penyakit pada tanaman. Untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pemakaian benih bagi petani, maka disediakan subsidi dalam bentuk subsidi tidak langsung subsidi harga dan subsidi langsung. Subsidi langsung benih dilaksanakan dalam bentuk Bantuan Langsung Benih Unggul BLBU dan Cadangan Benih commit to user 83 Nasional CBN. Kegiatan ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya bahaya banjir yang melanda Kecamatan Margomulyo yang bertujuan agar petani tidak menderita kerugian yang besar akibat banjir. Adanya banjir yang terjadi di Kecamatan Margomulyo menyebabkan hasil produksi pertanian mengalami penurunan karena banjir sering datang tiba-tiba dan bahkan saat mendekati waktu panen yang menyebabkan para petani gagal panen. Sehingga saat musim hujan petani tidak bisa menanam kedelai karena hasilnya kurang maksimal. Selain ancaman banjir, rendahnya hasil produksi dipengaruhi oleh petani kurang bisa menentukan jarak tanam. Jarak tanam untuk kedelai yang ideal adalah 20 cm x 35 cm. sedangkan penentuan jarak tanam yang dilakukan petani Kecamatan Margomulyo berdasarkan dengan mengkira-kira, sehingga jarak tanam tidak seragam yang berakibat rendahnya kualitas dan jumlah produksi. Penanaman komoditi kedelai yang ideal untuk daerah potensi banjir belum ditemukan, mengingat banjir merupakan bencana sehingga tetap perlu diupayakan untuk meminimalisir kerugian akibat banjir. Hal ini dapat dilakukan dengan pembuatan waduk, perbaikan saluran irigasi dan perlunya upaya kerjasama antara pusat penelitian dengan instansi- instansi terkait misalnya Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian BALIT KABI mengenai jenis bibitbenih yang dapat tahan terhadap banjir sehingga apabila banjir tiba petani masih dapat memperoleh hasil. Serta adanya pelatihan dari penyuluh mengenai cara menanam dengan jarak tanam yang baik sehingga dapat meningkatkan jumlah produksi. b Pengembangan agribisnis kedelai Selain pada budidaya jagung, permasalahan yang sama dalam pengembangan kedelai adalah rendahnya pendapatan commit to user 84 yang diperoleh. Hal ini dikarenakan harga yang diberikan kepada petani relatif rendah. Pengembangan agribisnis kedelai merupakan salah satu langkah yang diperlukan dalam upaya untuk menumbuh kembangkan kedelai di pedesaan. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan usaha pengolahan kedelai dengan pengolahan produk turunannya seperti pembuatan susu kedelai, tepung kedelai, industri rumah tangga tempe dan tahu. Limbah dari hasil pembuatan produk tersebut dapat diolah menjadi pupuk kompos yang dapat dimanfaatkan untuk pemupukan tanaman. Strategi pengembangan agribisnis kedelai dalam implementasinya didukung dengan program-program yang komprehensif dari berbagai aspek manajemen yaitu perencanaan, pelaksanaan perbenihan, budidaya dan pemeliharaan, pengolahan hasil, pengembangan usaha, dan pemberdayaan masyarakat hingga evaluasi. Arah kebijakan jangka panjang seperti pengembangan agribisnis kedelai yang berdaya saing, berkerakyatan dan berkelanjutan ini diharapkan mampu memberikan kontribusi yang besar bagi Kecamatan Margomulyo sehingga komoditi kedelai tetap menjadi komoditi prima . d. Ubi kayu potensial Berdasarkan hasil analisis klasifikasi komoditi tanaman bahan makanan di Kecamatan Margomulyo, ubi kayu merupakan komoditi potensial. Sehingga dalam pemanfaatan komoditi tersebut, memerlukan beberapa strategi pengembangan agar komoditi ubi kayu menjadi komoditi prima, yaitu meningkatkan laju pertumbuhannya dan kontribusi komoditi tersebut di Kecamatan Margomulyo sebagai berikut : commit to user 85 1 Strategi pengembangan jangka pendek yang mengupayakan komoditi ubi kayu menjadi komoditi prima Strategi pengembangan jangka pendek dilakukan dengan periode waktu antara 1-5 tahun. Strategi pengembangan jangka pendek yang digunakan untuk pengembangan komoditi ubi kayu di Kecamatan Margomulyo. Adapun strategi pengembangan komoditi ubi kayu sebagai berikut: a Pemeliharaan ubi kayu secara intensif Ubi kayu merupakan komoditi yang diprioritaskan untuk dikembangkan dalam jangka menengah karena nilai produksi yang semakin menurun sehingga, ubi kayu masih perlu diupayakan agar pertumbuhannya dapat meningkat. Salah satunya dengan upaya pemeliharaan tanaman secara intensif. Ubi kayu dapat tumbuh pada tanah yang sedikit unsur hara, sehingga petani di Kecamatan margomulyo pada umumnya jarang memberi pupuk, termasuk pupuk organik. Namun, untuk memperoleh hasil yang lebih baik perlu dilakukan pemeliharaan secara intensif yakni dilakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk organikpupuk kandang, pengolahan tanah dan pembasmian hama. Pengembangan ubi kayu dengan upaya ini diharapkan dapat meningkatkan produksi dan kontribusinya. b Pengembangan kemitraan usaha tani Strategi pengembangan kemitraan usaha tani komoditi pertanian terkait dengan potensi banjir, dilakukan dengan pihak swasta perguruan tinggi, masyarakat setempat, kelompok tani, lembaga swadaya masyarakat dan dunia usaha bertujuan untuk menjalin kerjasama dalam peningkatan potensi komoditi ubi kayu di Kecamatan Margomulyo. Hal ini dapat terlihat dari pola kerjasama dengan pihak swasta perguruan tinggi dalam menganalisis usahatani komoditi ubi kayu serta strategi commit to user 86 pengembangannya yang dilakukan melalui beberapa penelitian lebih lanjut terkait dengan potensi banjir yang ada di Kecamatan Margomulyo. Misalnya analisis lahan yang cocok untuk penanaman ubi kayu, pemilihan batang ubi kayu yang akan ditanam agar diperoleh hasil yang baik, pemberian modal untuk mengusahakan komoditi ubi kayu agar produksinya meningkat dan penyuluhan mengenai prospek ubi kayu. Peranan masyarakat setempat dapat memberikan informasi mengenai budidaya ubi kayu juga diperlukan, sehingga akan dapat diperoleh informasi yang tepat dan proses kerja sama dapat berjalan lancar. 2 Strategi pengembangan jangka menengah yang mengupayakan komoditi ubi kayu menjadi komoditi prima Strategi pengembangan jangka menengah dilakukan dengan periode waktu 5-10 tahun. Adapun penjelasan tentang strategi pengembangan jangka menengah pada komoditi ubi kayu di Kecamatan Margomulyo sebagai berikut : a Pengembangan agribisnis ubi kayu Pengembangan agribisnis ubi kayu dapat dilakukan dengan mendorong sinergi antar subsistem agribisnis. Upaya pengembangan agribisnis ubi kayu ini diarahkan agar kegiatan petani di bidang pertanian tidak hanya terpaku pada kegiatan budidaya pertanian saja, tetapi upaya ini dilakukan ke arah agrobisnis yang bersifat luas, yaitu meliputi pengembangan kegiatan pertanian dari on farm hingga off farm, kegiatan dari hulu sampai hilir serta penanganan pasca panen dan pengolahan dari hasil produksi ubi kayu seperti tapioka, gaplek, keripik, serta sirup hasil hidrolisis pati seperti sirup glukosa, sirup maltosa dan sirup fruktosa. Apabila kegiatan petani yang mulai dari persiapan, budidaya, panen, pascapanen maupun pengolahan hasil dapat dipadukan akan memberikan tingkat commit to user 87 pendapatan yang lebih tinggi bagi petani. Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas komoditi ubi kayu. e. Ubi rambat terbelakang Komoditi terbelakang merupakan komoditi yang berperan sebagai pengganti dari komoditi berkembang ketika komoditi berkembang telah menjadi komoditi potensial. Hal ini menjadikan komoditi terbelakang tersebut perlu adanya strategi pengembangan agar dapat menjadi komoditi berkembang. Strategi pengembangan yang harus dilakukan adalah dengan meningkatkan kontribusi dan laju pertumbuhannya di Kecamatan Margomulyo sebagai berikut : 1 Strategi pengembangan jangka menengah yang mengupayakan komoditi terbelakang menjadi komoditi berkembang Strategi pengembangan jangka menengah dilakukan dengan periode waktu 5-10 tahun. Adapun penjelasan tentang strategi pengembangan jangka menengah komoditi ubi rambat di Kecamatan Margomulyo sebagai berikut : a Pengoptimalan sumberdaya lahan Meskipun Kecamatan Margomulyo merupakan daerah potensi banjir, namun Desa Margomuluyo merupakan desa dengan kerugian akibat banjir paling ringan. Sehingga apabila terjadi banjir, tidak semua lahan desa tersebut tergenang. Lahan yang tidak terkena aliran banjir tersebut, oleh masyarakat kurang bisa memanfaatkan lahan tersebut untuk kegiatan usahatani. Biasanya lahan tersebut digunakan untuk bermain oleh anak-anak Kecamatan Margomulyo, akibatnya lahan tersebut tidak termanfaatkan dengan baik. Upaya pengembangan komoditi ubi rambat agar menjadi komoditi berkembang adalah dengan pengoptimalan lahan yang tidak dimanfaatkan tersebut untuk pembudidayaan komoditi ubi rambat. Pemanfaatan lahan tersebut akan dapat meningkatkan commit to user 88 jumlah produksi komoditi ubi rambat yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan nilai kontribusi dan laju komoditi ubi rambat sehingga akan mampu untuk menjadi komoditi berkembang. b Meningkatkan minat masyarakat untuk mengelola ubi rambat Minat para petani di Kecamatan Margomulyo tergolong rendah untuk mengembangkan komoditi tersebut terkait dengan kendala modal. Hal ini dikarenakan untuk mengusahan komoditi tersebut, membutuhkan modal yang cukup besar. Modal sangat diperlukan karena dalam mengusahakan komoditi ubi rambat, petani biasanya menggunakan benih ubi yang di beli dari Kabupaten Lamongan. Hal ini yang menyebabkan sebagian besar petani enggan untuk mengusahakan komoditi ubi rambat, selain tempat untuk membeli benih jauh, harga ubi rambat dipasaran tergolong murah yakni sekitar Rp 900,00Kg. Upaya mengatasi permasalahan dalam pengembangan komoditi tersebut maka perlu dilakukan peningkatan minat masyarakat untuk mengelola komoditi ubi rambat. Program meningkatkan minat masyarakat untuk mengelola hasil komoditi tersebut antara lain dengan pelaksanaan program pemerintah seperti Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan PUAP dengan melakukan pengolahan produk turunan komoditi ubi rambat yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan petani. Pengolahan tersebut antara lain dengan mengolah ubi rambat menjadi keripik ubi rambat. Harga keripik ubi rambat di pasaran mencapai Rp 18.700Kg. Apabila petani di Kecamatan Margomulyo dapat mengolah ubi rambat menjadi keripik, ini akan dapat memberikan hasil yang lebih bagi petani. Sehingga dari usaha tersebut dapat menutup besarnya biaya produksi yang dikeluarkan petani untuk mengusahakan ubi rambat. Namun untuk menjalankan kegiatan commit to user 89 tersebut, pemerintah diharapkan memberikan pendampingan agar proses usaha agribisnis yang dijalankan petani dapat berjalan dengan baik. 2 Strategi pengembangan jangka panjang yang mengupayakan komoditi terbelakang menjadi komoditi berkembang Komoditi ubi rambat merupakan komoditi terbelakang karena mempunyai laju pertumbuhan yang lambat dan kontribusi yang kecil dibandingkan dengan PDRB Kecamatan Margomulyo sehingga perlunya strategi pengembangan komoditi ubi rambat dalam jangka panjang sehingga komoditi terbelakang ini dapat menjadi komoditi berkembang. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kontribusi laju pertumbuhannya. Beberapa upaya pengembangan dari komoditi ubi rambat menjadi komoditi berkembang di Kecamatan Margomulyo yaitu: a Penguatan kelembagaan petani ubi rambat. Sistem kelembagaan petani dibentuk tidak lain adalah untuk kesejahteraan petani. Kelembagaan petani sebaiknya dibina dan dikembangkan berdasarkan kepentingan masyarakat. Dalam hal ini peran penyuluh sangatlah diharapkan untuk mendorong supaya petani dengan kesadarannya dapat berkelompok dan bekerjasama. Kelembagaan pertanian yang lainnya seperti pengusaha benih, kios pertanian maupun pasar desa, perlu diberdayakan juga seoptimal mungkin untuk mendukung pengembangan komoditi ubi rambat di Kecamatan Margomulyo. Dalam mengatur kelembagaan petani ini bisa diatur melalui peraturan desa yang disusun bersama oleh pemerintah desa dan petani, sehingga poin-poin yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh petani. Misalnya kebutuhan petani terhadap modal, benih, pupuk, pestisida, sarana dan prasaran kegiatan pertanian serta commit to user 90 informasi perkembangan harga jual dari komoditi yang dihasilkan. Kelembagaan petani ini bisa juga diwujudkan dalam bentuk Badan Usaha Miliki Petani BUMP. BUMP ini merupakan lembaga yang melakukan pemberdayaan masyarakat pedesaan melalui upaya: a Penyadaran petani tentang pentingnya kelembagaan bisnis yang tumbuh, dimiliki, dikelola dan bermanfaat bagi masyarakat. b Memberikan beragam layanan yang terkait dengan usahatani, pelatihan, pendampingan usaha, konsultasi dan kegiatan lainnya. c Pengembangan kapasitas kelembagaan masyarakat, utamanya yang terkait dengan pengembangan ekonomi pedesaan baik on-farm, off-farm, dan non-farm. Terbentuknya kelembagaan bagi petani, diharapkan dapat menjadi tempat yang memberikan manfaat serta dapat membantu para petani yang mengalami kesulitan dalam usaha taninya. Seiring bencana banjir yang melanda Kecamatan Margomulyo walaupun tergolong banjir ringan namun peran kelembagaan perlu difungsikan lagi peranannya. Program- program kelembagaan petani yang bertujuan untuk kesejahtraan petani harus dibentuk agar peranan kelembagaan ini semakin nyata. b Meningkatkan akses petani ubi rambat terhadap modal usaha. Komoditi ubi rambat merupakan komoditi yang terbelakang. Hal ini disebabkan jumlah produksi yang dihasilkan selama kurun waktu dua tahun cenderung mengalami penurunan. Penurunan tersebut karena sedikitnya modal yang dimiliki petani sehingga petani hanya mampu mengusahakan sesuai dengan kemampuan modal yang dimiliki. commit to user 91 Minimnya modal yang dimiliki oleh petani tersebut merupakan penghambat dalam pengembangan komoditi ubi rambat di Kecamatan margomulyo. Tanpa modal suatu usaha tidak dapat berjalan dengan baik. Setiap petani mengharapkan keuntungan dari usahanya, karena keuntungan ini dapat dipakai untuk mengembangkan usaha selanjutnya. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam permodalan melaksanakan bisnis komoditi tersebut, antara lain adalah memperhitungkan besar biaya yang harus dikeluarkan untuk pengadaan tanah biaya membeli atau sewa lahan serta biaya investasi bibit, tenaga kerja, pupuk dan pasca panen. Hal ini bertujuan agar pengembangan komoditi tersebut dalam penggunaan modal dapat dilakukan secara terarah dan mengetahui besarnya kekurangan modal yang tidak bisa dipenuhi dari kas pribadi. Untuk mengatasi kekurangan modal adalah memanfaatkan lembaga keuangan bank maupun bantuan modal dari pemerintah. Adanya akses modal tersebut, hal ini akan memperlacar proses produksi yang dilakukan oleh para petani, sehingga dapat menaikkan volume usaha dan jumlah produksi. Semakin meningkatnya akses petani terhadap permodalan, maka semakin meningkatnya pengembangan usaha komoditi tersebut untuk menjadi komoditi berkembang di Kecamatan Margomulyo. f. Kacang tanah terbelakang Komoditi kacang tanah merupakan komoditi terbelakang. Namun sejalan dengan strategi pengembangan yang dilakukan komoditi terbelakang merupakan komoditi yang berperan sebagai pengganti dari komoditi berkembang ketika komoditi berkembang telah menjadi komoditi potensial. Hal ini menjadikan komoditi terbelakang tersebut perlu adanya strategi pengembangan agar dapat commit to user 92 menjadi komoditi berkembang. Strategi pengembangan yang harus dilakukan adalah dengan meningkatkan kontribusi dan laju pertumbuhannya di Kecamatan Margomulyo sebagai berikut : 1 Strategi pengembangan jangka menengah yang mengupayakan komoditi kacang tanah menjadi komoditi berkembang Strategi pengembangan jangka menengah dilakukan dengan periode waktu 5-10 tahun. Strategi pengembangan komoditi kacang tanah di Kecamatan Margomulyo yang merupakan daerah potensi banjir ringan. Adapun penjelasan tentang strategi pengembangan jangka menengah pada komoditi kacang tanah di Kecamatan Margomulyo sebagai berikut : a Meningkatkan minat masyarakat untuk mengusahakan komoditi kacang tanah Minat para petani di Kecamatan Margomulyo tergolong rendah untuk mengembangkan komoditi kacang tanah terkait adanya potensi banjir, membuat petani ragu dalam mengusahakan komoditi tersebut karena akibat banjir dapat membuat kacang tanah menjadi busuk. Hal ini yang menyebabkan komoditi kacang tanah mengalami penurunan jumlah produksi. Untuk mengatasi permasalahan dalam pengembangan komoditi tersebut maka perlu dilakukan peningkatan minat masyarakat untuk mengusahakan komoditi kacang tanah. Program meningkatkan minat masyarakat dapat dilakukan dengan pemetaan lahan. Pemetaan lahan dilakukan untuk mengetahui lahan yang cocok untuk menanam kacang serta untuk mengetahui lahan yang tidak terkena banjir, mengingat polong kacang tanah tumbuh didalam tanah sehingga pemetaan lahan sangat penting. Adanya upaya tersebut, akan mendorong petani untuk mengusahakan komoditi kacang tanah sehingga akan dapat meningkatkan jumlah produksi kacang tanah. commit to user 93 2 Strategi pengembangan jangka panjang mengupayakan komoditi kacang tanah menjadi komoditi berkembang Strategi pengembangan dalam jangka panjang dilakukan dengan periode waktu 10-25 tahun. Strategi pengembangan komoditi kacang tanah jangka panjang di Kecamatan Margomulyo ini dilakukan dengan mengupayakan komoditi kacang tanah menjadi komoditi berkembang, namun strategi ini bisa terjadi perubahan sesuai dengan kondisi alam dan perkembangan komoditi kacang tanah. Adapun penjelasan tentang strategi pengembangan komoditi kacang tanah jangka panjang di Kecamatan Margomulyo sebagai berikut : a Penguasaan jaringan bisnis dalam pemasaran kacang tanah Proses penyaluran barang dari produsen ke tangan konsumen akhir memerlukan kegiatan fungsional pemasaran. Kegiatan ini bertujuan memperlancar proses penyaluran barang secara efektif dan efisien untuk memenuhi keinginan konsumen. Oleh karena itu, sebagai petani perlu mengetahui jaringan pemasaran. Petani komoditi kacang tanah biasanya menjual hasil panennya ke pabrik kacang Dua Kelinci dengan melalui saluran pemasaran. Saluran pemasaran komoditi kacang tanah di Kecamatan Margomulyo yaitu petani produsen à pedagang pengumpul desa à pedagang kecamatan à pedagang kabupaten à Pabrik. Panjangnya saluran pemasaran akan menurunkan keuntungan petani karena harga yang ditawarkan petani rendah tetapi sampai pabrik harga meningkat cukup besar. Maka penyederhanaan saluran pemasaran harus dilakukan agar petani tetap mengusahakan kacang tanah dengan harga yang tidak merugikan petani. Saluran pemasaran dapat disedehanakan menjadi petani produsen à ketua kelompok tani à Pabrik. Kerjasama semua jaringan bisnis commit to user 94 usaha komoditi kacang tanah mulai dari petani, kelompok tani, pihak pemerintah daerah hingga sektor lainnya yang terkait harus secara serius menangganinya, adanya penyerderhanaan rantai pemasaran tersebut, diharapkan harga kacang tanah ditingkat petani dapat meningkat sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani.

2. Perkebunan