42 heterogen
yang  memerlukan  jumlah lebih  banyak
dalam  reaksi untuk
meningkatkan partikel katalis dan situs aktif pada reaksi katalitik heterogen [57]. Penurunan yield biodiesel pada jumlah katalis 3,5 ini dapat diindikasikan karena
bahan baku minyak dedak padi yang sudah terlalu lama disimpan, sehingga kadar FFA-nya  menjadi meningkat  dan  adanya ketidakhomogenan  kandungan  logam
kalium pada katalis K
2
CO
3
zeolit alam. Penggunaan
katalis membantu
untuk  meningkatkan  laju  reaksi transesterifikasi, dengan kata lain dapat meningkatkan yield dari produk biodiesel
yang  dihasilkan pada  proses  transesterifikasi  [58]. Hal  ini  disebabkan jumlah katalis yang semakin bertambah memberikan peningkatkan sisi aktif katalis dalam
reaksi transesterifikasi, sehingga meningkatkan produk biodiesel  yang dihasilkan [59].
Hal  ini  sesuai  dengan  yang  dilakukan  dalam  percobaan dimana  pada jumlah  katalis  tertinggi menghasilkan yield biodiesel  yang terbaik  pula. Dari
Gambar  4.4  dapat  dilihat  bahwa  kondisi  terbaik  yang  didapatkan  adalah  pada variabel  tetap  berupa  suhu  reaksi  65  °C,  rasio  molar metanol  dan minyak 10:1,
dan waktu  reaksi 3 jam serta variabel  berubah  terbaik  yaitu jumlah  katalis  4 berat, memberikan yield biodiesel  sebesar  98,18.  Hasil  penelitian  ini  sesuai
dengan  yang  dilaporkan  oleh  Wirasito,  dkk  2014,  tetapi  mereka  menggunakan minyak  goreng  bekas dan  modifikasi  zeolit  alam  dengan  abu  tandan  kosong
kelapa sawit sebagai bahan baku pembuatan biodiesel [9].
4.3.2 Pengaruh Waktu Reaksi terhadap Yield Biodiesel
Berdasarkan  pada  subbab 4.3.1 didapatkan  hasil yield biodiesel  terbaik pada  jumlah  katalis heterogen K
2
CO
3
zeolit  alam  4 berat,  sehingga  dengan jumlah  katalis  4  ini  akan  dijadikan  sebagai variabel  tetap.  Kemudian dengan
variabel  tetap  ini divariasikan waktu  reaksi  transesterifikasi. Adapun  hasil
penelitian pembuatan biodiesel dari hubungan antara waktu reaksi terhadap yield biodiesel dapat dilihat pada Gambar 4.5.
Universitas Sumatera Utara
43 Gambar 4.5 Hubungan antara Waktu Reaksi dengan Yield Biodiesel pada pada
Kondisi Suhu Reaksi 65 °C, Rasio Molar Alkohol terhadap Minyak 10 : 1, dan Jumlah Katalis 4
Dari  Gambar  4.5 dapat  dilihat  bahwa  semakin  tinggi waktu  reaksi yang dilakukan maka yield biodiesel yang  dihasilkan  akan  semakin besar  yaitu  pada
rentang waktu  reaksi  2-3  jam. Namun setelah  waktu  reaksi  3 jam  mengalami penurunan yield biodiesel. Pada penelitian ini, waktu reaksi 2 jam, yield biodiesel
yang dihasilkan adalah 85,86. Namun, setelah 2,5 jam reaksi peningkatan yield biodiesel tidak terlalu signifikan, yaitu 91,56. Pada waktu reaksi 3 jam barulah
tercapai kondisi terbaik reaksi  transesterifikasi  pembentukkan yield biodiesel, dimana  massa  metil  ester  yang  dihasilkan  sangat  tinggi  diikuti  juga  kemurnian
dari  metil  esternya.  Hal  ini  disebabkan  adanya  akumulasi  produk  biodiesel  saat reaksi berlangsung [60]
. Sedangkan pada waktu reaksi 3,5-4 jam, yield biodiesel
yang dihasilkan mengalami penurunan. Waktu  reaksi  merupakan  parameter penting  yang  berpengaruh  pada hasil
yield FAME Fatty Acid Methyl Esters [61]. Peningkatan yield metil ester dapat disebabkan  oleh  meningkatnya  waktu  reaksi.  Awalnya,  reaksi  berjalan  secara
perlahan untuk mecampur dan mendispersikan alkohol dengan minyak. Setelah itu reaksi  akan  berjalan  sangat  cepat  sampai  mencapai  konversi  ester terbaik [62].
Reaksi  transesterifikasi  merupakan  reaksi  bolak  balik,  sehingga  setelah  tercapai kondisi  terbaik pembentukkan yield,  penambahan  waktu  reaksi tidak akan
berpengaruh pada  penambahan yield dan  bahkan mengakibatkan  reaksi  balik
Universitas Sumatera Utara
44 membentuk asam lemak kembali dan kemudian yield metil ester  yang dihasilkan
akan  mengalami  penurunan [61, 63]. Oleh  karena itu,  pada  waktu  reaksi  3,5-4 jam terjadi penurunan yield biodiesel.
Dari  Gambar  4.5 dapat  dilihat  bahwa  kondisi  terbaik  yang  didapatkan adalah  pada variabel  tetap  berupa  jumlah  katalis  K
2
CO
3
zeolit  alam  4  berat, suhu reaksi 65 °C, dan rasio molar alkohol dan minyak 10:1 serta variabel terubah
terbaik  yaitu  waktu  reaksi  3  jam yang  memberikan yield biodiesel  sebesar 98,18. Hasil  penelitian  ini  sesuai  dengan  yang  dilaporkan  oleh Noiroj,  dkk
2009,  tetapi  mereka  menggunakan  minyak  kelapa  sawit  dengan  katalis modifikasi KOHNaY sebagai bahan baku pembuatan biodiesel [8].
4.3.3 Pengaruh Rasio Molar Alkohol dengan  Minyak terhadap Yield