Menurunnya suplai kredit yang disalurkan perbankan bukan disebabkan karena peminjam debitur tidak mampu memberikan jaminan collateral yang
sesuai dengan banyaknya kredit, dan bukan karena bank akan mendapatkan resiko yang lebih tinggi dengan meminjamkan kredit tersebut. Penurunan suplai kredit
yang menyebabkan kurva suplai berbentuk backward bending, lebih dikarenakan adanya ketidaksempurnaan informasi asymetric information yang sering terjadi
di pasar keuangan. Menurut Stiglitz dan Weiss 1981 dalam Freixas dan Rochet 1997
adverse selection dan moral hazard yang timbul karena ketidaksempurnaan
informasi dalam pasar keuangan dapat menyebabkan terjadinya credit rationing.
2.3. Jenis Suku Bunga
Jenis suku bunga atau tingkat bunga dapat berbeda karena tiga hal, yaitu Mankiw, 2000:
1. Jangka waktu pinjaman terms.
Beberapa jenis pinjaman memiliki jangka waktu pendek, bahkan ada yang berjangka semalam over-night. Pinjaman lain memiliki jangka waktu 30
tahun atau bahkan lebih panjang dari itu. Tingkat bunga pinjaman tergantung pada jangka waktu pinjaman ini. Tingkat bunga pinjaman jangka panjang
biasanya, namun tidak selalu, lebih tinggi dari pada tingkat bunga pinjaman jangka pendek.
2. Risiko kredit credit risk
Dalam memutuskan pemberian pinjaman, seseorang pemberi pinjaman harus memperhitungkan probabilitas peminjam untuk membayar kembali
pinjamannya. Undang-undang memungkinkan peminjam untuk tidak membayar pinjamannya jika ia dinyatakan bangkrut menurut undang-undang.
Semakin tinggi probabilitas ketidakmampuan membayar kembali pinjaman, maka semakin tinggi tingkat bunganya.
3. Pajak tax
Pajak yang dikenakan pada tingkat bunga berbagai jenis obligasi berbeda- beda. Pada obligasi yang diterbitkan pemerintah pusat dan daerah yang
dinamakan municipal bonds, para pemegang obligasi tidak membayar pajak penghasilan untuk tingkat bunga yang diperolehnya. Oleh karena itu,
municipal bonds hanya memberikan tingkat bunga yang rendah.
2.4. Pengertian dan Karakteristik Deposito
Deposito adalah produk simpanan di bank yang penyetoran maupun penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu saja atau sesuai dengan
jatuh temponya sehingga deposito dikenal juga sebagai tabungan berjangka Rini, 2003. Sebagaimana layaknya tabungan yang sudah memasyarakat, deposito juga
banyak dipilih orang sebagai alternatif lain dalam menyimpan uangnya. Walaupun deposito adalah tabungan juga tetapi mempunyai karakteristik
berbeda dari tabungan biasa, yang menyebabkan deposito mempunyai kelebihan dan kekurangan, antara lain Rini, 2003:
1. Setoran minimal.
Tidak seperti tabungan yang dapat dibuka dengan setoran awal yang kecil. Minimal penempatan deposito lebih besar, sehingga memerlukan uang lebih
banyak untuk membuka deposito. Besarnya minimal pembukaan deposito pada tiap bank bervariasi.
2. Jangka waktu
Penempatan deposito mengharuskan adanya pengendapan dana selama jangka waktu tertentu yang dapat dipilih oleh nasabahnya yaitu 1,3,6, atau 12 bulan.
3. Jika membutuhkan uang kemudian ingin mencairkan dana pada deposito.
Karena adanya jangka waktu tadi maka deposito juga tidak bisa dicairkan setiap saat, tetapi pada saat jatuh tempo saja. Dengan demikian jka ingin
menambah saldo deposito atau mencairkan deposito hanya bisa dilakukan pada saat jatuh temponya.
4. Jika terpaksa harus mencairkan deposito.
Biasanya bank akan mengenakan denda penalty pada tiap penarikan dana deposito yang belum jatuh tempo. Besarnya denda penalty juga bervariasi
diberbagai bank. Ada yang berupa prosentase dari nilai deposito pada saat dicairkan pokok + bunga, atau berupa prosentase dari nilai pokok
depositonya saja. 5.
Bunga deposito. Bunga deposito selalu lebih besar dari bunga tabungan sehingga otomatis dana
pun akan berkembang lebih cepat. Inilah biasanya yang menjadi daya tarik utama deposito, sehingga deposito lebih cocok dijadikan sarana investasi
dibandingkan tabungan.
6. Risiko rendah.
Walaupun tingkat suku bunga deposito lebih tinggi dari tabungan maupun giro, namun karena masih sama-sama produk simpanan di bank maka deposito
bisa digolongkan produk simpanan berisiko rendah. 7.
Biaya administrasi dan pajak. Keuntungan lainnya dari deposito adalah tidak dikenakannya biaya
administrasi bulanan. Tidak seperti tabungan atau giro yang dikenakan biaya administrasi bulanan. Walaupun demikian pemotongan tetap ada yaitu sebesar
pajak deposito yang diperhitungkan dari hasil bunga deposito saja tidak termasuk pokok.
Berdasarkan karakteristik mengenai produk deposito berjangka tersebut, dapat disimpulkan kelebihan serta kekurangan antara produk simpanan tabungan
dan deposito berjangka Tabel 3.
Tabel 3. Kelebihan serta Kekurangan Produk Tabungan dan Deposito Berjangka Produk Perbankan
Kelebihan Kekurangan
1. Dana awal yang
disetor lebih kecil dari produk deposito
1. Suku bunga yang
diperoleh cenderung lebih kecil dari
produk deposito 2.
Produk simpanan yang dapat dicairkan
setiap saat Tabungan
3. Produk simpanan
yang beresiko rendah 2.
Dikenakan biaya adminstrasi bulanan
Sumber: Rini, 2003
Tabel 3. Lanjutan 1.
Dana awal yang disetor lebih besar
secara otomatis dana akan cepat
berkembang 1.
Membutuhkan dana yang lebih besar
untuk membuka rekening deposito
2. Sarana investasi yang
memiliki resiko rendah
2. Pencairan dana
deposito hanya dapat dilakukan pada saat
jatuh tempo 3.
Suku bunga deposito lebih besar dari suku
bunga tabungan Deposito Berjangka
4. Tidak dikenakannya
administrasi bulanan 3.
Dikenakan denda penalty
tiap penarikan dana yang
belum jatuh tempo
Sumber: Rini, 2003.
2.5. Mekanisme Kebijakan Moneter