4.1.1. Perkembangan Jumlah Kantor Bank
Perkembangan jumlah kantor Bank Persero mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2000 jumlah kantor Bank Persero sebanyak 1.739
kantor bank terus meningkat hingga tahun berikutnya Gambar 11. Peningkatan yang cukup besar dari perkembangan jumlah kantor Bank Persero terjadi pada
tahun 2002 sampai 2003 dimana pertumbuhannya mencapai 9,92 persen dari 1.885 kantor bank menjadi 2.072 kantor Bank Persero. Adanya peningkatan
jumlah kantor Bank Persero tersebut seiring dengan kondisi makroekonomi yang semakin membaik. Hal tersebut dapat diindikasikan melalui peningkatan PDB,
inflasi yang semakin membaik dan nilai tukar rupiah yang terapresiasi.
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia, 2006 Gambar 11. Perkembangan Jumlah Kantor Bank Persero
Tren dari peningkatan jumlah kantor Bank Persero ini terus terjadi hingga pada akhir tahun 2005 sebanyak 2.171 kantor bank. Kondisi diatas mencerminkan
semakin membaiknya sektor perbankan dengan indikator terjadinya peningkatan
Perkembangan Jumlah Kantor Bank Persero
500 1000
1500 2000
2500
2000 2001
2002 2003
2004 2005
Periode Uni
t Kantor Bank
Kantor Bank
tiap tahun pada jumlah kantor Bank Persero. Hal tersebut setidaknya menunjukkan mulai pulihnya kepercayaan masyarakat terhadap dunia perbankan,
khususnya Bank Persero.
4.1.2. Perkembangan Dana Pihak Ketiga
Perkembangan dana Rupiah yang berhasil dihimpun oleh Bank Persero mengalami fluktuasi Gambar 12. Pada kurun waktu 2000-2002 penghimpunan
dana rupiah yang dilakukan oleh Bank Persero mengalami peningkatan dari Rp 269.667 milyar menjadi Rp 323.252 milyar. Peningkatan jumlah dana dengan
pertumbuhan sebesar 19,86 persen yang berhasil dihimpun tersebut seiring dengan perkembangan jumlah kantor Bank Persero yang meningkat tiap tahunnya.
Sedangkan pada kurun waktu 2002-2003 terjadi penurunan menjadi Rp 322.981 milyar, dan meningkat hingga akhir tahun 2004 menjadi Rp 373.204 milyar.
Komposisi dana pihak ketiga yang terbesar pada Bank Persero adalah jenis deposito. Walaupun terjadi penurunan dari tahun 2002 hingga tahun 2004,
deposito tetap memiliki komposisi terbesar dalam penghimpunan dana sebesar 38,60 persen pada akhir tahun 2004. Sebaliknya komposisi giro dan tabungan
terus meningkat setiap tahunnya. Hal tersebut mengindikasikan bahwa terjadi pergeseran investasi dari yang semula dalam bentuk deposito dialihkan ke
investasi lainnya seperti investasi pada pasar modal yaitu saham, obligasi dan reksadana. Investasi-investasi tersebut dirasakan oleh masyarakat lebih memiliki
banyak keuntungan.
Perkembangan Komposisi Dana Pihak Ketiga Bank Persero
250000 300000
350000 400000
ilyar
Giro Deposito
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia, 2006 Gambar 12. Perkembangan Komposisi Dana Pihak Ketiga Bank Persero
Berdasarkan data dari Bank Indonesia tahun 2003, peningkatan investasi tersebut didukung pula karena selama tahun 2003, pasar modal mengalami
peningkatan yang ditunjukkan dengan naiknya indeks harga saham gabungan IHSG dan indeks harga obligasi masing-masing sebesar 63 dan 66 persen yang
menunjukkan bahwa peranan pasar modal sebagai alternatif sumber pembiayaan dan investasi mulai pulih. Kondisi diatas juga didorong oleh kenyataan bahwa
dengan penurunan suku bunga deposito menyebabkan masyarakat memindahkan dananya pada investasi lain.
4.1.3. Perkembangan Suku Bunga Deposito