Hasil Uji Signifikansi Parsial Uji-t

Tabel 4.7 Hasil Uji Signifikansi Simultan Uji-F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 2.272E11 4 5.680E10 10.413 .000 a Residual 2.182E11 40 5.455E9 Total 4.454E11 44 a. Predictors: Constant, SiLPA_X4, PAD_X1, DAU_X2, DBH_X3 b. Dependent Variable: OPA_Y Sumber : Hasil SPSS for Windows 16.0 2016 Berdasarkan tabel 4.7 diatas, dapat dilihat nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka PAD, DAU, DBH, dan SiLPA secara bersama-sama berpengaruh terhadap OPA. Jika membandingkan nilai F hitung dengan F tabel diketahui bahwa nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel 10,413 2,61. Hal ini menunjukkan bahwa H ditolak dan H 1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Pendapatan Asli Daerah PAD, Dana Alokasi Umum DAU, Dana Bagi Hasil DBH, dan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran SiLPA berpengaruh secara simultan terhadap perilaku oportunistik penyusun anggaran OPA.

4.2.3.3. Hasil Uji Signifikansi Parsial Uji-t

Uji signifikansi parsial Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah setiap variabel independen yaitu PAD, DAU, DBH, dan SiLPA secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen yaitu OPA. Berikut ini adalah kriteria pengambilan keputusannya yaitu: Universitas Sumatera Utara a. Jika t hitung t tabel pada α 0,05, maka Ho diterima dan H a ditolak. b. Jika t hitung t tabel pada α 0,05, maka Ho ditolak dan H a diterima. Hipotesisnya adalah sebagai berikut : H : Variabel PAD, DAU, DBH, dan SiLPA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel OPA. H a : Variabel PAD, DAU, DBH, dan SiLPA berpengaruh secara signifikan terhadap variabel OPA. t tabel dapat diperoleh dari tabel t pada tingkat signifikansi 5 dengan: df = n – k = 45 – 5 = 40 keterangan : df = Degree of freedom n = Jumlah observasi k = Jumlah variabel , maka t tabel adalah 1,684. Tabel 4.8 Hasil Uji Signifikansi Parsial Uji-t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -49759.751 25276.146 -1.969 .056 PAD_X1 .629 .415 .172 1.514 .138 DAU_X2 1.497 .296 .586 5.061 .000 DBH_X3 .028 .434 .008 .065 .949 SiLPA_X4 1.465 .459 .373 3.190 .003 a. Dependent Variable: OPA_Y Sumber : Hasil SPSS for Windows 16.0 2016 Universitas Sumatera Utara Dari hasil pengujian akan dijelaskan pengaruh variabel independen secara parsial dengan membandingkan antara nilai signifikansi t hitung yang terdapat dalam tabel 4.7 dengan t tabel . Kemudian dari tabel 4.7 diatas diperoleh model persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: OPA = -49759.751 + PAD 0.629 + DAU 1.497 + DBH 0.028+ SiLPA 1.465 + ε Keterangan: 1. Nilai konstanta sebesar -49759.751 artinya apabila variabel PAD X1, DAU X2, DBH X3 dan SiLPA X4 konstan, maka OPA rata-rata sebesar -49759.751. Apabila variabel PAD, DAU, DBH, dan SiLPA bernilai nol, maka OPA cenderung menurun sebesar nilai konstanta. 2. Pendapatan Asli Daerah X1 memiliki nilai signifikansi 0,138 yang berarti nilai ini lebih besar dari 0,05, sedangkan nilai t hitung 1,514 t tabel 1,684 , sehingga dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho diterima Ha ditolak atau variabel Pendapatan Asli Daerah secara parsial tidak berpengaruh terhadap perilaku oportunistik penyusun anggaran Y. 3. Dana Alokasi Umum X2 memiliki nilai signifikansi 0,000 yang berarti nilai ini lebih kecil dari 0,05, sedangkan nilai t hitung 5,061 t tabel 1,684 , sehingga dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Ha diterima Ho ditolak atau variabel Dana Universitas Sumatera Utara Alokasi Umum secara parsial berpengaruh terhadap perilaku oportunistik penyusun anggaran Y. 4. Dana Bagi Hasil X3 memiliki nilai signifikansi 0,949 yang berarti nilai ini lebih besar dari 0,05, sedangkan nilai t hitung 0,065 t tabel 1,864 , sehingga dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho diterima Ha ditolak atau variabel Dana Bagi Hasil secara parsial tidak berpengaruh terhadap perilaku oportunistik penyusun anggaran Y. 5. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran X4 memiliki nilai signifikansi 0,003 yang berarti nilai ini lebih kecil dari 0,05, sedangkan nilai t hitung 3,190 t tabel 1,864 , sehingga dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Ha diterima Ho ditolak atau variabel Sisa Lebih Perhitungan Anggaran secara parsial berpengaruh terhadap perilaku oportunistik penyusun anggaran Y.

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian

4.3.1. Pengaruh PAD, DAU, DBH, dan SiLPA terhadap Perilaku

Oportunistik Penyusun Anggaran Berdasarkan hasil Uji F yang dilakukan menunjukkan F hitung 10,413 F tabel 2,61 dengan nilai signifikansi 0,000 berada dibawah 0,05 yang artinya variabel-variabel Pendapatan Asli Daerah PAD, Dana Alokasi Umum DAU, Dana Bagi Hasil DBH, dan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran SiLPA secara simultan bersama berpengaruh Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

5 90 92

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Dan Luas Wilayah Terhadap Belanja Modal Dengan Dana Alokasi Khusus Sebagai Variabel Moderating Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

2 91 90

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 39 85

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum Terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 35 106

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

1 40 75

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Terhadap Belanja Modal dengan Pertumbuhan Ekonomi sebagai Variabel Moderator (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten/Kota Sumatera Utara Tahun 2010-2014)

2 38 106

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 0 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan - Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Moda

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten

0 0 10

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 0 12