Hasil Uji Multikolinearitas Hasil Uji Heteroskedastisitas

signifikansi yang digunakan adalah α = 0,05. Karena nilai probabilitas 0,700 lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal. Hal ini sejalan dengan hasil yang diperoleh dari analisis grafik.

4.2.2.2. Hasil Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Suatu model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara independennya. Untuk mengetahui apakah ada atau tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya variance inflation factor VIF. Jika nilai tolerance 0,1 dan nilai variance inflation factor VIF 10, maka terjadi multikolinearitas, sedangkan jika nilai tolerance 0,1 dan lawannya variance inflation factor VIF 10 maka tidak terjadi multikolinearitas. Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -49759.751 25276.146 -1.969 .056 PAD_X1 .629 .415 .172 1.514 .138 .946 1.057 DAU_X2 1.497 .296 .586 5.061 .000 .913 1.095 DBH_X3 .028 .434 .008 .065 .949 .897 1.115 SiLPA_X4 1.465 .459 .373 3.190 .003 .893 1.119 a. Dependent Variable: OPA_Y Sumber : Hasil SPSS for Windows 16.0 2016 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai VIF dari masing- masing variabel yaitu PAD X1 sebesar 1,057 , DAU X2 sebesar 1,095 , DBH X3 sebesar 1,115 , dan SiLPA X4 sebesar 1,119. Artinya, bahwa nilai VIF masing-masing variabel lebih kecil dari 10. Dan nilai tolerance yang diperoleh masing-masing variabel yaitu PAD X1 sebesar 0,946 , DAU X2 sebesar 0,913 , DBH X3 sebesar 0,897 , dan SiLPA X4 sebesar 0,893. Nilai tolerance semua variabel menunjukkan nilai lebih besar dari 0,01. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa dalam model regresi terbebas dari multikolinearitas antar variabel independen.

4.2.2.3. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dari model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan dengan pengamatan yang lain. Ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat melalui grafik scatterplot pada Gambar 4.3 dibawah ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Sumber : Hasil SPSS for Windows 16.0 2016 Dari grafik scatterplot pada Gambar 4.3 di atas, terlihat titik data menyebar secara acak serta tersebar di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

4.2.2.4. Hasil Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

5 90 92

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Dan Luas Wilayah Terhadap Belanja Modal Dengan Dana Alokasi Khusus Sebagai Variabel Moderating Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

2 91 90

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 39 85

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum Terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 35 106

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

1 40 75

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Terhadap Belanja Modal dengan Pertumbuhan Ekonomi sebagai Variabel Moderator (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten/Kota Sumatera Utara Tahun 2010-2014)

2 38 106

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 0 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan - Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Moda

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten

0 0 10

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 0 12