2 Pada pernyataan kedua yaitu nasabah merekomendasikan asuransi
jiwasraya kepada orang lain, 12 responden menjawab sangat setuju, 73 responden menjawab setuju, dan 15 responden menjawab kurang setuju.
Dalam item pernyataan ini, tidak ada responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju.
3 Pada pernyataan ketiga yaitu nasabah tetap setia kepada asuransi yang
ditawarkan oleh PT.Asuransi Jiwasraya dan menolak asuransi dari perusahaan lain, 25 responden menjawab sangat setuju,dan 75
responden menjawab setuju. Dalam item pernyataan ini, tidak ada responden yang menjawab kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak
setuju.
4.3 Analisis Data 4.3.1 Uji Asumsi Klasik
Model regresi linear berganda harus memenuhi syarat asumsi klasik sebelum data tersebut dianalisis, adapun syarat asumsi klasik tersebut meliputi:
4.3.1.1 Uji Normalitas
Tujuan dari uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni
distribusi data dengan bentuk lonceng. Kalau asumsi klasik dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid. Cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat
grafik histrogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua observasi dengan dsitribusi yang mendekati distribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2 Grafik Histogram Uji Normalitas
Sumber: Hasil pengolahan SPSS 16.0 Mei 2016
Gambar 4.3 Grafik Normal Plot Uji Normalitas
Sumber: Hasil pengolahan SPSS 16.0 Mei 2016 Berdasarkan Gambar 4.2 dapat diketahui bahwa data variable berdistribusi
normal, hal ini ditunjukan oleh graffik histogram yang berbentuk lonceng atau
Universitas Sumatera Utara
tidak melengkung kekiri maupun ke kanan. Sedangkan pada Gambar 4.3, data variable juga berdistribusi normal dimana grafik normal plot terlihat titik-titik
yang mengikuti sepanjang garis diagonal.
4.3.1.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari suatu residual pengamatan ke
pengamatan lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas, namun jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendetaksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu dengan pendekatan grafik.
Dasar analisis ini adalah jika pada graifik scatterplot tidak terlihat pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y,
maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sedangkan jika terlihat ada pola tertentu seperti titik-titik yang menbentuk pola yang teratur, maka mengindikasikan telah
terjadi heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.4 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Hasil pengolahan SPSS 16.0 Mei 2016 Dari grafik scatterplot yang disajikan pada Gambar 4.4 terlihat titik-titik
menyebar secara acak tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. hal ini berarti
tidak ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas pada model regresi, maka model regresi layak untuk memprediksi loyalitas nasabah.
4.3.1.3 Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas digunakan untuk menguji ada tidaknya gejala multikolinearitas atau korelasi antar variabel independent variabel bebas dalam
suatu model regresi. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi korelasi antar variabel independent. Suatu model regresi dapat dikatakan tidak mengalami
multikolinearitas yaitu apabila nilai tolerance 0,1 dan nilai VIF 5.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11 Uji Multikolinearitas
Sumber: hasil pengolahan SPSS 16.0 Mei 2016 Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat bahwa:
1 Nilai Tolerance dari variabel bebas financial benefit, social benefit dan
structural ties lebih besar atau diatas 0,1 tolerance 0,1, ini berarti model regresi dalam penelitian ini tidak mengalami multikolinearitas atau
korelasi antar variabel bebas independent. 2
Nilai VIF dari variabel bebas financial benefit, social benefit dan structural ties lebih kecil atau dibawah 5 VIF 5, ini berarti model
regresi dalam penelitian ini tidak mengalami multikolinearitas atau korelasi antar variabel bebas independent.
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Toleranc
e VIF
1 Constant
1.078 .424
2.545 .013
financial benefit
.064 .080
.074 .800
.426 .772
1.296
social benefit .605
.118 .514
5.117 .000
.652 1.534
structural ties .104
.099 .103
1.057 .293
.688 1.453
a. Dependent Variable: loyalitas nasabah
Universitas Sumatera Utara
4.3.2 Analisis Regresi Linear Berganda
Model regresi linear berganda yang telahh memenuhi syarat asumsi klasik tersebut kemudian akan dilakukan analisis regresi linear berganda dengan
mengunakan bantuan SPSS 16.0. Tujuan analisis regresi linear berganda adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yang terdiri
dari financial benefit, social benefit dan structural ties terhadap variabel terikat yaitu loyalitas nasabah. Model regresi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut: Y =
ɑ + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e Dimana:
Y = loyalitas nasabah pada PT.Asuransi Jiwasraya ɑ = konstanta
b
1,
b
2,
b
3
= koefisien regresi berganda X
1
= financial benefit X
2
= social benefit X
3
= structural ties e = kesalahan pengganggu standart error
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12 Analisis Regresi Linear Berganda
Sumber: Hasil pengolahan SPSS 16.0 Mei 2016 Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.12, maka diperolah
persamaan hasil regresi linear berganda sebagai berikut:
Y = 1,078 + 0,064X
1
+0,605X
2
+ 0,104X
3
Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: 1
Nilai konstanta a sebesar 1,078 menunjukan bahwa walaupun semua variabel bebas financial benefit, social benefit dan structural ties bernilai
nol atau dengan kata lain tidak berpengaruh, nilai variabel terikat loyalitas nasabah adalah tetap 1,078.
2 Nilai koefisien X
1
b
1
sebesar 0,064 ini berarti bahwa variabel financial benefit X
1
berpengaruh positif terhadap variabel loyalitas nasabah, atau dengan kata laim jika variabel financial benefit ditingkatkan sebesar satu-
satuan, maka variabel loyalitas nasabah akan bertambah sebesar 0,064. Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 1.078
.424 2.545
.013 financial benefit
.064 .080
.074 .800
.426 social benefit
.605 .118
.514 5.117 .000
structural ties .104
.099 .103 1.057
.293 a. Dependent Variable: loyalitas nasabah
Universitas Sumatera Utara
3 Nilai koefisien X
2
b
2
sebesar 0,605 ini berarti bahwa variabel social benefit X
2
berpengaruh positif terhadap variabel loyalitas nasabah, atau dengan kata laim jika variabel social benefit ditingkatkan sebesar satu-
satuan, maka variabel loyalitas nasabah akan bertambah sebesar 0,605. 4
Nilai koefisien X
3
b
3
sebesar 0,104 ini berarti bahwa variabel structural ties X
3
berpengaruh positif terhadap variabel loyalitas nasabah, atau dengan kata laim jika variabel structural ties ditingkatkan sebesar satu-
satuan, maka variabel loyalitas nasabah akan bertambah sebesar 0,104.
4.3.3. Pengujian Hipotesis
Model regresi linear berganda yang sudah memenuhi syarat asumsi klasik dan telah dianalisis tersebut kemudian akan dilakukan pengujian hipotesis untuk
mengetahui pengaruh positif dan siginifikan antara financial benefit, social benefit, dan structural ties terhadap loyalitas nasabah.
4.3.3.1 Uji siginifikansi Simultan Uji-F
Uji-F ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel bebas secara simuktan serempak terhadap varibel terikat. Bentuk pengujianya adalah:
i. H0: b
1
= b
2
= b
3
= 0, artinya secara simultan tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
ii. H0: b
1
≠ b
2
≠ b
3
≠ 0, artinya secara simultan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Untuk menentukan nilai F, maka diperluakn adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
df
1
= k - 1 df
2
= n – df
1
Keterangan: n = jumlah sampel penelitian
k = jumlah variabel bebas dan terikat Pada penelitian ini diketahui bahwa jumlah sampel n 100 responden dan
jumlah keseluruhan variabel k adalah 4 varibel, sehingga diperoleh: df
1
= 4 – 1 = 3
df
2
= 100 – 3 = 97
Nilai F
tabel
pada 97 dengan taraf signifikan 5 0,05 adalah 2,70. Nilai f
hitung
akan diperoleh dengan mengunaka bantuan SPSS 16.0, kemudian akan dibandingan dengan F
tabel
pada tingkat α = 5, dengan kriteria uji sebagai berikut: Kriteria penilaian hipotesis pada Uji-F yaitu:
1. H
diterima bila F
hitung
F
tabel
pada α = 5 0,05 2.
H ditolak Ha diterima bila F
hitung
F
tabel
pada α = 5 0,05
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13 Hasil Uji signifikansi Simultan Uji-F
Sumber: Hasil pengolahan SPSS 16.0 Mei 2016 Hasil uji signifikansi simultan pada tabel 4.13 diatas menunjukan nilai
f
hitung
sebesar 19,067 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 sedangkan F
tabel
sebesar 2,70 dengan taraf signifikansi 5 0,05. Sehingga dapat diterangkan bahwa nilai F
hitung
F
tabel
19,067 2,70 dengan taraf signifikansi 0,000 0,05. Maka kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah H
ditolak atau Ha diterima, yang berarti variabel bebas yang terdiri dari financial benefit X
1
, social benefit X
2
, dan structural ties X
3
secara simultan serempak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yakni loyalitas nasabah
Y. ANOVA
b
Model Sum of
Squares Df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 5.617
3 1.872
19.067 .000
a
Residual 9.328
95 .098
Total 14.945
98 a. Predictors: Constant, structural ties, financial benefit, social benefit
b. Dependent Variable: loyalitas nasabah
Universitas Sumatera Utara
4.3.3.2 Uji Signifikansi Parsial Uji-t Uji-t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara parsial
individual terhadap variabel terikat. Model hipotesis yang digunakan dalam Uji-t ini adalah:
i. H0: b
1
, b
2
, b
3
= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
ii. H0: b
1
, b
2
, b
3
≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
t
tabel
= n- k Keterangan:
n = jumlah sampel penelitian k = jumlah variabel bebas dan terikat
t
tabel
= 100 – 4 = 94
Nilai F
tabel
pada 94 dengan taraf signifikan 5 0,05 adalah 1,985 Kriteria penilaian hipotesis pada Uji-t yaitu:
1. H
diterima bila t
hitung
t
tabel
pada α = 5 0,05 2.
H ditolak bila t
hitung
t
tabel
pada α = 5 0,05
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.14 Hasil Uji Signifikansi parsial Uji-t
Sumber: Hasil pengolahan SPSS 16.0 Mei 2016 Tabel 4.14 diatas menjelaskan bahwa hasil uji signifikansi parsial masing-
masing variabel adalah: 1
Nilai t
hitung
pada variabel financial benefit X
1
adalah 0,800 sedangkan t
tabel
bernilai 1,985 sehingga t
hitung
t
tabel
0,800 1,985 dan taraf signifikansi t
hitung
lebih besar dari 0,05 yaitu 0,426 0,426 0,05. Maka hasil signifikansi t
hitung
sebesar 0,800 dengan taraf signifikan sebesar 0,426 menunjukan secara parsial individual tidak terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan antara variabel financial benefit terhadap variabel loyalitas nasabah pada PT.Asuransi Jiwasraya. Artinya, jika variabel
financial benefit ditingkatkan sebesar satu satuan, maka variabel loyalitas nasabah akan menurun sebesar 0,064.
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
1.078 .424
2.545 .013
financial benefit .064
.080 .074
.800 .426
social benefit .605
.118 .514
5.117 .000
structural ties .104
.099 .103
1.057 .293
a. Dependent Variable: loyalitas nasabah
Universitas Sumatera Utara
2 Nilai t
hitung
pada variabel social benefit X
2
adalah 5,117 sedangkan t
tabel
bernilai 1,985 sehingga t
hitung
t
tabel
5,117 1,985 dan taraf signifikansi t
hitung
lebih besar dari 0,05 yaitu 0,000 0,000 0,05. Maka hasil signifikansi t
hitung
sebesar 5,117 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 menunjukan secara parsial individual terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan antara variabel social benefit terhadap variabel loyalitas nasabah pada PT.Asuransi Jiwasraya. Artinya, jika variabel social benefit
ditingkatkan sebesar satu satuan, maka variabel loyalitas nasabah akan meningkat sebesar 0,605.
3 Nilai t
hitung
pada variabel structural ties X
3
adalah 1,057 sedangkan t
tabel
bernilai 1,985 sehingga t
hitung
t
tabel
1,057 1,985 dan taraf signifikansi t
hitung
lebih besar dari 0,05 yaitu 0,293 0,293 0,05. Maka hasil signifikansi t
hitung
sebesar 1,057 dengan taraf signifikan sebesar 0,293 menunjukan secara parsial individual tidak terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan antara variabel structural ties terhadap variabel loyalitas nasabah pada PT.Asuransi Jiwasraya. Artinya, jika variabel
structural ties ditingkatkan sebesar satu satuan, maka variabel loyalitas nasabah akan menurun sebesar 0,104.
4.3.4 Koefisien Determinasi R
2
Koefisien Determinasi R
2
digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. jika Koefisien
Determinasi R
2
semakin besar mendekati satu maka menunjukkan semakinn baik atau kuat kemampuan X menerangkan Y 0 R
2
1. Sebaliknya, jika R
2
Universitas Sumatera Utara
semakin kecil mendekati nol, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang digunakan
tidak kuat untuk meerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan tipe hubungan antar variabel.
Tabel 4.15 Tipe Hubungan Antar Variabel
Nilai R Interprestasi
0,0 - 0,19 Sangat Tidak Erat
0,2 – 0.39
Tidak Erat 0,4
– 0,59 Cukup Erat
0,6 – 0,79
Erat 0,8
– 0,99 Sangat Erat
Sumber: Ginting dan Situmorang 2008.
Tabel 4.16 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi R
2
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .613
a
.376 .356
.31336 a. Predictors: Constant, structural ties, financial benefit, social benefit
b. Dependent Variable: loyalitas nasabah
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Hasil pengolahan SPSS 16.0 Mei 2016 Berdasarakan tabel 4.16 diatas dapat diketahui bahwa:
1 Nilai R sebesar 0,613 menunjukan bahwa hubungan anatar variabel bebas
yang terdiri dari financial benefit X
1
, social benefit X
2
dan structrural ties X
3
terhadap loyalitas nasabah Y sebesar 61,3 adalah memiliki hubungan yang erat.
2 Nilai Adjusted R Square sebesar 0,356 menunjukan bahwa variabel bebas
yang terdiri dari financial benefit, social benefit, dan structural ties mampu menjelaskan variabel terikat yakni loyalitas nasabah sebesar
35,6 sedangnkan sisanya 64,4 dijelaskan oleh factor-faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.
3 Nilai standart error of the estimate Standar Deviasi artinya megukur
variasi dari nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini, standar deviasinya sebesar 0.31336 dimana semakin kecil standar deviasinya maka model
semakin baik.
4.3.5 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan hasil yang cukup memuaskan. Berdasarkan uji validitas yang dilakukan, dinyatakan bahwa 14
pernyataan yang mewakili variabel adalah valid. Ini dibuktikan dari nilai corrected item-total correlation yang ada pada 14 pernyataan lebih besar dari r
tabel
yakni 0,361. Uji reliabilitas yang dilakukan memperoleh nilai Cronbach’s alpha
lebih besar dari 0,60. Dari teori tersebut, dapat dinyatakan bahwa seluruh pernyataan dalam penelitian ini adalah reliabel.
Universitas Sumatera Utara
Pada hasil penelitian ini terdapat pengaruh relationship marketing yang terdiri dari financial benefit, social benefit, dan structural ties terhadap loyalitas
nasabah pada PT.Asuransi Jiwasraya. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji hipotesis Uji-F dan Uji-t yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara financial
benefit, social benefit, dan structural ties terhadap loyalitas nasabah baik secara serempak maupun parsial. Selain itu, hubungan antara variabel independent
financial benefit, social benefit, dan structural ties terhadap variabel dependent loyalitas nasabah pada penelitian ini memiliki hubungan yang erat. Berdasarkan
data yang diolah menggunakan SPSS versi 16 .0 berikut adalah pembahasan tiap- tiap variabel:
4.3.5.1 Pengaruh Variabel Financial Benefit Terhadap Loyalitas Nasabah
Berdasarkan hasil Uji-t, variabel financial benefit tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah. Hal ini terbukti dengan diperolehnya
t
hitung
t
tabel
0,800 1,985, dengan taraf signifikasi t
hitung
lebih besar dari 0,05 yaitu 0.462 0.05, Maka H
diterima dan Ha ditolak. Hal ini menimbulkan indikasi bahwa financial benefit yang dilakukan PT.Asuransi Jiwasraya tidak
mampu mendukung loyalitas nasabahnya. Strategi relationship marketing dengan pendekatan financial benefit Manfaat
ekonomi seperti tanggapan yang baik dari pengajuan klaim oleh nasabah atas kerugian financial kecelakaan, musibah yang dialami, pembayaran premi untuk
polis yang ditawarkan relatif terjangkau sesuai dengan kebutuhan nasabah, dan pembayaran premi dapat dilakukan di berbagai tempat yang telah disediakan tidak
Universitas Sumatera Utara
cukup untuk mempererat hubungan bisnis antara PT.Asuransi Jiwasraya dengan nasabah.
4.3.5.2 Pengaruh Variabel Social Benefit Terhadap Loyalitas Nasabah
Berdasarkan hasil Uji-t, variabel social benefit berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah. Hal ini terbukti dengan diperolehnya t
hitung
t
tabel
5,117 1,985, dengan taraf signifikasi t
hitung
lebih kecil dari 0,05 yaitu 0.000 0.05, Maka H
ditolak dan Ha diterima. Hal ini menimbulkan indikasi bahwa social benefit yang dilakukan PT.Asuransi Jiwasraya mampu mendukung
loyalitas nasabahnya. strategi relationship marketing dengan pendekatan social benefit manfaat
sosial yang berupa agen asuransi antusias memberikan informasi yang dibutuhkan oleh nasabah untuk membeli polis asuransi yang sesuai dengan
kebutuhan nasabah, tersedia sarana dan prasarana yang nyaman bagi kebutuhan nasabah, terjamin kebersihan, kenyamanan, dan keamanan saat berada di
PT.Asuransi Jiwasraya, agen terlihat rapi, bersih dan bersikap sopan kepada nasabah, dan agen mendengarkan semua keluhan-keluhan yang dirasakan oleh
nasabah secara individual berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah. Dalam hal ini PT.Asuransi Jiwasraya harus mampu mempertahankan
strategi social benefit yang telah diterapkan dalam upaya memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah serta menyediakan layanan yang sifatnya khusus atau
pribadi.
Universitas Sumatera Utara
4.3.5.3 Pengaruh Variabel Structural Ties Terhadap Loyalitas Nasabah
Berdasarkan hasil Uji-t, variabel structural ties tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah. Hal ini terbukti dengan diperolehnya t
hitung
t
tabel
1,057 1,985, dengan taraf signifikasi t
hitung
lebih besar dari 0,05 yaitu 0.293 0.05, Maka H
diterima dan Ha ditolak. Hal ini menimbulkan indikasi bahwa structural ties yang dilakukan PT.Asuransi Jiwasraya tidak mampu
mendukung loyalitas nasabahnya.
Strategi relationship marketing dengan pendekatan Structural ties ikatan struktural seperti perusahaan mendatangi nasabah sebagai wujud kepedulian
perusahaan kepada nasabah yang mengalami musibahkecelakaan, agen mengingatkan nasabah untuk melakukan pembayaran premi tepat waktu, dan
tersedianya sarana untuk menyampaikan saran dan kritik kepada perusahaan oleh nasabah asuransi tidak cukup untuk mempererat hubungan bisnis antara
PT.Asuransi Jiwasraya dengan nasabah. Oleh karena itu PT.Asuransi Jiwasraya perlu menyusun strategi ikatan struktural yang lebih baik terhadap nasabah agar
dapat memberikan keuntungan jangka panjang bagi kedua belah pihak.
4.3.5.3 Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Nasabah
Berdasarkan uji signifikasi simultan Uji-F yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independent secara bersama
– sama terhadap variabel dependent, Hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh nilai
F
hitung
sebesar 19,067 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 sedangkan F
tabel
sebesar 2,70 dengan taraf signifikansi 5 0,05. Sehingga dapat diterangkan bahwa nilai F
hitung
F
tabel
19,067 2,70 dengan taraf signifikansi 0,000 0,05.
Universitas Sumatera Utara
Sehingga dapat disimpulkan bahwa relationship marketing yang terdiri dari financial benefit, social benefit, dan structural ties bersama-sama berpengaruh
positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah, maka H ditolak dan Ha
diterima.
Berdasarkan hasil uji Koefisien Determinasi R
2
yang bertujuan untuk melihat besarnya hubungan antara kedua variabel yakni, variabel bebas: financial
benefit X
1
, social benefit X
2
, dan structural benefit X
3
terhadap variabel: loyalitas nasabah Y diperoleh nilai R sebesar 0,613 yang menunjukan hubungan
yang erat antara variabel bebas dan terikat. Kemudian selanjutnya untuk menunjukan bahwa variabel bebas: financial benefit X
1
, social benefit X
2
, dan structural benefit X
3
mampu menjelaskan variabel terikat: loyalitas nasabah Y sebesar 35,6, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan