41
4.3 PENGARUH VARIABEL PERCOBAAN TERHADAP
YIELD BIODIESEL PADA PROSES TRANSESTERIFIKASI
4.3.1 Pengaruh Jumlah Katalis K
2
CO
3
Zeolit Alam terhadap Yield Biodiesel
Berdasarkan hasil pembuatan katalis heterogen K
2
CO
3
zeolit alam dengan konsentrasi 45 gram60 ml aquadest yang memiliki logam kalium yang tertinggi,
maka dilakukanlah reaksi transesterifikasi untuk pembuatan biodiesel dari minyak dedak padi rice bran oil dengan menggunakan katalis terbaik tersebut. Adapun
hasil penelitian pembuatan biodiesel yaitu hubungan antara variasi jumlah katalis K
2
CO
3
zeolit alam terhadap yield biodiesel dapat dilihat pada Gambar 4.4.
Gambar 4.4 Hubungan antara Jumlah Katalis dengan Yield Biodiesel pada Kondisi Suhu Reaksi 65 °C, Rasio Molar Alkohol terhadap Minyak 10:1, dan
Waktu Reaksi 3 Jam Gambar 4.4 menunjukkan bahwa semakin besar jumlah katalis yang
digunakan, maka yield biodiesel yang dihasilkan juga akan semakin besar. Yield biodiesel bertambah dari 79,05 menjadi 98,18 dengan peningkatan jumlah
katalis dari 2 menjadi 4. Pada jumlah katalis 4, lapisan metil ester telah banyak terbentuk dan sedikit lapisan gliserol. Hal ini menunjukkan bahwa dengan
jumlah katalis K
2
CO
3
zeolit alam sebesar 4 terjadi laju reaksi antara minyak dedak padi dengan metanol yang sangat tinggi, sehingga reaksi pembentukan
produk juga lebih sempurna dilakukan. Sedangkan perolehan metil ester yang kecil pada jumlah katalis K
2
CO
3
zeolit alam yang sedikit 2; 2,5; 3,5 disebabkan jenis katalis yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
Universitas Sumatera Utara
42 heterogen
yang memerlukan jumlah lebih banyak
dalam reaksi untuk
meningkatkan partikel katalis dan situs aktif pada reaksi katalitik heterogen [57]. Penurunan yield biodiesel pada jumlah katalis 3,5 ini dapat diindikasikan karena
bahan baku minyak dedak padi yang sudah terlalu lama disimpan, sehingga kadar FFA-nya menjadi meningkat dan adanya ketidakhomogenan kandungan logam
kalium pada katalis K
2
CO
3
zeolit alam. Penggunaan
katalis membantu
untuk meningkatkan laju reaksi transesterifikasi, dengan kata lain dapat meningkatkan yield dari produk biodiesel
yang dihasilkan pada proses transesterifikasi [58]. Hal ini disebabkan jumlah katalis yang semakin bertambah memberikan peningkatkan sisi aktif katalis dalam
reaksi transesterifikasi, sehingga meningkatkan produk biodiesel yang dihasilkan [59].
Hal ini sesuai dengan yang dilakukan dalam percobaan dimana pada jumlah katalis tertinggi menghasilkan yield biodiesel yang terbaik pula. Dari
Gambar 4.4 dapat dilihat bahwa kondisi terbaik yang didapatkan adalah pada variabel tetap berupa suhu reaksi 65 °C, rasio molar metanol dan minyak 10:1,
dan waktu reaksi 3 jam serta variabel berubah terbaik yaitu jumlah katalis 4 berat, memberikan yield biodiesel sebesar 98,18. Hasil penelitian ini sesuai
dengan yang dilaporkan oleh Wirasito, dkk 2014, tetapi mereka menggunakan minyak goreng bekas dan modifikasi zeolit alam dengan abu tandan kosong
kelapa sawit sebagai bahan baku pembuatan biodiesel [9].
4.3.2 Pengaruh Waktu Reaksi terhadap Yield Biodiesel