commit to user 64
2. Tindakan Siklus II
Tindakan siklus II dilaksanakan selama 2 kali pertemuan. Tiap-tiap pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran 2 X 35 menit yang dilaksanakan pada
jam pelajaran Penjasorkes yaitu Sabtu, tanggal 31 Juli dan 7 Agustus 2010 yang diikuti oleh siswa kelas VI sebanyak 18 siswa. Dalam penelitian ini peneliti
berperan langsung sebagai guru yang melaksanakan pembelajaran Penjasorkes dengan menerapkan Pendekatan Modifikasi Permainan dan dibantu oleh seorang
observer yaitu guru kelas VI yang bernama Ibu. Sri Satiti, S.Pd. Adapun tahapan- tahapan yang dilaksanakan dalam siklus II adalah sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan Tindakan
Berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan pada siklus I telah diketahui bahwa ada peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri 1
Bangsalan tetapi belum maksimal. Hal tersebut ditunjukkan dengan masih ada 8 siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran lompat tinggi gaya
straddle.
Dengan berpedoman pada analisis dan hasil refleksi pada siklus I maka tahap perencanaan
pada siklus II ini meliputi: 1
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2
Mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung 3
Mempersiapkan evaluasi pembelajaran 4
Mempersiapkan lembar observasi dan angket hasil belajar siswa
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Tahap ini dilaksanakan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dan pertemuan kedua selama 2 x 35 menit. Pada tahap ini peneliti bertindak sebagai
peneliti dan pelaksana Penelitian Tindakan Kelas. Sedangkan guru tetap melaksanakan pembelajaran dengan peneliti juga membantu dalam proses
pembelajaran sekaligus Penelitian Tindakan Kelas. Dalam pembelajaran guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan modifikasi permainan.
1 Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 31 Juli 2010 pada jam pelajaran pertama dan ke dua yaitu pukul 07.00-08.20 WIB. Pada pertemuan ini
materi yang diajarkan adalah lompat tinggi gaya
straddle
. Pada kegiatan awal,
commit to user 65
guru memeriksa kesiapan siswa dan mengkondisikan kelas, kemudian guru memberi salam, memimpin berdoa, dan melakukan presensi kehadiran siswa.
Pada hari tersebut tidak ada siswa yang absen. Selanjutnya, guru memberikan pemanasan pada siswa. Pemanasan dialokasikan selama 15 menit
terdiri dari lari mengelilingi lapangan, pemanasan statis, dinamis, dan satu permainan. Permainan tersebut adalah siswa membentuk 4 kelompok, 2 saling
berhadap-hadapan. Kemudian salah satu menjadi kucing dan satu menjadi tikus, permainanya kucing mengejar tikus, dan tikus boleh berhenti di barisan terdepan
tiap kelompok kemudian orang yang paling belakang itu menjadi tikus. Supaya lebih bersemangat guru memberi motivasi kepada siswa dan mengajak siswa
bernyanyi “ Halo-Halo Bandung” sambil lompat-lompat ditempat. Kegiatan inti dimulai dengan siswa ditunjukkan oleh guru teknik dasar
lompat tinggi gaya
straddle.
Berikutnya adalah siswa mempraktikan secara berkelompok teknik dasar tersebut. Dalam hal ini, siswa dituntut keaktifanya.
Pembelajaran inti kali ini langsung mengarah pada teknik dasar lompat tinggi gaya
straddle
yang di dalamnya ada unsur permainan, antara lain: a
Awalan atau ancang-ancang.
Pada pembelajaran awalan, pola pembelajaran adalah gerakan bersifat kompetisi antar regu. Caranya siswa dibagi menjadi dua regu dengan
jumlah anggota sama banyak. Masing-masing anggota akan berlari mengitari barisannya dari samping kiri ban kemudian melewati samping
kanan ban dengan kecepatan maksimal, anak paling depan lebih dulu berlari setelah selesai kembali ke barisan dilanjutkan anak di belakangnya
demikian seterusnya. Gerakan ini dilakukan secara bersama-sama antara dua regu, regu yang pelari terakhirnya lebih dulu tiba kembali ke barisan
regu itulah keluar sebagai pemenangnya. b
Tolakan
take off
Permainan berikutnya adalah permainan yang mengandung unsur pembelajaran menumpu. Pola permainannya adalah berlari melompati
empat kardus yang sudah disusun dengan jarak dan tinggi kardus yang sama. Latihan ini bertujuan melatih kekuatan otot kaki tumpu dan melatih
commit to user 66
daya ledak kaki tumpu. Setelah selesai permainan kemudian siswa melakukan teknik gerakan tolakan yaitu berlari dua langkah kemudian
lompat dengan satu kaki setinggi-tingginya salah satu paha ditekuk untuk melatih teknik tumpuan.
c Posisi melayang di udara dan sikap mendarat.
Melakukan teknik gerakan lompat tinggi gaya
straddle
tanpa awalan, yaitu menghadap serong kanan jika tumpuan dengan kaki kiri. Kemudian
mengayunkan kaki kanan ke depan setinggi-tingginya, disertai gerakan tubuh memutar seolah-olah melompat diatas mistar dan sikap mendarat
dengan tumpuan kedua tangan serta kaki. d
Melakukan rangkaian gerakan lompat tinggi gaya
straddle
Melakukan teknik gerakan lompat tinggi gaya
straddle
tanpa awalan, yaitu menghadap serong kanan jika tumpuan dengan kaki kiri. Kemudian
mengayunkan kaki kanan ke depan setinggi-tingginya, disertai gerakan tubuh memutar seolah-olah melompat diatas mistar dan sikap mendarat
dengan tumpuan kedua tangan serta kaki. Setelah selesai melaksanakan pembelajaran teknik dasar lompat tinggi
gaya
straddle
sebelum menuju ketiang dan mistar yang sebenarnya, siswa diberikan permainan „Kuda Bisik‟ melatih indera pendengaran, melatih kerja
sama, dan melatih kontrol emosi. Jumlah siswa satu kelas dibagi 2 kelompok, kemudian pilih salah seorang siswa menjadi ketua kelompok. Kedua kelompok
berbaris berbanjar, membelakangi pemimpin, jarak antar pemain 1-2 m, jarak antara kedua kelompok berkisar 3 meter. Kedua pemimpin membisikkan kata-kata
atau pesan kepada pemain pertama masing-masing kelompoknya, pemain kedua berbalik dan menerima pesan serta menyampaikannya kepada pemain ketiga dan
seterusnya. Pemain terakhir berlari ke depan dekat pemimpin dan menyebutkan pesan atau kata-kata sekeras-kerasnya. Kelompok pertama yang lebih dulu
berhasil menyebutkan kata atau pesan dengan benar dinyatakan sebagai pemenang. Permainan dapat dilanjutkan kembali dan pemain terakhir dijadikan
pemain pertama.
commit to user 67
Pada saat pelaksanaan keterampilan lompat tinggi gaya
straddle
pada mistar dan tiang sebenarnya siswa dibagi menjadi dua kelompok putera dan
puteri. Untuk kelompok putera melakukan latihan pembelajaran lompat tinggi gaya
straddle
dimulai dengan posisi mistar dibuat miring atau dengan ketinggian yang berbeda. Kemudian setelah selesai latihan maka akan didata hasil
lompatannya. Setelah siswa putera melakukan pembelajaran lompat tinggi dilanjutkan dengan siswa puteri dengan pembelajaran yang sama.
Selama pembelajaran guru mendampingi siswa dan bertindak sebagai fasilitator. Guru mengamati kinerja siswa dalam mengerjakan tugas guna
memantau perkembangan siswa. Selama pembelajaran berlangsung kemudian guru merefleksikan, menyimpulkan, dan mengevaluasi untuk pertemuan
berikutnya.
2 Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, 7 Agustus 2010 pada jam pelajaran pertama dan ke dua yaitu pada pukul 07.00-08.20 WIB. Pada
pertemuan ini guru memberikan pembelajaran dengan melanjutkan materi yang telah lalu, yaitu lompat tinggi gaya
straddle
. Seperti pertemuan sebelumnya pembelajaran dimulai dengan guru
membuka pelajaran dengan salam, dilanjutkan dengan mengkondisikan kelas, memeriksa kesiapan siswa, memimpin berdoa dan presensi. Kemudian guru
memberikan pemanasan. Setelah pemanasan guru melakukan apersepsi tentang materi yang lalu dengan tanya jawab tentang materi yang lalu. Guru bertanya
ten tang “Siapa yang mengalami kesulitan dalam lompat tinggi gaya
straddle
? kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu identifikasi teknik-
teknik dasar dan proses pelaksanaan lompat tinggi gaya
strddle
. Guru memberi motivasi
menyanyikan lagu “Halo-Halo Bandung” supaya perhatian siswa menjadi lebih fokus dalam pembelajaran sambil lompat-lompat ditempat.
Kegiatan inti dimulai dengan siswa ditunjukkan oleh guru teknik dasar lompat tinggi gaya
straddle
. Berikutnya adalah siswa mempraktikan secara berkelompok teknik dasar tersebut. Dalam hal ini, siswa dituntut keaktifanya.
commit to user 68
Pembelajaran inti kali ini langsung mengarah pada teknik dasar lompat tinggi gaya
straddle
yang di dalamnya ada unsur permainan, antara lain: a
Awalan atau ancang-ancang.
Pada pembelajaran awalan, pola pembelajaran adalah gerakan bersifat kompetisi antar regu. Caranya siswa dibagi menjadi dua regu dengan
jumlah anggota sama banyak. Masing-masing anggota akan berlari mengitari barisannya dari samping kiri simpai kemudian melewati
samping kanan simpai dengan kecepatan maksimal, anak paling depan lebih dulu berlari setelah selesai kembali ke barisan dilanjutkan anak di
belakangnya demikian seterusnya. Gerakan ini dilakukan secara bersama- sama antara dua regu, regu yang pelari terakhirnya lebih dulu tiba kembali
ke barisan regu itulah keluar sebagai pemenangnya. b
Tolakan
take off
Permainan berikutnya adalah permainan yang mengandung unsur pembelajaran menumpu. Pola permainannya adalah berlari melompati
empat kardus yang sudah disusun dengan jarak dan tinggi kardus yang sama. Latihan ini bertujuan melatih kekuatan otot kaki tumpu dan melatih
daya ledak kaki tumpu. Setelah selesai permainan kemudian siswa melakukan teknik gerakan tolakan yaitu berlari dua langkah kemudian
lompat dengan satu kaki setinggi-tingginya salah satu paha ditekuk untuk melatih teknik tumpuan.
c Posisi melayang di udara dan sikap mendarat.
Melakukan teknik gerakan lompat tinggi gaya straddle tanpa awalan, yaitu menghadap serong kanan jika tumpuan dengan kaki kiri. Kemudian
mengayunkan kaki kanan ke depan setinggi-tingginya, disertai gerakan tubuh memutar seolah-olah melompat diatas mistar dan sikap mendarat
dengan tumpuan kedua tangan serta kaki. d
Melakukan rangkaian gerakan lompat tinggi gaya
straddle
Melakukan teknik gerakan lompat tinggi gaya straddle tanpa awalan, yaitu menghadap serong kanan jika tumpuan dengan kaki kiri. Kemudian
mengayunkan kaki kanan ke depan setinggi-tingginya, disertai gerakan
commit to user 69
tubuh memutar seolah-olah melompat diatas mistar dan sikap mendarat dengan tumpuan kedua tangan serta kaki.
Untuk pertemuan kedua kali ini siswa melakukan latihan lompat tinggi gaya
stradde
bersama-sama putera dan puteri. Selama pelaksanaan lompat tinggi gaya
straddle
guru memberikan motivasi, evaluasi, dan penghargaan bagi siswa dengan teknik lompatan yang baik. Evaluasi diberikan secara individu maupun
secara kelompok saat pembelajarn berlangsung. Kemudian setalah selesai melakukan latihan siswa putera melaksanakan tes kemampuan hasil lompat tinggi
gaya
straddle
dan didata hasilnya begitu juga siswa puteri melakukan setelah siswa putera selesai.
Pembelajaran diakhiri dengan guru mengumpulkan siswa dan menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru memberi
reward
penghargaan kepada siswa terbaik. Guru menutup pelajaran dengan menyanyi Sayonara bersama siswa.
c. Tahap Observasi