4.3.4. Pengaruh DBH terhadap Perilaku Oportunistik Penyusun
Anggaran
Dana Bagi Hasil DBH adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah berdasarkan angka
persentase untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. DBH merupakan sumber pendapatan daerah yang cukup
potensial dan merupakan salah satu modal dasar pemerintah daerah dalam mendapatkan dana pembangunan dan memenuhi belanja daerah yang
bukan berasal dari Pendapatan Asli Daerah PAD selain Dana Alokasi Umum DAU dan Dana Alokasi Khusus DAK. Sama seperti DAU,
DBH dialokasikan dalam bentuk block grant, yang dapat digunakan secara mandiri oleh daerah tanpa ada aturan penggunaannya. Hal ini dapat
dimanfaatkan oleh legeslatif maupun eksekutif untuk berperilaku oportunistik. Hasil pengujian parsial terhadap variabel Dana Bagi Hasil
DBH, diketahui bahwa variabel Dana Bagi Hasil DBH tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku oportunistik penyusun
anggaran namun berpengaruh positif terhadap perilaku oportunistik penyusun anggaran. Dengan demikian, secara statistik Dana Bagi Hasil
DBH tidak berpengaruh terhadap perilaku oportunistik penyusun anggaran. Artinya, tinggi atau rendahnya DBH yang diperoleh suatu
daerah tidak berpengaruh terhadap perilaku oportunistik penyusun anggaran didaerah tersebut. Hasil penelitian ini terlihat dari uji-t yang
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan hasil t
hitung
0,065 t
tabel
1,684 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,949 yang berada diatas 0,05.
4.3.5. Pengaruh SiLPA terhadap Perilaku Oportunistik Penyusun
Anggaran
SiLPA merupakan penerimaan daerah yang bersumber dari sisa kas tahun anggaran sebelumnya yang digunakan untuk menutupi defisit
anggaran apabila realisasi pendapatan lebih kecil daripada realisasi belanja. SiLPA sebenarnya merupakan indikator efisiensi, karena SiLPA
akan terbentuk bila terjadi surplus pembiayaan neto, dimana komponen penerimaan lebih besar dari komponen pengeluaran. Jumlah SiLPA tahun
sebelumnya dapat diketahui setelah Laporan Keuangan Pemerintahan Daerah LKPD tahun sebelumnya disahkan. Kondisi ini dapat
dimanfaatkan oleh legeslatif maupun eksekutif untuk mengalokasikan kembali rebudgetting dana tersebut melalui mekanisme perubahan
APBD serta memberikan peluang bagi penyusun anggaran untuk berperilaku oportunistik dalam mengalokasikan SiLPA tersebut. Hasil
pengujian parsial terhadap variabel Sisa Lebih Perhitungan Anggaran SiLPA, diketahui bahwa variabel Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
SiLPA berpengaruh signifikan terhadap perilaku oportunistik penyusun anggaran. Berdasarkan pengujian statistik dengan uji-t terhadap variabel
SiLPA menunjukkan bahwa secara parsial variabel SiLPA berpengaruh positif. Dengan demikian, secara statistik SiLPA berpengaruh terhadap
perilaku oportunistik penyusun anggaran. Artinya, semakin tinggi SiLPA
Universitas Sumatera Utara
yang diperoleh suatu daerah maka akan meningkatkan perilaku oportunistik penyusun anggaran didaerah tersebut. Hasil penelitian ini
terlihat dari uji-t yang menunjukkan t
hitung
3,190 t
tabel
1,684 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,003 yang berada dibawah 0,05. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sularso, dkk., 2014 yang menyatakan bahwa variabel Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
SiLPA memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku oportunistik penyusun anggaran.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan