20
c.  Menentukan besarnya konstanta at =
� ′
−
�
d.  Menentukan besarnya slope bt =
� − �
� ′
−
�
e.  Menentukan besarnya forecast
�
−
�
− =
�
−
�
dimana m adalah jangka waktu forecast
2.4.2   Dekomposisi decomposition
Metode dekomposisi deret berkala didasarkan pada prinsip  “pemecahan” data  deret  berkala  kedalam  masing-masing  komponennya  yaitu  trend,
siklus  serta  musiman  dan  kemudian  dilakukan  peramalan  terhadap  nilai masing-masing  dan  komposisi  tersebut  secara  terpisah  dan  akhirnya
menggabungkan kembali
ramalan-ramalan tersebut.
Dekomposisi mempunyai asumsi bahwa data itu terusun sebagai berikut :
Data   = pola + kesalahan = f trend, siklus, musiman + kesalahan
Aditif
�
�
= �
�
+
�
+ �
�
+
�
Multiplikatif
�
�
= �
�
×
�
× �
�
×
�
� :
�
�
: nilai deret berkala data yang aktual pada periode t �
�
: komponen musiman pada periode t
Universitas Sumatera Utara
21
�
: komponen trend pada periode t �
�
: komponen siklus pada periode t
�
: komponen kesalahan pada periode t Beberapa  langkah-langkah  secara  umum  dalam  metode  dekomposisi
adalah sebagai berikut : 1.  Pada  deret  data  yang  sebenarnya
�
�
hitung  rata-rata  bergerak  yang panjangnya N sama dengan panjang musiman. Maksud dari rata-rata
bergerak  ini  adalah  menghilangkan  unsur  musiman  dan  kerandoman. Merata-ratakan  sejumlah  periode  yang  sama  dengan  panjang  pola
musimana  misalnya  12  bulan  akan  menghilangkan  unsur  musiman dengan  membuat  rata-rata  dari  metode  yang  musimnya  tinggi  dan
periode  yang  musimnya  rendah.  Karena  kesalahan  random  tidak mempunyai  pola  yang  sistematis  maka  perata-rataan  ini  juga
mengurangi  kerandoman.  Dalam  melakukan  langkah  ini  yaitu menentukan  panjang  musiman  dari  data  sehingga  jumlah  periode
tersebut dapat digunakan untuk menghitung rata-rata bergerak. 2.  Pisahkan  rata-rata  bergerak  N  periode  langkah  1  dari  deret  semula
untu  memperoleh  unsur  trend  dan  siklus.  Nilai  yang  diperoleh  dari langkah 1  hanya  menunjukkan trend dan  siklus, karena unsur random
dan  musiman  telah  dihilangkan.  Selanjutnya  langkah  ini  dilakukan pengurangan  nilai  rata-rata  bergerak  terhadap  nilai  deret  waktu.
Perbedaan  yang  dihasilkan  adalah  musiman  dan  unsur  random. Kemudian  membagi  nilai  deret  berkala  semula  menjadi  dua  bagian
Universitas Sumatera Utara
22
yaitu satu bagian meliputi komponen trend dan siklus dan bagian lain merupakan komponen musiman dan random.
3.  Pisahkan  faktor  musiman  dengan  menghitung  rata-rata  untuk  tiap periode  yang  menyusun  panjang  musiman  secara  lengkap.  Dalam
langkah  ini  adalah  memisahkan  kerandoman  dari  unsur  musiman dengan  cara  merata-ratakan  semua  nilai  yang  mengacu  pada  musim
yang sama. 4.  Identifikasi  bentuk  trend  yang  tepat  dan  hitung  nilainya  untuk  setiap
periode. Persamaan trend linier dapat ditulis sebagai berikut : Y = a + bX
dimana :
Y : Data berkala time series
X : Waktu hari,minggu,bulan,tahun
a dan b : bilangan konstanta
5.  Pisahkan  hasil  langkah  4  dari  hasil  langkah  1  nilai  gabungan  dari unsur trend dan siklis untuk memperoleh faktor siklus. Langkah 4 dan
5  dalam  proses  dekomposisi  adalah  untuk  memisahkan  trend  dan siklus. Dalam hal ini, pemisahan tidak diperlukan karena siklusnya nol
dan  oleh  karena  itu  komponen  trend  siklus  merupakan  trend seluruhnya.
6.  Pisahkan  musiman, trend dan siklus dari data asli untuk mendapatkan unsur random yang ada
�
.
Universitas Sumatera Utara
23
2.4.3   Model ARIMA Autoregressive Intergrated Moving Average