Definisi Operasional Defenisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel

3.5. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini melalui tiga tahap. Tahap pertama yang dilakukan adalah studi kepustakaan, yaitu dengan mengumpulkan data dari buku-buku dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Tahap kedua yang dilakukan adalah studi dokumentasi, yaitu dengan men- download dan mengumpulkan data sekunder yang diperlukan dalam penelitian melalui situs www.djpk.depkeu.go.id . Tahap ketiga yang dilakukan adalah studi lapangan, yaitu dengan mengumpulkan data yang berhubungan dengan penelitian pada Kantor Gubernur Provinsi Sumatera Utara pada Bagian Akuntansi.

3.6. Defenisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel

3.6.1. Definisi Operasional

Variabel bebas independent variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu PAD, DAU, DBH, dan SiLPA. Variabel terikat dependent variabel yang merupakan perhatian utama dalam penelitian ini adalah perilaku oportunistik penyusun anggaran. Untuk menghindari kesimpangsiuran pemahaman persepsi pada penelitian ini, disusun defenisi dan batasan operasional sebagai berikut: 1. Perilaku Oportunistik Penyusun Anggaran OPA, Perilaku oportunistik merupakan sifat manusia yang memanfaatkan kesempatan atau peluang yang ada untuk memperoleh keuntungan demi diri sendiri maupun kelompok tanpa mempertimbangkan apakah hal tersebut baik atau benar. Tahap pengukuran OPA dalam penelitian ini dikembangkan dari penelitian Abdullah dan Asmara 2006 yaitu: Universitas Sumatera Utara a. Menghitung spread anggaran pendidikan ΔPdk, spread anggaran kesehatan ΔKes, dan spread anggaran pekerjaan umum ΔPU. Perhitungan spread Δ = APBD tahun berjalan t – APBD tahun sebelumnya t-1 . b. Menggabungkan spread anggaran pendidikan ΔPdk, spread anggaran kesehatan ΔKes, dan spread anggaran pekerjaan umum ΔPU. Perhitungan OPA = ΔPdk + ΔKes + ΔPU 2. Pendapatan Asli Daerah PAD, adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. PAD memiliki peranan penting dalam pembiayaan daerah, karena semakin besar PAD yang dimiliki oleh suatu daerah semakin besar pula kemampuan daerah untuk mencapai tujuan otonomi daerah. PAD diukur dengan menggunakan spread PAD ΔPAD dari APBD tahun berjalan t – APBD tahun sebelumnya t-1 . Sularso, dkk., 2014 PAD = spread PAD = PAD APBD tahun berjalan t – PAD APBD tahun sebelumnya t-1 3. Dana Alokasi Umum DAU, adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar-Daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. DAU suatu daerah ditentukan atas besar kecilnya celah fiskal fiscal gap suatu Daerah, yang merupakan selisih antara kebutuhan Daerah fiscal need dan potensi Daerah fiscal capacity. DAU diukur dengan menggunakan spread Universitas Sumatera Utara DAU ΔDAU dari APBD tahun berjalan t – APBD tahun sebelumnya t-1 . Sularso, dkk., 2014 DAU = spread DAU = DAU APBD tahun berjalan t – DAU APBD tahun sebelumnya t-1 4. Dana Bagi Hasil DBH, adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah berdasarkan angka persentase untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaaksanaan desentralisasi. Dana Bagi Hasil DBH yang ditransfer pemerintah pusat kepada pemerintah daerah terdiri dari dua jenis yaitu : DBH Pajak dan DBH bukan Pajak Sumber Daya Alam. DBH diukur dengan menggunakan spread DBH ΔDBH dari APBD tahun berjalan t – APBD tahun sebelumnya t-1 . DBH = spread DBH = DBH APBD tahun berjalan t – DBH APBD tahun sebelumnya t-1 5. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran SiLPA, merupakan sisa lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu periode anggaran. SiLPA yang merupakan penerimaan daerah yang bersumber dari sisa kas anggaran sebelumnya digunakan untuk menutupi defisit anggaran apabila realisasi pendapatan lebih kecil daripada realisasi belanja. SiLPA diukur dengan menggunakan spread SiLPA ΔSiLPA dari APBD tahun berjalan t – APBD tahun sebelumnya t-1 . Sularso, dkk., 2014 SiLPA = spread SiLPA = SiLPA APBD tahun berjalan t – SiLPA APBD tahun sebelumnya t-1 Universitas Sumatera Utara

3.6.2. Skala Pengukuran Variabel

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

5 90 92

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Dan Luas Wilayah Terhadap Belanja Modal Dengan Dana Alokasi Khusus Sebagai Variabel Moderating Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

2 91 90

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 39 85

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum Terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 35 106

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

1 40 75

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Terhadap Belanja Modal dengan Pertumbuhan Ekonomi sebagai Variabel Moderator (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten/Kota Sumatera Utara Tahun 2010-2014)

2 38 106

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 0 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan - Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Moda

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten

0 0 10

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 0 12