37
4.2  Hasil  Penelitian  Jumlah  Kunjungan  Pasien  Rawat  Jalan  Tahun  2011- 2015 dan Proyeksinya Tahun 2016-2017
4.2.1 Poliklinik Umum
Dari  laporan  bulanan  Rumah  Sakit  Santa  Elisabeth  Medan  dari  tahun 2011-2015 diperoleh data jumlah kunjungan pasien rawat jalan yaitu:
Tabel 4.1 Data 5 Tahun Terakhir Kunjungan Pasien Rawat Jalan Tahun
Jumlah
2011 5.534
2012 5.729
2013 6.101
2014 5.742
2015 3.598
Total 26.704
1.  Uji Stasioner
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap uji kestasioneran data, diperoleh  bahwa  data  jumlah  kunjungan  pasien  rawat  jalan  poliklinik
umum  tahun  2011-2015  belum  stasioner  pada  level,  diketahui  dari  nilai probabilitas  0,06    α  =  0,05,  sehingga  dapat  disimpulkan  data  belum
memenuhi  syarat stasioneritas. Sehingga dilakukan  differencing agar data jumlah  kunjungan  pasien  rawat  jalan  poliklinik  umum  tersebut  stasioner.
Setelah  dilakukan  differencing  tingkatpertama,diperoleh  bahwa  data jumlah  kunjungan  pasien  rawat  jalan  poliklinik  umum  tahun  2011-2015
sudah  stasioner,  diketahui  dari  nilai  probabilitas  0,0000    α  =0,05, sehingga  dapat  disimpulkan  bahwa  data  telah  stasioner.  Sehingga  kita
dapat melakukan langkah selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
38
2.  Identifikasi Model
Pada  tahap  ini,  memilih  model  yang  tepat  yang  bisa  mewakili  deret pengamatan data jumlah kunjungan pasien rawat jalan. Penentuan AR p
dan  MA  q  dengan  autokorelasi  ACF  dan  autokorelasi  parsial  PACF sedangkan  Integrated  d  ditentukan  dari  tingkat  stasioneritasnya  dengan
melakukan  differencing  yang  artinya  menghitung  perubahan  atau  selisih nilai observasi. Pada tahap ini, kita telah mengetahui bahwa data yang kita
punya telah melakukan differencing pada tingkat pertama d = 1, sehingga pada tahap ini kita menentukan nilai Koefisien ARp dan MAq dengan
melakukan  metode  trial  and  error  terhadap  model-model  yang  akan digunakan  dan  model  tersebut  masing-masing  dibandingkan  melalui
parameter-parameter penentuan model terbaik. Perlu diketahui, bahwa data yang  kita  gunakan  pada  penentuan  nilai  koefisien  ARp  dan  MAq
adalah  data  yang  sudah  stasioner  atau  dengan  kata  lain,  data  yang  telah mengalami  differencing  tingkat  pertama  d=1.  Jadi,  setelah  dilakukan
metode  untuk  menentukan  model  terbaik,  terpilih  beberapa  model  dari berbagai  model  umum  yang dapat digunakan dalam  melakukan proyeksi.
model-model yang terpilih dari berbagai model umum untuk penelitian ini, yaitu  ARIMA1,1,0,  ARIMA0,1,1,  ARIMA1,1,1,  ARIMA2,1,0,
ARIMA0,1,2.  Model  tersebut  kemudian  kita  bandingkan  untuk menentukan model terbaik.
Universitas Sumatera Utara
39
3.  Pemilihan Model Terbaik