Penawaran Uang Money Supply dan Suku Bunga Deposito Tingkat Harga dan Suku Bunga Deposito

keuangan, kebijakan moneter berpengaruh terhadap perkembangan suku bunga, nilai tukar, dan harga saham disamping volume dana masyarakat yang disimpan di bank, kredit yang disalurkan bank kepada dunia usaha, penanaman dana pada obligasi, saham maupun sekuritas lainnya. Sementara itu, disektor ekonomi riil kebijakan moneter selanjutnya mempengaruhi perkembangan konsumsi, investasi, ekspor dan impor, hingga pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang merupakan sasaran akhir kebijakan moneter.

2.6. Penawaran Uang Money Supply dan Suku Bunga Deposito

Berdasarkan teori preferensi likuiditas yang dikemukakan oleh Keynes tentang pandangannya terhadap tingkat bunga. Keynes menjelaskan bahwa penurunan dalam penawaran uang akan meningkatkan tingkat bunga dan peningkatan dalam penawaran uang akan menurunkan tingkat bunga Gambar 9. r MS 1 MS 2 r 1 A 1 r 2 A 2 Lr M 1 P M 2 P MP Sumber: Lipsey, et al, 1995 Gambar 9. Kurva Liquidity Preference Apabila otoritas moneter yaitu bank sentral meningkatkan penawaran uang maka akan menyebabkan suku bunga riil menurun. Sebaliknya apabila bank sentral menurunkan penawaran uang maka akan meningkatkan suku bunga riil. Sehingga terdapat hubungan negatif antara penawaran uang dan suku bunga riil dalam hal ini adalah suku bunga deposito.

2.7. Tingkat Harga dan Suku Bunga Deposito

Perubahan tingkat harga dalam perekonomian dicerminkan dengan variabel inflasi. Inflasi adalah kenaikan tingkat harga yang terjadi secara terus menerus Mishkin, 2001. Menurut kaum monetaris, inflasi disebabkan oleh pertumbuhan penawaran uang yang tinggi, oleh sebab itu mereka berpendapat bahwa inflasi merupakan fenomena moneter. Menurut kaum Keynesian, inflasi yang tinggi tidak bisa dikendalikan hanya dengan kebijakan fiskal. Perpaduan kebijakan moneter dan fiskal diperlukan untuk mengendalikan laju inflasi. Teori kuantitas menyatakan bahwa bank sentral yang mengawasi suplai uang memiliki kendala tertinggi atas tingkat inflasi. Jika bank sentral mempertahankan suplai uang tetap dalam kondisi yang stabil, maka tingkat harga pun akan stabil. Jika bank sentral meningkatkan suplai uang dengan cepat, maka tingkat harga akan meningkat dengan cepat Mankiw, 2000. Terdapat dua penyebab awal inflasi yaitu cost-push inflation dan demand- pull inflation . Cost-push inflation terjadi karena adanya tekanan biaya produksi. Demand-pull inflation terjadi karena permintaan masyarakat akan barang dan jasa terlalu tinggi. Berdasarkan besarnya, tingkat inflasi digolongkan menjadi inflasi ringan; dibawah 10 persen setahun, inflasi sedang; 10-30 persen setahun, inflasi berat; antara 30-100 persen setahun, hiperinflasi; diatas 100 persen setahun. Berdasarkan asal terjadinya, inflasi digolongkan menjadi Shapiro, 1978: 1. Domestic inflation, yaitu inflasi yang berasal dari dalam negeri. Inflasi ini dapat timbul misalnya karena defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan pencetakan uang baru seigniorage. 2. Imported inflation, inflasi yang berasal dari luar negeri. Inflasi ini disebabkan karena adanya kenaikan harga-harga di luar negeri atau negara yang menjadi partner dagang. Inflasi ini lebih mudah terjadi pada negara dengan perekonomian terbuka. Hubungan antara inflasi dan suku bunga dapat dilihat dari persamaan Fisher Fisher equation yang menunjukkan bahwa tingkat bunga dapat berubah karena dua alasan yaitu tingkat bunga riil yang berubah atau tingkat inflasi yang berubah Mankiw, 2000. Sehingga terdapat hubungan positif antara tingkat inflasi dan tingkat bunga nominal, dimana kenaikan satu persen dalam tingkat inflasi akan menyebabkan kenaikan satu persen dalam tingkat bunga nominal. Misalnya tahun 2003 tingkat inflasi sebesar 10,03 persen suku bunga deposito nominal sebesar 9,60 persen, maka berdasarkan teori Fisher jika terdapat kenaikan satu persen pada tingkat inflasi sebesar 0,10 persen maka akan menyebabkan kenaikan 1 persen pada suku bunga deposito nominal sebesar 0,09 persen. Dari persamaan tersebut, jika terjadi inflasi maka akan menurunkan suku bunga riil, yang mengindikasikan adanya hubungan negatif antara inflasi dan suku bunga riil. Artinya, ketika terjadi peningkatan inflasi, suku bunga deposito riil akan menurun dan sebaliknya ketika terjadi penurunan inflasi, suku bunga deposito riil akan meningkat.

2.8. Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia SBI dan Suku Bunga