3.10 Teknik Analisi Data 3.10.1 Metode Uji Instrumen
a. Uji Validitas
Uji validitas untuk mengukur sah atau valid tidaknya sebuah kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid apabila pertanyaan dan
kuisioner mampu mengungkapkan suatu yang dapat diukur oleh kuesioner tersebut Ghozali, 2005. Metode yang digunakan adalah
dengan membandingkan antara nilai korelasi atau r
hitung
dari variabel penelitian dengan nilai r
tabel
. Penelitian validitas dan reabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS statistic package
and social
science 16.0
for windows.
Adapun kriteria
penerimaanpenolakan hipotesis adalah sebagai berikut: 1
Jika r
hitung
r
tabel,
maka pernyataan dinyatakkan valid. 2
Jika r
hitung
r
tabel,
maka pernyataan dinyatakan tidak valid. b.
Uji Realibilitas Reabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari suatu variabel. Reabilitas menunjukan tingkat kestabilan, konsistensi, dan kehandalan instrument untuk
mengambarkan gejala seperti apa adanya. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu Ghozali, 2005. Adapun kriteria dari pengujian reliabilitas adalah:
1 Jika r
alpha
positif atau r
tabel
, maka pernyataan reliabel. 2
Jika r
alpha
negative atau r
tabel
, maka pernyataan tidak reliabel.
Universitas Sumatera Utara
3.10.2 Metode analisis Data
a. Metode Analisis Deskriptif
Suatu metode analisis dimana data-data yang dikumpulkan, diklasifikasi, dianalisis, dan diinterprestasikan secara objektif
sehinggga memberikan informasi dan gambaran mengenai topik yang akan dibahas.
b. Pengujian Asumsi Klasik
Model regresi linear berganda harus memenuhi syarat asumsi klasik sebelum data tersebut dianalisis Ghozali, 2005.
1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan independennya memiliki
distribusi normal atau tidak. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas sehingga data dalam model regresi penelitian tersebut adalah distribusi data normal atau mendekati
normal. 2
Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam
model regresi, terjadi ketidaksamaan varians residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variasi residual dari satu
pengamatan ke pengamatan lain sama atau tetap, maka disebut homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heteroskedastisitas. Cara mendeteksinya adalah dengan melihat ada
Universitas Sumatera Utara
tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot yang di sajikan yaitu terlihat titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu
pola tertentu yang jelas tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol ada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas
pada model regresi. 3
Uji Multikolinearitas Multikolinearitas digunakan untuk menguji ada tidaknya
gejala multikolinearitas atau korelasi antara variabel-variabel bebas independent dalam suatu model regresi. Model regresi yang baik
adalah tidak terjadi korelasi antara variabel bebas. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas di dalam model
regresi, dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai VIF variance inflation factor melalui program SPSS. Tolerance mengukur
variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independent lainya. Suatu model regrasi dapat dikatakan tidak
mengalami gejala multikolinearitas yaitu apabila nilai tidak menggalami gejala multikolinearitas yaitu apabila nilai tolerance
dan niali VIF 5. c.
Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi bertujuan untuk memprediksi perubahaan nilai
variabel terikat akibat pengaruh dari nilai variabel bebas atau dengan kata lain untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat Juliandi, 2003. Jika terdapat lebih dari satu buah variabel independen dan hanya ada satu buah variabel dependen,
Universitas Sumatera Utara
maka regresi yang digunakan adalah regresi linear barganda. Model regresi linear berganda yang digunakan adalah:
Y = ɑ + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e Dimana:
Y = loyalitas nasabah pada PT.Asuransi Jiwasraya ɑ = konstanta
b
1,
b
2,
b
3
= koefisien regresi berganda X
1
= financial benefit X
2
= social benefit X
3
= structural ties e = kesalahan pengganggu standart error
d. Pengujian Hipotesis
Model regresi linear berganda yang sudah memenuhi syarat asumsi klasik tersebut akan digunakan untuk mengetahui pengaruh financial
benefit, social benefit, dan structural ties terhadap loyalitas nasabah melalui pengujian hipotesis sebagai berikut:
1 Uji Signifikansi Simultan Uji-F
Uji-F ini dilakukan untuk mengetahui signifikasi dari seluruh variabel bebas secara simultan bersama-sama terhadap variabel
terikat. Bentuk pengujiannya adalah: a.
H0: b
1
= b
2
= b
3
= 0, artinya secara simultan tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas
terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
b. H0: b
1
≠ b
2
≠ b
3
≠ 0, artinya secara simultan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas
terhadap variabel terikat. Kriteria penilaian hipotesis uji-F yaitu:
i. H
diterima bila F
hitung
F
tabel
pada α = 5 ii.
H ditolak bila F
hitung
F
tabel
pada α = 5 2
Uji Signifikan Parsial Uji-t Uji-t dilakukan untuk melihat secara parsial individual
bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Model hipotesis yang digunakan dalam uji-t ini adalah:
a. H0: b
1
, b
2
, b
3
= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas
terhadap variabel terikat. b.
HO: b
1
, b
2
, b
3
, ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap
variabel terikat. Kriteria penilaian hipotesis pada uji-t yaitu:
i. H
diterima bila t
hitung
t
tabel
pada α = 5 ii.
H ditolak bila t
hitung
t
tabel
pada α = 5 e.
Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Jika
Koefisien determinasi R
2
semakin besar mendekati satu maka menunjukan semakin kuat kemampuan X menerangkan atau
Universitas Sumatera Utara
mempengaruhi Y dimana 0 R
2
1. Sebaliknya, jika R
2
semakin kecil mendekati nol, maka menujukan semakin lemah kemampuan X
mempengaruhi Y. berikut ini adalah table yang menjelaskan tipe hubungan antara variabel.
Tabel 3.3 Tipe Hubungan Antara Variabel
Nilai R Interprestasi
0,0 - 0,19 Sangat Tidak Erat
0,2 – 0.39
Tidak Erat 0,4
– 0,59 Cukup Erat
0,6 – 0,79
Erat 0,8
– 0,99 Sangat Erat
Sumber: Ginting dan Situmorang 2008.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Lokasi penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan