Tahap Identifikasi Tahap Chek Diagnostik Tahap Estimasi Tahap Forecasting

26 benar stasioner. Dengan kata lain, Proses Diferensi adalah suatu proses mencari perbedaan antara data satu periode dengan periode yang lainnya secara berurutan. Data yang dihasilkan disebut data diferensi tingkat pertama, jika kita kemudian melakukan diferensi data tingkat pertama maka akan menghasilkan data diferensi tingkat kedua, dan seterusnya sampai pada tingkat deferensi keberapa data sudah stasioner. Gambar 2.1 SkemaPendekatan Model ARIMA Rumuskan kelompok model yang umum

1. Tahap Identifikasi

Identifikasi Model

3. Tahap Chek Diagnostik

Verifikasi apakah model sesuai

2. Tahap Estimasi

Estimasi Parameter Model Ya Tidak

4. Tahap Forecasting

Gunakan Model yang sesuai untuk peramalan Universitas Sumatera Utara 27 Ada beberapa tahapan-tahapan dalam melakukan peramalan menggunakan model ARIMA p,d,q yaitu : 1. Identifikasi model Pada tahap ini kita akan memilih model yang tepat yang bisa mewakili deret pengamatan dengan membuat plot time series kita dapat mengetahui pola data trend deret pengamatan serta menentukan p, d, dan q. Penentuan p dan q dengan bantuan autokorelasi ACF dan autokorelasi parsial PACF sedangkan d ditentukan dari tingkat stasioneritasnya. Apabila data yang digunakan tidak stasioner maka dilakukan differencing pembedaan agar data tersebut menjadi stasioner. Pedoman umum untuk melihat apakah orde dari model deret waktu stasioner sudah cukup baik berdasarkan ACF dan PACF sebagai berikut Model ACF PACF AR p Berpola eksponensial atau seperti gelombang sinus yang melemah Perbedaan nilai antara selisih waktu pertama lag-1 dengan nilai sesudah selisih waktu ke-p lag-p cukup besar MA q Perbedaan nilai antara selisih waktu pertama lag-1 dengan nilai sesudah selisih waktu ke- plag-q cukup besar Berpola eksponensial atau seperti gelombang sinus yang melemah ARMA p,q Berpola menurun secara cepat sesudah lag q,p Berpola menurun secara cepat sesudah lag p,q Universitas Sumatera Utara 28 2. Pendugaan parameter Estimasi parameter Setelah berhasil menetapkan identifikasi model, dipilih model yang baik menggunakan metode kuadrat terkecil dengan memperhatikan konstanta parameter AR dan parameter MA, sehingga parameter model dapat meminimumkan nilai residual. Model AR dan MA orde pertama : � dan � harus terletak diantara -1 dan +1 untuk AR1 -1 � +1 dan MA 1 -1� +1 sedangkan untuk AR 2 - 2 � +2 dan -1� +1, MA 2 -2� +2 dan -1� +1. 3. Diagnostik cheking pemeriksaan model estimasi Diagnostik cheking dilakukan untuk memeriksa apakah model yang diestimasi cukup sesuai dengan data yang ada. Untuk memeriksa apakah residual dengan memeriksa indepedensi antara lag ditunjukkan oleh grafik autokorelasi residual. Apabila grafik fungsi autokorelasi menunjukkan tidak ada satu lag yang keluar batas selang kepercayaan maka residual independen. 4. Peramalan forecasting Setelah diperoleh model yang memadai, peramalan pada satu atau lebih periode ke depan dapat dilakukan. Universitas Sumatera Utara 29

2.5 Kerangka Operasional