commit to user 24
Dari pengertian diatas ditarik kesimpulan yang dimaksud bermain adalah dunia anak yang menjadi aktivitas jasmani dengan cara melakukan sesuatu untuk
bersenang-senang.
b. Fungsi Bermain
Anak yang bermain akan melakukan aktivitas bermain dengan sukarela dan akan melakukan aktivitas bermain tersebut dengan kesungguhan, demi untuk
memperoleh kesenangan dari aktivitas tersebut. Menurut Sukintaka 1992: 7 “bermain dengan rasa senang, untuk memperoleh kesenangan, kadang
memerlukan kerjasama dengan teman, menghormati lawan, mengetahui kemampuan lawan, patu
h pada peraturan, dan mengetahui kemampuan dirinya”. Selanjutnya menurut Yudha M. Saputra 2001:6 “dengan bermain dapat
memberikan pengalaman belajar sangat berharga bagi siswa. Selain itu kegiatan bermain dapat meningkatkan siswa dengan sasaran aspek yang dapat
dikembangkan menurut lima aspek”. Aspek-aspek tersebut adalah: 1
Manfaat bermain untuk perkembangan fisik 2
Manfaat bermain untuk perkembangan motorik 3
Manfaat bermain untuk perkembangan sosial 4
Manfaat bermain untuk perkembangan emosional 5
Manfaat bermain untuk perkembangan ketrampilan olahraga
c. Dorongan Dasar Anak Dalam Bermain
Dorongan dasar bagi anak sangat penting terutama anak dalam masa pertumbuhan maupun perkembangan. Menurut Agus Mahendra 2004: 8
”dorongan dasar adalah suatu keinginan untuk melakukan dan menghasilkan sesuatu”. Semua anak memiliki perasaan seperti ini yang kemungkinan besar
merupakan sifat keturunan atau pengaruh lingkungan. Dorongan dasar dikaitkan dengan pengaruh masyarakat, guru, orang tua dan teman-teman sendiri. Biasanya
dorongan besar akan berpola sama pada setiap anak dan tidak dipengaruhi oleh sifat kematangan.
commit to user 25
Selanjutnya menurut Agus Mahendra 2004: 8- 9 ”dorongan tersebut
niscaya mengarahkan pengembangan kurikulum pendidikan jasmani dan untuk menciptakan program yang sesuai dengan sifat-
sifat anak”. Dorongan-dorongan tersebut adalah sebagai berikut:
1 Dorongan untuk bergerak
2 Dorongan untuk berhasil dan mendapatkan pengakuan.
3 Dorongan untuk mendapatkan pengakuan teman dan masyarakat.
4 Dorongan untuk bekerja sama dan bersaing.
5 Dorongan untuk kebugaran fisik dan daya tarik.
6 Dorongan untuk bertualang.
7 Dorongan untuk kepuasan kreatif.
8 Dorongan untuk menikmati irama.
Rusli Lutan dan Adang Suherman 2000: 35-36 menyatakan, manakala guru menyadari bahwa rendahnya kualitas permainan disebabkan oleh rendahnya
kemampuan skill, maka guru mempunyai beberapa pilihan sebagai berikut: 1
Guru dapat terus melanjutkan aktivitas permainan untuk beberapa lama sehingga siswa menangkap gagasan umum permainan yang dilakukannya.
2 Guru dapat kembali pada tahapan belajar yang lebih rendah dan
membiarkan siswa berlatih mengkombinasikan keterampilan tanpa tekanan untuk menguasai strategi.
3 Guru dapat merubah keterampilan pada level yang lebih simpel dan lebih
dikuasai sehingga siswa dapat konsentrasi belajar strategi bermain. Petunjuk seperti di atas harus dipahami dan dimengerti oleh seorang
guru. Jika dalam pelaksanaan permainan kurang menarik dan peranan siswa dalam pembelajaran permainan tersebut kurang optimal karena teknik yang masih
rendah, maka seorang guru harus dengan segera mampu mengatasinya. Selama pembelajaran berlangsung seorang guru harus mencermati kegiatan pembelajaran
sebaik mungkin. Guru selalu memberikan semangat atau motivasi untuk semua siswa untuk berusaha sebaik mungkin supaya tidak banyak mengalami kesulitan
dan kesalahan dalam teknik gerakan maupun tujuan pembelajaran. Kesalahan- kesalahan yang dibiarkan selama pembelajaran berlangsung akan mengakibatkan
tujuan pembelajaran tidak tercapai.
commit to user 26
5. Lompat Tinggi