Latar Belakang Masalah OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI PERMAINAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 BANGSALAN TERAS BOYOLALI TAHUN PELA

commit to user 1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan yang mencakup seluruh aspek kehidupan masyarakat, termasuk aspek sosial, ekonomi, pendidikan, politik dan budaya dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan tersebut peranan pendidikan amatlah strategis. Untuk itu sekolah sebagai salah satu pendidikan formal berusaha meningkatkan kualitas lulusannya agar dapat berperan serta dan bersaing di kancah internasional, termasuk didalamnya adalah pendidikan jasmani. Pendidikan dalam situasi moderen dituntut untuk menyiapkan warga negara yang mampu berpartisipasi dalam zaman globalisasi sekarang ini. Dalam rangka pendidikan nasional, Sekolah Dasar SD merupakan satu jenjang pendidikan yang paling penting keberadaanya. Sehingga peningkatan mutu pendidikan harus dimulai dengan peningkatan mutu pendidikan di Sekolah Dasar. Pendidikan yang berorientasi pada kualitas ini menghadapi berbagai tantangan yang tidak dapat ditanggulangi dengan menggunakan paradigma lama. Perkembangan ilmu dan teknologi tidak dapat dikejar kalau pembelajaran di sekolah masih menggunakan cara-cara lama. Paradigma pembelajaran harus diubah dari paradigma mengajar menjadi paradigma belajar, sehingga fungsi guru juga berubah dari pengajar menjadi fasilitator. Hal diatas juga dikemukakan Toho Cholik, Rusli Lutan 2001: 3 gaya mengajar yang dilakukan oleh guru dalam praktek pendidikan jasmani cenderung tradisional. Model metode-metode praktek ditekankan pada “Teacher Centered“ dimana para siswa melakukan latihan fisik berdasarkan perintah yang dilakukan oleh guru. Dewasa ini hampir semua orang mengukur tingkat keberhasilan pendidikan berdasarkan hasil saja. Pembelajaran yang baik hendaknya bersifat menyeluruh dalam melaksanakannya dan mencakup berbagai aspek, baik aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik, sehingga dalam pengukuran tingkat 1 commit to user 2 keberhasilannya selain dilihat dari segi kuantitas juga dilihat dari kualitas yang telah dilakukan di sekolah-sekolah. Oleh sebab itu pembelajaran yang aktif ditandai adanya rangkaian kegiatan terencana yang melibatkan siswa secara langsung. Akan tetapi hal semacam ini sering diabaikan oleh guru karena guru lebih mementingkan pada pencapaian tujuan dan target kurikulum dibandingkan dengan prosesnya. Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang dirancang dan disusun secara sistematik untuk kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif fair play, serta kecerdasan emosi. Tujuan yang ingin dicapai melalui pendidikan jasmani mencakup pembangunan individu secara menyeluruh antara lain aspek kognitif, afektif, psikomotor, mental, emosional, sosial dan spiritual, oleh karena itu pendidikan jasmani telah diajarkan dari tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas bahkan di Perguruan Tinggi. Usaha untuk meningkatkan pembelajaran dan proses pendidikan jasmani belum berjalan seperti apa yang diharapkan, hal ini terlihat dari kesulitan siswa dalam memahami konsep penguasaan teknik dasar olahraga yang dikarenakan aktivitas belajarnya sangat kurang, sehingga berakibat rendahnya hasil belajar siswa. Kenyataan yang ada menunjukkan bahwa model pembelajaran yang digunakan guru masih kurang ideal. Dalam setiap pembelajaran perhatian siswa kurang terpusat karena materi yang disampaikan kurang menarik dan tidak diolah secara baik misalnya dalam cabang olahraga atletik yang setiap guru hanya menitik beratkan pada penilaian hasil bukan proses pembelajarannya, sehingga dalam belajar siswa tidak menggunakan kesempatan untuk berlatih dan beraktivitas gerak secara aktif. Hal ini terjadi dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Penjasorkes pada materi lompat tinggi gaya straddle pada siswa kelas VI SD Negeri 1 Bangsalan Tahun Pelajaran 20102011. Belum maksimalnya cara atau model pembelajaran atletik disekolah akan berdampak terhadap rendahnya hasil belajar lompat tinggi di sekolah dengan jumlah peserta didik yang cukup banyak dan berakibat kurang efektifnya commit to user 3 pembelajaran. Disamping banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa antara lain kurang efektifnya guru Penjasorkes disekolah dalam membuat dan mengembangkan media pembelajaran juga model-model pembelajaran yang belum banyak mengenal PAIKEM pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan membuat proses pembelajaran pendidikan jasmani khususnya materi lompat tinggi dilaksanakan dalam situasi monoton. Dengan adanya upaya peningkatan aktivitas belajar siswa maka akan dihasilkan sumber daya manusia yang lebih berpotensi dan kompetensi tinggi sehingga juga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Namun perbedaan sumber daya manusia atau individu seseorang sangat berpengaruh dalam aktivitas belajar siswa saat kegiatan belajar di sekolah. Berdasarkan wawancara dengan Ibu Sri Satiti, S.Pd mengungkapkan sebagian siswanya merasa malas dan bosan saat pelajaran Penjasorkes. Selain itu kebanyakan siswa beranggapan pelajaran Penjasorkes adalah pelajaran yang membosankan dan melelahkan. Seperti yang diungkapkan salah satu siswa kelas VI SD Negeri 1 Bangsalan yang bernama Aziz dan beberapa siswa mengungkapkan pelajaran Penjasorkes membosankan dan cabang olahraganya sangat banyak tetapi tidak pernah ada permainan. Menanggapi permasalahan tersebut sehingga perlu adanya strategi atau pendekatan yang dapat membuat anak lebih tertarik dalam pelajaran Penjasorkes. Dilain pihak, melalui hasil observasi pada siswa kelas VI SD Negeri 1 Bangsalan tahun pelajaran 20102011. Pada mata pelajaran pendidikan jasmani dalam materi lompat tinggi ketersediaan sarana dan prasarana belum bisa dioptimalkan untuk pembelajaran lompat tinggi yang efektif. Selain itu siswa terkadang mengalami kesulitan dalam mempraktikkan teknik gerakan lompat tinggi. Siswa kurang paham dalam setiap tahap pembelajaran karena kurang mampu memahami secara penuh teknik gerakan lompat tinggi yang benar seperti yang dicontohkan. Kombinasi gerakan awalan, tolakan, saat berada di atas mistar dan saat jatuh atau mendarat belum dapat dipahami oleh siswa, karena siswa merasa bosan dan kesulitan mengikuti proses pembelajaran yang diberikan oleh guru selama ini. commit to user 4 Dalam penyampaian mata pelajaran pendidikan jasmani sebenarnya banyak metode yang dapat digunakan oleh guru, salah satu adalah model permainan gaming . Model permainan gaming adalah kegiatan belajar yang menghendaki siswa berkompetisi atau berlomba baik fisik maupun mental sesuai dengan aturan permainan yang telah ditetapkan. Dalam model pembelajaran permainan ini harus ada menang atau kalah. Karena dunia anak lebih peka dengan situasi permainan dari pada serius, dan mereka juga akan merasa tertantang untuk berkompetisi. Didalam pembelajaran disajikan banyak variasi- variasi supaya tidak mudah jenuh sebab siswa kerap kali juga cepat bosan dalam melaksanakan kegiatannya. Sesuai dengan karakteristik siswa Sekolah Dasar yang tidak bisa dipisahkan dari aktvitas bermain, maka pembelajaran lompat tinggi gaya straddle di Sekolah Dasar juga tidak bisa dipisahkan dari aktivitas bermain dan disesuaikan dengan kondisi siswa. Perlu diketahui oleh seorang guru bahwa siswa Sekolah Dasar mempunyai karakter cepat bosan, oleh karena itu dengan permainan membuat siswa keluar dari kegiatan rutinitas dikelas dan merasa senang saat pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Selain itu permainan dapat memberikan siswa peluang agar lebih mengenal materi dalam suatu hubungan yang baik, untuk jenis pelajaran yang membosankan. Dengan model permainan ini siswa akan berkompetisi atau berlomba untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Salah satu teori belajar menegaskan bahwa sesulit apapun materi pelajaran apabila dipelajari dalam suasana yang menyenangkan, maka pelajaran tersebut akan mudah dipahami. Berdasarkan uraian pendekatan bermain yang telah diungkapkan diatas menggambarkan bahwa, model permainan merupakan salah satu model atau pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan pada materi lompatan tinggi gaya straddle , namun pencapaian hasil belajar tidak hanya dipengaruhi oleh model pembelajaran bermain saja, masih ada faktor lain seperti kemampuan kondisi fisik. Upaya untuk mengatasi permasalahan dalam pencapaian hasil belajar lompat tinggi gaya straddle tersebut, maka perlu dikaji dan diteliti lebih commit to user 5 mendalam baik secara teoritik maupun praktik melalui Penelitian Tindakan Kelas. Sebagai subjek penelitian dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VI SD Negeri 1 Bangsalan Tahun Pelajaran 20102011. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan yang telah dilaksanakan di SD Negeri 1 Bangsalan masih banyak kendala yang dihadapi, misalnya siswa kurang senang dengan pelajaran atletik, siswa tidak sungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran dan fasilitas yang terbatas. Disamping hal tersebut model pembelajaran yang diterapkan oleh guru belum menunjukkan hasil yang optimal. Hal ini terlihat dari ketrampilan gerak, aktivitas belajar yang rendah, serta hasil belajar dan kemampuan siswa dalam melakukan lompatan yang masih rendah dikarenakan pembelajaran yang masih monoton. Kondisi-kondisi ini harus diperhatikan dan perlu ditelusuri faktor-faktor penyebabnya. Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan diatas yang melatar belakangi judul penelitian ”Optimalisasi Pembelajaran Dengan Modifikasi Permainan Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Lompat Tinggi Gaya Straddle Pada Siswa Kelas VI SD Negeri 1 Bangsalan Tahun Pelajaran 20102011 ”

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

MODEL PEMBELAJARAN LOMPAT TALI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDAKAYA 06 KABUPATEN CILACAP TAHUN PELAJARAN 2012 2013

0 8 129

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA GULING PERUT DENGAN MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN SISWA KELAS V SD NEGERI 4 GUMELEM KULON SUSUKAN BANJARNEGARA TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 6 48

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DENGAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TANJUNGBALAI TAHUN AJARAN 2014/2015.MELALUI MEDIA AUDIO V

0 1 20

PERBAIKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE DENGAN MENGGUNAKAN RINTANGAN TALI MELALUI GAYA MENGAJAR INKLUSI PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 PANGURURAN KABUPATEN SAMOSIR TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 18

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN BOLA GANTUNG PADA SISWA KELAS X-IPA 3 SMA N 1 TERAS BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015,.

0 0 17

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI DENGAN BERMAIN LOMPAT VERTIKAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SUMBEREJO WADASLINTANG WONOSOBO.

0 1 4

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE DENGAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE TGT PADA SISWA KELAS X.2 SMA BATIK 1 SURAKARTA TAHUN 2012/2013.

0 0 15

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI PAGAK 2 SUMBERLAWANG SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

1 12 75

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Lompat Tinggi Gaya Straddle Melalui Penggunaan Alat Bantu Pembelajaran Pada Siswa Kelas XI UPW 2 SMK Negeri 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017 - UNS Institutional Repository

1 2 17

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE MENGGUNAKAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X TP 1 SMK NEGERI 2 SRAGEN TAHUN AJARAN 20162017

1 1 17