Sumber: Bank Indonesia, 2006 Gambar 15. Perkembangan Inflasi
Kecenderungan inflasi yang meningkat tersebut mulai terasa kembali sejak tahun 1999 sebesar 2,13 persen hingga pada tahun 2001 peningkatannya mencapai
dua digit yaitu sebesar 11,91 persen. Inflasi yang terus menurun terjadi pada tahun 2002 dan tahun 2003 menjadi 4,40 persen, kemudian sejak tahun tersebut angka
inflasi terus mengalami peningkatan dan mencapai dua digit pada akhir tahun 2005. Peningkatan tersebut didorong oleh naiknya harga BBM yang berakibat
pada meningkatnya harga barang-barang lainnya Gambar 15.
4.4. Perkembangan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia SBI
Perkembangan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia SBI yang dikeluarkan oleh otoritas kebijakan moneter pada awal tahun 1994 hingga 1997
relatif bergerak stabil dan cenderung meningkat, baik pada suku bunga SBI satu bulan dan tiga bulan. Peningkatan suku bunga tersebut terjadi karena Bank
Indonesia BI sebagai otoritas kebijakan moneter menetapkan penetapan diskonto SBI secara bertahap sampai dengan kisaran 10 sampai 13 persen. Sedangkan pada
tahun 1998 suku bunga SBI mengalami lonjakan yang tajam hingga mencapai 49,30 persen dengan pertumbuhan sebesar 240 persen pada suku bunga SBI satu
bulan dan 32,60 persen dengan pertumbuhan sebesar 181,03 persen pada suku bunga SBI tiga bulan. Hal tersebut sesuai dengan kebijakan yang dilakukan oleh
otoritas moneter periode 1998-1999 yaitu tight money policy dimana BI menaikkan tingkat suku bunga. Tujuan kebijakan tersebut untuk mencapai
stabilitas nilai tukar pada tingkat yang wajar sekaligus juga untuk meredam laju inflasi, memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap perbankan. Realisasi dari
kebijakan tersebut BI meningkatkan diskonto SBI secara tajam sampai pada kisaran 30 persen hingga 60 persen di tahun 1998 Intercafe, 2006.
Walaupun suku bunga SBI telah turun semenjak adanya lonjakan pada tahun 1998, namun terdapat kecenderungan untuk naik pada tahun 2001 sebesar
16,60 persen dan 16,40 persen pada suku bunga SBI satu bulan dan tiga bulan Gambar 16. Pada tahun-tahun berikutnya suku bunga SBI mengalami penurunan
baik pada SBI satu dan tiga bulan. Sedangkan menjelang akhir tahun 2005 mengalami peningkatan sebesar 9,20 persen baik pada SBI satu dan tiga bulan.
Perkembangan Suku Bunga SBI
0.0 10.0
20.0 30.0
40.0 50.0
60.0
19 94
19 96
19 98
20 00
20 02
20 04
Persentase
SBI 1 bulan SBI 3 bulan
Sumber: Bank Indonesia, 2006 Gambar 16. Perkembangan Suku Bunga SBI
4.5. Perkembangan Loan to Deposit Ratio LDR
Kinerja fungsi lembaga perbankan sebagai institusi intermediasi, dapat ditunjukkan dari besarnya Loan to Deposit Ratio LDR. Selama tahun 1994
hingga tahun 1996 pada Bank Persero tiap tahunnya mengalami penurunan dari 129,95 persen hingga mencapai 25,33 persen. Demikian pula halnya LDR pada
bank umum swasta nasional terjadi penurunan pada tahun yang sama. Penurunan pada LDR ini menunjukkan bahwa terdapat penurunan tiap tahunnya pada kredit
yang disalurkan dan meningkatnya dana yang dihimpun. Artinya, laju pertumbuhan dana yang sangat tinggi belum dapat diimbangi oleh pertumbuhan
penyaluran kredit. Perkembangan LDR pada Bank Persero memperlihatkan tren yang
semakin menurun dari tahun 1997 sebesar 121,65 persen hingga tahun 2000 sebesar 25,33 persen dengan penurunan sebesar 79,17 persen. Loan to Deposit
Ratio LDR Bank Persero pada tahun-tahun berikutnya menunjukkan
kecenderungan yang semakin meningkat Gambar 17.
Perkembangan LDR
60.00 80.00
100.00 120.00
140.00
e rsentase
LDR Persero
Sumber: Bank Indonesia, 2006 Gambar 17. Perkembangan LDR
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
Bagian dari bab ini akan menjelaskan mengenai hasil dan pembahasan yang diperoleh dalam penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Vector Error Correction Model VECM. Penggunaan metode VECM