Hasil Uji Koefisien Determinasi R Hasil Uji Signifikansi Simultan Uji-F

4.2.3. Hasil Pengujian Hipotesis

Dalam pengujian hipotesis akan dilakukan pengujian koefisien determinasi R 2 , pengujian signifikansi simultan uji-F, dan uji signifikansi parsial uji-t.

4.2.3.1. Hasil Uji Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefisien determinasi berkisar antara 0 sampai dengan 1. Jika koefisien determinsi semakin mendekati 1 maka semakin kuat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan jika koefisien determinasi mendekati 0, maka dapat dikatakan semakin kecil pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Tabel 4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .714 a .510 .461 73.858,227 a. Predictors: Constant, SiLPA_X4, PAD_X1, DAU_X2, DBH_X3 b. Dependent Variable: OPA_Y Sumber : Hasil SPSS for Windows 16.0 2016 Berdasarkan tabel 4.6 diatas diketahui bahwa R 2 = 0,510 berarti hubungan antara PAD, DAU, DBH, dan SiLPA terhadap OPA sebesar 51. Adjusted R Square sebesar 0,461 berarti 46,1 faktor-faktor OPA dapat dijelaskan oleh PAD, DAU, DBH, dan Universitas Sumatera Utara SiLPA sedangkan 53,9 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.2.3.2. Hasil Uji Signifikansi Simultan Uji-F

Uji signifikansi simultan uji-F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen yaitu PAD, DAU, DBH, dan SiLPA mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen yaitu OPA. Berikut ini adalah kriteria pengambilan keputusannya yaitu: a. Jika F hitung F tabel pada α 0,05, maka Ho diterima dan H a ditolak. b. Jika F hitung F tabel pada α 0,05, maka Ho ditolak dan H a diterima. Hipotesisnya adalah sebagai berikut : H : Variabel PAD, DAU, DBH, dan SiLPA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel OPA. H a : Variabel PAD, DAU, DBH, dan SiLPA berpengaruh secara signifikan terhadap variabel OPA. F tabel dapat diperoleh dari tabel F pada tingkat signifikansi 5 dengan: df 1 = k – 1 = 5 – 1 = 4 , df 2 = n – k = 45 – 4 = 40 keterangan : df = Degree of freedom n = Jumlah observasi k = Jumlah variabel , maka F tabel adalah 2,61. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7 Hasil Uji Signifikansi Simultan Uji-F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 2.272E11 4 5.680E10 10.413 .000 a Residual 2.182E11 40 5.455E9 Total 4.454E11 44 a. Predictors: Constant, SiLPA_X4, PAD_X1, DAU_X2, DBH_X3 b. Dependent Variable: OPA_Y Sumber : Hasil SPSS for Windows 16.0 2016 Berdasarkan tabel 4.7 diatas, dapat dilihat nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka PAD, DAU, DBH, dan SiLPA secara bersama-sama berpengaruh terhadap OPA. Jika membandingkan nilai F hitung dengan F tabel diketahui bahwa nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel 10,413 2,61. Hal ini menunjukkan bahwa H ditolak dan H 1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Pendapatan Asli Daerah PAD, Dana Alokasi Umum DAU, Dana Bagi Hasil DBH, dan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran SiLPA berpengaruh secara simultan terhadap perilaku oportunistik penyusun anggaran OPA.

4.2.3.3. Hasil Uji Signifikansi Parsial Uji-t

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

5 90 92

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Dan Luas Wilayah Terhadap Belanja Modal Dengan Dana Alokasi Khusus Sebagai Variabel Moderating Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

2 91 90

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 39 85

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum Terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 35 106

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

1 40 75

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Terhadap Belanja Modal dengan Pertumbuhan Ekonomi sebagai Variabel Moderator (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten/Kota Sumatera Utara Tahun 2010-2014)

2 38 106

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 0 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan - Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Moda

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten

0 0 10

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 0 12