Identifikasi Model Pemilihan Model Terbaik

41

4.2.2 Poliklinik Gigi

Dari laporan bulanan Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan dari tahun 2011-2015 diperoleh data jumlah kunjungan pasien rawat jalan yaitu: Tabel 4.4 Data 5 Tahun Terakhir Kunjungan Pasien Rawat Jalan Tahun Jumlah 2011 3.206 2012 3.350 2013 3.307 2014 2.749 2015 2.777 Total 15.389

1. Uji Stasioner

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap uji kestasioneran data, diperoleh bahwa data jumlah kunjungan pasien rawat jalan poliklinik gigi tahun 2011-2015 sudah stasioner pada level, diketahui dari nilai probabilitas 0,007 α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan data sudah memenuhi syarat stasioneritas. Sehingga tidak perlu dilakukan differencing, dan kita dapat melakukan langkah selanjutnya.

2. Identifikasi Model

Pada tahap ini memilih model yang tepat yang bisa mewakili deret pengamatan data jumlah kunjungan pasien rawat jalan. Penentuan AR p dan MA q dengan autokorelasi ACF dan autokorelasi parsial PACF sedangkan Integrated d ditentukan dari tingkat stasioneritasnya dengan melakukan differencing yang artinya menghitung perubahan atau selisih nilai observasi. Pada tahap ini kita hanya menentukan nilai Koefisien ARp dan MAq dengan melakukan metode trial and error terhadap Universitas Sumatera Utara 42 model-model yang akan digunakan dan model tersebut masing-masing dibandingkan melalui parameter-parameter penentuan model terbaik. Perlu diketahui, bahwa data yang kita gunakan pada penentuan nilai koefisien ARp dan MAq adalah data yang sudah stasioner. Jadi, setelah dilakukan metode untuk menentukan model terbaik, terpilih beberapa model dari berbagai model umum yang dapat digunakan dalam melakukan proyeksi. model-model yang terpilih dari berbagai model umum untuk penelitian ini, yaitu ARIMA1,0,0, ARIMA0,0,1, ARIMA1,0,1, ARIMA0,0,2, ARIMA2,0,0. Model tersebut kemudian kita bandingkan untuk menentukan model terbaik.

3. Pemilihan Model Terbaik

Setelah dilakukan uji diagnostik untuk kelima model tersebut, ternyata kelima model tersebut lolos untuk uji diagnostik sehingga langkah selanjutnya memilih model terbaik diantara kelima model tersebut. Ada beberapa kriteria dalam memilih model terbaik :  Nilai Akaike Info Criterion AIC yang kecil  Nilai Schwarz Criterion yang kecil  Sum Squared Residual SSE yang kecil  Adjusted R Squared yang besar Maka, untuk menentukan model terbaik ialah dengan membandingkan kriteria diatas. Berikut tabel perbandingan kelima model tersebut. Universitas Sumatera Utara 43 Tabel 4.5 Perbandingan Pemilihan Model terbaik ARIMA Model AIC SBC SSE Adj. R Squared ARIMA1,0,0 9,624043 9,694468 48820,54 0,293724 ARIMA0,0,1 9,726179 9,75990 55049,02 0,210170 ARIMA1,0,1 9,602691 9,708328 46196,36 0,319753 ARIMA2,0,0 9,790007 9,861057 56591,11 0,168021 ARIMA0,0,2 9,763293 9,833104 57130,50 0,180305 Setelah dilihat hasilnya diperoleh bahwa model terbaik adalah ARIMA 1,0,1 karena memenuhi kriteria pemilihan model terbaik. Dengan nilai ordo p AR = 0,837778, dan nilai ordo q MA = -0,392931 dan Konstanta � ′ = 248,3089. Sehingga digunakan model ARIMA 1,0,1 untuk proyeksi jumlah kunjungan pasien rawat jalan poliklinik gigi tahun 2016-2017, dengan persamaan : � � = , + , � �− + � + , �− Universitas Sumatera Utara 44 Tabel 4.6 Proyeksi Kunjungan Pasien Rawat Jalan Poliklinik Gigi Tahun 2016-2017 Tahun 2016 Bulan Proyeksi Januari 248 Februari 248 Maret 248 April 248 Mei 248 Juni 248 Juli 248 Agustus 248 September 248 Oktober 248 November 248 Desember 248 Jumlah 2.976 Dari tabel diatas, kita peroleh bahwa proyeksi kunjungan pasien rawat jalan tahun 2016 dan 2017 pada poliklinik gigi cenderung tidak mengalami peningkatan ataupun penurunan. Dapat kita lihat dari jumlah kunjungan pasien rawat jalan yang selalu tetap setiap bulannya yaitu berkisar 248 kunjungan pasien dari bulan januari 2016 sampai dengan bulan desember 2017. Tahun 2017 Bulan Proyeksi Januari 248 Februari 248 Maret 248 April 248 Mei 248 Juni 248 Juli 248 Agustus 248 September 248 Oktober 248 November 248 Desember 248 Jumlah 2.976 Universitas Sumatera Utara 45

4.2.3 Poliklinik BKIA