Sumber: Statistik Perbankan Indonesia, 2006 Gambar 12. Perkembangan Komposisi Dana Pihak Ketiga Bank Persero
Berdasarkan data dari Bank Indonesia tahun 2003, peningkatan investasi tersebut didukung pula karena selama tahun 2003, pasar modal mengalami
peningkatan yang ditunjukkan dengan naiknya indeks harga saham gabungan IHSG dan indeks harga obligasi masing-masing sebesar 63 dan 66 persen yang
menunjukkan bahwa peranan pasar modal sebagai alternatif sumber pembiayaan dan investasi mulai pulih. Kondisi diatas juga didorong oleh kenyataan bahwa
dengan penurunan suku bunga deposito menyebabkan masyarakat memindahkan dananya pada investasi lain.
4.1.3. Perkembangan Suku Bunga Deposito
Deposito merupakan investasi yang dapat dikatakan paling aman karena memiliki resiko yang rendah. Adanya resiko yang rendah dalam investasi deposito
dikarenakan pemerintah memberikan “blanket guarantee” kepada pihak
perbankan yaitu suatu jaminan bahwa seluruh kewajiban bank terhadap pihak ketiga akan dibayarkan oleh pemerintah manakala bank tersebut mengalami
kebangkrutan default. Kewajiban bank yang ditanggung oleh pemerintah tersebut seperti utang antar bank, kredit, deposito nasabah, utang subordinasi, dan
lainnya Mishkin, 2001. Ketika krisis ekonomi terjadi pada pertengahan tahun 1997 yang berimplikasi pada munculnya krisis perbankan yang ditandai dengan
penarikan dana oleh para nasabah secara besar-besaran rush, pemerintah menerbitkan blanket guarantee guna mengembalikan kepercayaan masyarakat
terhadap perbankan. Blanket guarantee diterbitkan pada bulan Februari 1998 bertujuan untuk melindungi kepentingan masyarakat pemilik dana dan digunakan
agar para debitur serta kreditur merasa aman untuk bertransaksi pada suatu bank. Perkembangan suku bunga deposito Bank Persero untuk satu dan tiga
bulan mengalami fluktuasi Gambar 13. Pada awal tahun 1994 adalah sebesar 9,63 dan 9,88 persen untuk kategori deposito satu bulan dan tiga bulan dimana
memiliki kecenderungan yang semakin meningkat secara perlahan hingga pada tahun 1997. Peningkatan suku bunga secara signifikan terjadi pada tahun 1997
sebesar 17,73 dan 17,88 persen menjadi sebesar 47,38 dan 38,49 persen pada tahun 1998 dengan pertumbuhan sebesar 167,23 dan 115,26 persen untuk suku
bunga deposito satu bulan dan tiga bulan. Hal tersebut tidak lain dikarenakan terjadinya penarikan dana besar-besaran rush oleh masyarakat karena hilangnya
kepercayaan masyarakat terhadap dunia perbankan akibat adanya krisis eknomi. Penarikan dana secara besar-besaran tersebut menyebabkan berkurangnya
likuiditas secara tajam yang mengharuskan pihak perbankan untuk berusaha agar
mendapatkan dana segar dari masyarakat. Hal tersebut ditempuh dengan menaikkan suku bunga simpanan. Meningkatnya suku bunga deposito tersebut
juga dipicu oleh meningkatnya suku bunga SBI dan inflasi pada periode yang sama.
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia, 2006 Gambar 13. Perkembangan Suku Bunga Deposito Bank Persero
Pada tahun 1999 suku bunga deposito satu dan tiga bulan adalah sebesar 23,34 dan 25,78 persen kemudian keduanya turun pada tahun 2000 dan kembali
meningkat pada tahun 2001. Kecenderungan suku bunga yang semakin menurun terjadi pada tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan penurunan sebesar 59,59 dan
60 persen pada suku bunga deposito satu dan tiga bulan. Kemudian pada akhir tahun 2005 suku bunga deposito satu dan tiga bulan kembali meningkat hingga
mencapai 7,89 dan 8,00 persen.
4.2. Perkembangan Jumlah Uang Beredar