Kesimpulan Kebiasaan Penggunaan Arang Panas

pembakaran sempurna arang mempengaruhi proses karbonisasi terutama suhu maksimum dan lamanya pengarangan. Kadar abu atau persen zat yang terbuang dalam bentuk gas pada saat pembakaran arang bervariasi antara 1 - 4 . BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai hubungan kebiasaan penggunaan arang panas, karakteristik rumah, keluarga, dan balita terhadap kejadian pneumonia pada balita umur 0-4 tahun di wilayah Kecamatan Pangaribuan Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan karakteritik balita, bahwa balita penderita pneumonia dalam penelitian ini di dominasi oleh balita dengan kelompok umur 1-4 tahun 56,5, jenis kelamin laki-laki 52,2, berat badan lahir normal 91,3, tidak ASI eksklusif 60,9, ststus gizi tidak baik 56,5, status imunisasi tidak lengkap 73,9. 2. Berdasarkan karakteristik keluarga, bahwa orang tua penderita pneumonia dalam penelitian ini di dominasi oleh responden dengan pendidikan ayah rendah 56,5, pendidikan ibu 60,9, pendapatan tidak sesuai UMK 78,3, pengetahuan buruk 78,3, dan ada yang merokok di dalam rumah 82,6. 3. Berdasarkan karakteristik rumah, bahwa penderita pneumonia dalam penelitian ini di dominasi oleh responden dengan kepadatan hunian tidak memenuhi syarat 69,6, ventilasi tidak memenuhi syarat82,6, jenis langit-langit tidak memenuhi syarat 60,9, jenis lantai rumah memenuhi syarat 73,9, jenis dinding tidak memenuhi Universitas Sumatera Utara syarat 73,9, pencahayaan tidak memenuhi syarat 73,9, suhu memenuhi syarat 65,2, dan kelembaban tidak memenuhi syarat 56,5 . 4. Berdasarkan kebiasaan penggunaan arang panas, bahwa penderita pneumonia dalam penelitian ini di dominasi oleh responden yang memiliki kebiasaan menggunakan arang panas 78,3. Dari 78,3 yang menggunkan arang panas sebnayak 73,9 menggunakan arang panas lebih dari 1 bulan, sebanyak 69,6 menggunakan lebih dari 10 jam per hari, sebanyak 39,1 menggunakan arang panas di kamar tidur, dan 39,1 sumber arang panas berasal dari buatan sendiri. 5. Ada hubungan yang signifikan antara status ASI eksklusif balita, status gizi balita, status imunisasi balita, pendidikan ayah, pendidikan ibu, pendapatan orangtua, kebiasaan merokok keluarga, kepadatan hunian, ventilasi nilai, jenis langit-langit, jenis dinding, pencahayaan, kelembaban, dan kebiasaan penggunaan arang panas dengan kejadian pneumonia pada balita umur 0-4 tahun di wilayah kerja Kecamatan Pangaribuan Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016. 6. Tidak ada hubungan yang signifikan antara berat badan lahir, jenis lantai nilai dan suhu dengan kejadian pneumonia pada balita umur 0-4 tahun di wilayah kerja Kecamatan Pangaribuan Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016.

6.2 Saran