66
Integrated  d  ditentukan  dari  tingkat  stasioneritasnya  dengan  melakukan differencing  yang  artinya  menghitung  perubahan  atau  selisih  nilai
observasi.  Pada  tahap  ini,  kita  telah  mengetahui  bahwa  data  yang  kita punya telah melakukan differencing pada tingkat pertama d = 1, sehingga
pada  tahap  ini  kita  hanya  menentukan  nilai  Koefisien  ARp  dan  MAq dengan  melakukan  metode  trial  and  error  terhadap  model-model  yang
akan digunakan dan  model tersebut  masing-masing dibandingkan  melalui parameter-parameter penentuan model terbaik. Perlu diketahui, bahwa data
yang  kita  gunakan  pada  penentuan  nilai  koefisien  ARp  dan  MAq adalah  data  yang  sudah  stasioner  atau  dengan  kata  lain,  data  yang  telah
mengalami  differencing  tingkat  pertama  d=1.  Jadi,  setelah  dilakukan metode  untuk  menentukan  model  terbaik,  terpilih  beberapa  model  dari
berbagai  model  umum  yang dapat digunakan dalam  melakukan proyeksi. model-model yang terpilih dari berbagai model umum untuk penelitian ini,
yaitu  ARIMA1,1,1,  ARIMA2,1,1,  ARIMA1,1,2,  ARIMA2,1,2. Model  tersebut  kemudian  kita  bandingkan  untuk  menentukan  model
terbaik.
3.  Pemilihan Model Terbaik
Setelah  dilakukan  uji  diagnostik  untuk  keempat  model  tersebut,  ternyata keempat  model  tersebut  lolos  untuk  uji  diagnostik  sehingga  langkah
selanjutnya memilih model terbaik diantara keempat model tersebut.
Universitas Sumatera Utara
67
Ada beberapa kriteria dalam memilih model terbaik :
  Nilai Akaike Info Criterion AIC yang kecil   Nilai Schwarz Criterion yang kecil
  Sum Squared Residual SSE yang kecil   Adjusted R Squared yang besar
Maka,  untuk  menentukan  model  terbaik  ialah  dengan  membandingkan kriteria diatas. Berikut tabel perbandingan keempat model tersebut.
Tabel 4.23 Perbandingan Pemilihan Model terbaik ARIMA Model
AIC SBC
SSE Adj. R
Squared ARIMA1,1,1  14,02355
14,13013 3770322.
0,123747 ARIMA1,1,2  13,99664
14,10321 3670202.
0,147016 ARIMA2,1,1  14,02291
14,13043 3696202.
0,103279 ARIMA2,1,2  13,93427
14,04180 3382698.
0,179337 Setelah  dilihat  hasilnya  diperoleh  bahwa  model  terbaik  adalah  ARIMA
2,1,2  karena  memenuhi  kriteria  pemilihan  model  terbaik.  Dengan  nilai ordo  p  AR  =  0,791382,  nilai  ordo  q  MA  =  -0,955452  dan  Konstanta
�
′
=  -29,50411.  Sehingga  digunakan  model  ARIMA  2,1,2  untuk proyeksi  jumlah  kunjungan  pasien  poliklinik  praktek  tahun  2016-2017,
dengan persamaan : �
�
= + ,
�
�−
− , �
�−
− , +
�
− ,
�−
Universitas Sumatera Utara
68
Tabel  4.24  Proyeksi  Kunjungan  Pasien  Rawat  Jalan  Poliklinik Praktek Tahun 2016-2017
Tahun 2016 Bulan
Proyeksi
Januari 1.447
Februari 1.417
Maret 1.388
April 1.358
Mei 1.329
Juni 1.299
Juli 1.270
Agustus 1.240
September 1.211
Oktober 1.181
November 1.152
Desember 1.122
Jumlah 15.414
Dari  tabel  diatas,  kita  peroleh  bahwa  proyeksi  kunjungan  pasien  rawat jalan tahun 2016 dan 2017 pada poliklinik praktek cenderung  mengalami
penurunan. Dapat kita lihat dari jumlah kunjungan pasien rawat jalan yang selalu  menurun  dari  bulan  januari  2016  sampai  dengan  bulan  desember
2017.
Tahun 2017 Bulan
Proyeksi
Januari 1.093
Februari 1.063
Maret 1.034
April 1.004
Mei 975
Juni 945
Juli 916
Agustus 886
September 857
Oktober 827
November 798
Desember 768
Jumlah 11.666
Universitas Sumatera Utara
69
4.2.9 Poliklinik Fisioterapi