Tinjauan Tentang Metode Team Games Tournament TGT

menunjang belajar anak didik di sekolah. Lengkap atau tidaknya fasilitas belajar juga akan mempengaruhi pemilihan metode mengajar. 5. Guru Setiap guru mempunyai kepribadian yang berbeda. Ada guru yang suka berbicara, tetapi guru yang lain tidak suka berbicara. Seorang guru yang berlatar belakang bukan sarjana pendidikan dan keguruan. Kepribadian, latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar merupakan permasalahan intern guru yang dapat mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode pembelajaran. Adapun kedudukan metode dalam proses pembelajaran menurut Djamarah 2005:72-74 adalah: a Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik menurut Sardiman dalam Djamarah 2005:73 adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya rangsangan dari luar. Karena itu, metode berfungsi sebagai alat perangsang dari luar yang dapat membangkitkan belajar seseorang. b Metode sebagai strategi pengajaran Menurut Roestiyah dalam Djamarah 2005:74 guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memilih strategi adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian atau biasanya disebut metode mengajar. Dengan demikian, metode mengajar adalah strategi pengajaran sebagai alat untuk mencapai tujuan yang diharapkan. c Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan Tujuan adalah pedoman yang memberi arah kemana kegiatan belajar mengajar dibawa. Dengan memanfaatkan metode secara tepat dan efektif, guru akan mampu mencapai tujuan pengajaran yang telah dirumuskan. Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah suatu cara yang disusun sedemikian rupa yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

E. Tinjauan Tentang Metode Team Games Tournament TGT

Menurut Huda 2013:292 metode TGT lebih menekankan pada evaluasi individual materi akademik yang sudah dirancang, dan membuka ruang “kompetisi” secara individual ataupun kelompok untuk meningkatkan hasil pembelajaran. Team Games Tournament menggunakan turnamen akademik, dan menggunakan sistem kuis-kuis dan sistem skor kemajuan individu, dimana para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara seperti mereka Slavin, 2005:163 Slavin 2005:166-168 menyatakan ada lima komponen dalam pembelajaran kooperatif metode TGT, yaitu presentasi kelas, kelompok, permainan, turnamen dan penghargaan kelompok. 1. Presentasi kelas Presentasi kelas digunakan oleh guru untuk memperkenalkan materi pelajaran dengan pengajaran langsung seperti yang sering dilakukan atau diskusi yang dipimpin guru atau dengan presentasi audiovisual. Fokus presentasi kelas berbeda dengan presentasi pada pengajaran biasa, karena hanya menyangkut pokok-pokok materi dan teknis pembelajaran yang akan dilaksanakan. Dengan demikian siswa harus memperhatikan secara cermat selama presentasi berlangsung, karena akan sangat membantu mereka dalam mengerjakan soal-soal dan akan menentukan skor tim mereka. 2. Team kelompok Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi akademik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok adalah dengan bekerja dengan baik dan optimal pada saat game. 3. Gamepermainan Gamepermainan terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang kontennya relevan serta dirancang untuk menguji pengetahuan siswa tentang materi yang diperolehnya dari presentasi di kelas dan pelaksanaan kerja tim. Game tersebut dilakukan oleh tiga sampai lima orang siswa yang berkemampuan setara, yang masing-masing mewakili tim yang berbeda. 4. Turnamen Turnamen adalah sebuah struktur dimana permainan berlangsung, biasanya berlangsung pada akhir unit, seetelah guru memberikan presentasi di kelas dan setiap tim telah melaksanakan kerja kelompok terhadap lembar kegiatan siswa. Pada turnamen, tiga sampai lima siswa yang setara kemampuannya mewakili tim yang berbeda saling bersaing dalam turnamen. Ilustrasi hubungan-hubungan kelompok dengan jumlah anggota empat orang yang anggotanya heterogen dan meja turnamen dengan anggota yang homogen adalah sebagai berikut: TIM A TIM B TIM C Gambar 2.1 Penempatan pada meja turnamen Slavin, 2005:168 5. Team recognize penghargaan kelompok Setelah game turnamen selesai. Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing kelompok akan mendapatkan sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang ditentukan. Untuk melakukan hal ini, pertama-tama periksa poin turnamen yang ada pada lembar skor permainan, lalu, pindahkan poin-poin itu dari tiap siswa tersebut ke lembar rangkuman dari timnya masing-masing, tambahkan seluruh skor anggota kelompok, dan bagilah jumlah tim yang bersangkutan. Team mendapatkan julukan “Super Team” jika rata-rata skor 50 keatas, “Great Team” apabila rata-rata mencapai 45 sampai 49 dan “Good Team” apabila rata-ratanya 40-44. Adapun kelebihan dan kelemahan model pembelajaran TGT, yaitu: 1. Kelebihan: a. Melalui interaksi dengan anggota kelompok, semua memiliki kesempatan untuk belajar mengemukakan pendapatnya atau memperoleh pengetahuan atau hasil diskusi dengan anggota kelompoknya. TIM A TIM B TIM C A-1 A-2 A-3 A-4 Tinggi Sedang Sedang Rendah Meja Turnamen 4 Meja Turnamen 1 Meja Turnamen 2 Meja Turnamen 3 C-1 C-2 C-3 C-4 Tinggi Sedang Sedang Rendah B-1 B-2 B-3 B-4 Tinggi Sedang Sedang Rendah b. Pengelompokan siswa secara heterogen dalam hal tingkat kemampuan, diharapkan dapat membentuk rasa hormat dan saling menghargai diantara siswa. c. Dengan belajar kooperatif siswa mendapat ketrampilan kooperatif yang tidak dimiliki pada pembelajaran lain. d. Dengan diadakannya turnamen diharapkan dapat membangkitkan motivasi siswa untuk berusaha lebih baik bagi diri maupun kelompoknya. e. Dengan turnamen dapat membentuk siswa mempunyai kebiasaan bersaing sportif dan selanjutnya menumbuhkan keberanian dalam berkompetisi, akibatnya siswa selalu dalam posisi unggul. f. Dengan pembelajaran kooperatif TGT, dapat menanamkan kerja sama dalam pencapaian tujuan belajar baik untuk dirinya maupun seluruh anggota kelompok. g. Kegiatan berpusat pada siswa sehingga dapat menumbuhkan keaktifan siswa. 2. Kelemahan: a. Penggunaan waktu yang relatif lama dan biaya yang besar. b. Jika kemampuan guru sebagai motivator dan fasilitator kurang memadai atau saran tidak cukup tersedia maka pembelajaran kooperatif TGT sulit dilaksanakan. c. Apabila sportivitas siswa kurang, maka keterampilan berkompetisi siswa yang terbentuk bukanlah yang diharapkan. Sumber : Kusumaningsih 2009:91 Kelemahan dalam hal waktu, sebenarnya bisa di atasi apabila seorang guru sudah merencanakan dan merencanakan bahan ajar jauh lebih awal sebelum mengajar Kusumaningsih, 2009:84. telah disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sehingga, diharapkan dengan penerapan metode pembelajaran Team Games Tournament pada mata diklat kegiatan ekonomi, dapat menjadikan siswa kelas VII E SMP N 9 Semarang lebih aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

F. Uraian Materi Pokok Ekonomi

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Penerapan metode e-learning dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas vii pada mata pelajaran IPS terpadu: penelitian tindakan kelas di SMP IT Al-Atiqiyah Cipanengah-Sukabumi.

0 6 139

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DALAM BELAJAR IPS (SEJARAH) SISWA KELAS VII.1 DI SMP NEGERI I GISTING TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 13 85

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PPKN DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 2 22

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SD NEGERI 163085 TEBING TINGGI.

0 2 22

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM QUIZ UNTUK UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJA SISWA PADA Penerapan Metode Pembelajaran Team Quiz Untuk Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belaja Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas VII D SMP Al-Islam 1

0 2 16

MODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS.

0 0 6