commit to user 27
yang setinggi-tingginya optimal, selain memiliki kecepatan, ketepatan, kekuatan, kelentukan dan koordinasi g
erakan, juga harus menguasai tekniknya”. Berdasarkan dua pendapat tersebut menunjukan bahwa, untuk mencapai
prestasi lompat tinggi dipengaruhi oleh faktor kondisi fisik dan faktor teknik melompat. Ditinjau dari kondisi fisik, unsur-unsur yang mendukung dalam lompat
tinggi adalah daya ledak, kecepatan, kekuatan, kelincahan, koordinasi dan kelentukan. Ditinjau dari segi teknik lompat tinggi meliputi awalan, menumpu
untuk menolak, sikap badan diatas mistar dan pendaratan. Dari kedua faktor tersebut saling berkaitan satu dengan yang lainnya untuk mencapai prestasi
lompat tinggi seoptimal mungkin.
c. Pengertian Lompat Tinggi Gaya
Straddle
Dalam lompat tinggi terdapat beberapa macam gaya atau cara melompat. Hal ini dapat diamati dari sikap tubuhnya pada waktu melewati mistar. Dengan
menggunakan salah satu cara melompat dimaksudkan agar dapat melewati mistar setinggi-tingginya. Sikap tubuh saat melewati mistar dalam lompat tinggi penting
sekaliagar dapat membawa atau mengangkat titik berat badan yang setinggi- tingginya.
Salah satu gaya lompat tinggi yang popular dan masih diajarkan disekolah adalah gaya
straddle
. Lompat tinggi gaya
straddle
atau
the western rool style
mulai dikenal sejak tahun 1930 yang pertama kali diperkenalkan oleh Jim Stewart dari Amerika Serikat.
Lompat tinggi gaya
straddle
sering juga disebut dengan lompat tinggi
gaya kangkang karena pada saat melewati mistar berposisi kangkang. Dalam
perkembangannya gaya
straddle
lebih cepat tersebar keberbagai Negara termasuk Indonesia. Lompat tinggi gaya
straddle
ini memberikan beberapa keuntungan jika dibandingkan dengan gaya gunting dan guling sisi. Tamsir Riyadi 1985: 81
menyatakan bahwa secara teknis lompat tinggi gaya
straddle
memiliki beberapa keuntungan karena:
1 Berat tubuh dapat dibawa keatas dengan segera.
commit to user 28
2 Saat diatas mistar sikap tubuh tidur telungkup, sehingga jarak antara titik
berat badan dengan mistar relatif kecil atau dekat. 3
Gerakan kangkang saat melewati mistar merupakan gerakan yang wajar, mudah dilakukan dan tidak banyak menuntut tenaga.
4 Saat diatas mistar pelompat sempat melihat mistar, sehingga dapat
mengendalikan gerakan yang perlu saja. Banyaknya kentungan yang dimiliki dari gaya
straddle
ini, sehingga cepat berkembang jika dibandingkan dengan gaya guling sisi atau gaya gunting.
Dan bahkan hampir diduga gaya ini merupakan gaya terakhir dari gaya lompat tinggi. Namun dugaan itu belum tepat karena pada tahun 1986 diciptakan gaya
lompat tinggi baru yang diciptakan oleh Richard Fusbury Flop dan kemudian disebut dengan gaya
Flop
. Dengan demikian gaya
straddle
merupakan gaya yang efektif kedua untuk mencapai lompatan tertinggi dalam lompat tinggi.
d. Teknik Pelaksanaan Lompat Tinggi Gaya