Status Gizi Karakteristik Balita .1 Berat Badan Lahir

ibu sudah memberikan makanan dan minuman tambahan sebelum usia 6 bulan. Sedangkan pada kelompok kontrol sudah banyak ibu yang memberikan ASI samapai 6 bulan tanpa memberikan makanan dan minuman tambahan. Air Susu Ibu ASI memegang peranan penting untuk menjaga kesehatan dan kelangsungan hidup bayi. Memberikan ASI eksklusif sejak lahir hingga 6 bulan pertama kehidupan bayi merupakan kewajiban ibu dan keluarga untuk memberikan makan terbaik yang memenuhi standar tertinggi atau standar emas baik dalam cara menyusui maupun kandungan gizi ASI sehingga menjamin hak anak untuk tumbuh kembang secara optimal. ASI merupakan makanan yang aman berkualitas dan selalu tersedia Sujudi,2004. Kandungan dalam ASI yang diminum bayi selama pemberian ASI ekslusif sudah mencukupi kebutuhan bayi dan sesuai kesehatan bayi. Bahkan bayi baru lahir hanya mendapat sedikit ASI pertama koloustrum tidak memerlukan tambahan cairan karena bayi dilahirkan dengan cukup cairan didalam tubuhnya. ASI mengandung zat kekebalan terhadap infeksi diantaranya protein, laktoferin, imunoglobin dan antibody terhadap bakteri, virus, jamur dll. Bayi dibawah usia 6 bulan yang tidak diberi ASI ekslusif beresiko 5 kali mengalami kematian akibat pneumonia dibanding bayi yang mendapat ASI ekslusif untuk enam bulan pertama kehidupanUNICEF-WHO, 2006. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Andri 2014 mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan pneumonia pada balita di wilayah Puskesmas Mojogedang II Kabupaten Karanganyar, hasil uji Chi-square menunjukan bahwa nilai p=0,0300,05 sehingga dapat diartikan ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan kejadian pneumonia pada balita. Dan juga penelitian dari Hartati 2011 analisis faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada anak balita di RSUD Pasar Rebo yang menunjukan adanya hubungan ASI ekslusif balita dengan kejadian pneumonia p = 0,003 0,05.

5.1.3 Status Gizi

Universitas Sumatera Utara Status gizi balita menunjukkan pada responden kelompok kasus yang tertinggi memiliki status gizi tidak baik yaitu 13 responden 56,5 dan terendah memiliki status gizi baik yaitu hanya 10 responden 43,5. Sedangkan pada responden kelompok kontrol yang tertinggi status gizi memiliki status gizi tidak yaitu 19 responden 82,6 dan terendah memiliki status gizi tidak baik yaitu 4 responden 17,24 . Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan kejadian pneumonia pada balita. Pada kelompok kontrol berdasarkan penilaian antropometri dengan pengukuran BBUmur masih banyak balita yang tidak mencapai berat badan yang sesuai dengan umurnya. Status gizi pada anak pada dasarnya ditentukan oleh 2 hal, yaitu makanan yang dimakan dan keadaan kesehatannya. Kualitas dan kuantitas makanan seorang anak tergantung pada kandungan zat gizi makanan tersebut, ada tidaknya pemberian makanan tambahan pada keluarga, daya beli keluarga dan pengetahuan ibu tentang makanan dan kesehatan. Status gizi balita sangat menentukan pada balita untuk terkena pneumonia, pentingnya pemberian nutrisi sangat perlu untuk perkembangan dan pertumbuhan sel-sel sehingga tubuh bisa mempertahankan diri dari penyakit pneumonia Supariasa, 2001. Pada dasarnya penyakit infeksi saling berhubungan. Keadaan status gizi kurang bahkan malnutrisi dapat disebabkan oleh adanya penyakit infeksi. Demikian juga dengan penyakit infeksi yang keberadaannya tidak lepas dari status gizi seseorang. Sebagian besar kematian anak dinegara berkembang disebabkan oleh adanya infeksi yang menjadi berat akibat kekurangan gizi Parlin, 2012. Hal ini sama dengan hasil penelitian Domili 2013 tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita di wilayah kerja Puskesmas Global Mongolato menghasilkan p 0,05 dengan nilai signifikasi 0,022, sehingga dapat diartikan bahwa ada hubungan antara status gizi dengan kejadian pneumonia pada balita di wilayah kerja Puskesmas Global Mongolato. Dan hasil penelitian Boer 2000 tentang hubungan Universitas Sumatera Utara antara status gizi dan kejadian pneumonia balita di Kota Pangkal Pinang dengan hasil adanya hubungan yang bermakna secara statistik antara status gizi dengan kejadian pneumonia balita OR= 3,194. 95 CI :1,585 - 6,433 .

5.1.4 Status Imunisasi