a. Karakteristik balita : umur, jenis kelamin, berat badan lahir, imunisasi, ASI ekslusif, status gizi.
b. Karakteristik keluarga : pendidikan orang tua, pendapatan orangtua dan kebiasaan merokok keluarga.
c. Karakteristik rumah: kepadatan hunian, ventilasi, jenis lantai, jenis dinding, jenis langit-langit, pencahayaan, kelembaban, suhu yang dilakukan dengan
melakukan observasi, pengukuran dan kemudian menilai persyaratan untuk masing-masing objek yang diteliti, dengan menggunakan Kepmenkes no. 829
tahun 1999. d. Kebiasaan penggunaan arang panas.
3.5.2. Data Sekunder
Data sekunder yang digunakan adalah data rekam medis Puskesmas di Kecamatan Pangaribuan mengenai data penyakit pneumonia pada golongan balita
umur 0 – 4 tahun pada periode januari 2014 - februari 2016 yang diperoleh dari
Puskesmas di Kecamatan Pangaribuan.
3.6 Variabel dan Definisi Operasional
3.6.1 Variabel Penelitian
Variabel independen dalam penelitian ini adalah karakteristik rumah, keluarga, balita dan kebiasaan penggunaan arang panas. Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah kejadian pneumonia. Faktor karakteristik balita merupakan variabel pendukung penyebab kejadian pneumonia. Faktor karaketristik keluarga
merupakan variabel pendukung penyebab kejadian pneumonia. Pengukuran dan
Universitas Sumatera Utara
observasi karakteristik rumah merupakan variabel pendukung penyebab kejadian pneumonia. Kebiasaan penggunaan arang panas merupakan variabel pendukung
penyebab kejadian pneumonia.
3.6.2 Definisi Operasional
1. Kejadian pneumonia adalah balita 0-4 tahun penderita pneumonia yang di diagnosa secara klinis dinyatakan menderita pneumonia berdasarkan data di
puskesmas Kecamatan Pangaribuan mulai januari 2014 - februari 2016.
2. Karakteristik balita adalah keadaan dari responden balita yang terdiri dari
umur, jenis kelamin, berat badan lahir, ASI ekslusif, status gizi, imunisasi.
3. Umur adalah lama hidup seseorang dari mulai lahir sampai ulang tahun
terakhir.
4. Jenis kelamin adalah seseorang yang dibedakan antara laki-laki dan
perempuan secara biologis.
5. Berat badan lahir adalah ukuran tubuh yang diukur dengan skala kg saat baru
lahir.
6. Status ASI eksklusif adalah pemberian ASI pada anak sedini mungkin pada saat lahir sampai berumur 6 bulan, tanpa pemberian makanan dan minuman
lain.
7. Status gizi adalah suatu kondisi tubuh seseorang akibat dari keseimbangan antara konsumsi dan penyerapan gizi. Dalam hal ini keadaan gizi anak balita
dilakukan dengan pengukuran antropometri berdasarkan berat badan menurut
umur BBU.
Universitas Sumatera Utara
8. Status imunisasi adalah status pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit yang diberikan pada anak. Dimana jenis imunisasi yang sudah
didapatkan oleh anak sesuai dengan batas waktu pemberian usia anak tersebut
dan frekuensi mendapatkannya.
9. Karakteristik keluarga adalah ciri-ciri khas yang dimiliki oleh masing-masing rumah tangga, seperti pengetahuan orang tua dan kebiasaan merokok
keluarga.
10. Pendidikan keluarga adalah jenjang pendidikan formal terkakhir yang
ditamatkan keluarga orang tua balita.
11. Pendapatan keluarga adalah jumlah penghasilan keluarga orang tua balita dalam satu bulan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, yang diukur
dalam satuan rupiah. 12. Kebiasaan merokok adalah adanya penghuni rumah yang melakukan pola
hidup dengan menghisap rokok di dalam rumah.
13. Karakteristik rumah adalah hal-hal yang terdapat pada rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan terdiri dari kepadatan hunian, ventilasi, jenis lantai,
jenis dinding, jenis langi-langit, pencahayaan, suhu dan kelembaban..
14. Kepadatan hunian adalah banyaknya jumlah penghuni dalam satu rumah. Dan ditetapkan luas ruang tidur minimal 8 meter persegi, dan tidak dianjurkan
digunakan lebih dari 2 orang Permenkes No. 829 Menkes SKII1999.
15. Ventilasi adalah pergerakan udara masuk ke dalam dan keluar dari ruangan tertutup. Dan ditetapkan luas penghawaan atau ventilasi yang permanen
minimal 10 dari luas lantai.
Universitas Sumatera Utara
16. Jenis lantai adalah jenis bagian alasdasar suatu ruangan yang sebaiknya memiliki kondisi kedap air, terbuat dari bahan yang cukup keras, kuat, rata
dan mudah dibersihkan.
17. Jenis dinding adalah jenis penyekat untuk memisahkan suatu ruangan dengan
ruangan lain ataupun bagian dalam ruangan dengan luar ruangan.
18. Jenis langit-langit adalah jenis penutup bagian atas ruangan dibawah atap,
yang memisahkan ruangan dengan atap rumah.
19. Pencahayaan adalah keadaan penerangan dalam ruangan baik bersumber alami maupun buatan yaitu terang dan tidak silau sehingga dapat digunakan dengan
membaca dengan normal.
20. Kelembaban adalah keadaan uap air yang terdapat pada udara dalam ruangan
yang diperoleh dari hasil pengukuran.
21. Suhu adalah ukuran keadaan dingin atau panas yang diperoleh dari hasil pengukuran suatu ruangan yang dinyatakan dalam
C.
22. Kebiasaan penggunaan arang panas adalah sesuatu yang dikerjakan menggunakan arang yang dipanaskan yang dipercayai oleh masyarakat dapat
bermanfaat memperlancar aliran darah ibu, mempercepat keluarnya darah
kotor ibu pasca melahirkan, dan menghangatkan badan di daerah dingin.
Universitas Sumatera Utara
3.7 Aspek Pengukuran