Uraian Materi Pokok Ekonomi

F. Uraian Materi Pokok Ekonomi

1. Pengertian Kegiatan Ekonomi Pada dasarnya semua kegiatan yang ditunjukkan untuk memenuhi kebutuhan hidup dapat disebut kegiatan ekonomi. Seara sederhana kegiatan ekonomi dapat diidentifikasikan sebagai aktivitas dari pemakaian hasil produksi oleh masyarakat pemakai konsumsi, penyaluran hasil produksi melalui perantara perdagangan maupun pemasaran distribusi, dan pembuatan atau pengolahan barangjasa oleh produsen sehingga lebih berguna. Jadi kegiatan ekonomi adalah segala bentuk kegiatan yang dilakukan manusia untuk mengatasi ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas. Tujuan kegiatan ekonomi adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Kegiatan pokok ekonomi pada dasarnya terdiri dari tiga kegiatan utama, yaitu: konsumsi, produksi dan distribusi. Pelaku pokok kegiatan ekonomi adalah konsumen, produsen dan distributor. Ketiga pelaku kegiatan pokok ekonomi itu bisa dilakukan oleh perorangan, misalnya badan usaha pemerintah dan badan usaha swasta. 2. Kegiatan Konsumsi a. Pengertian Konsumsi Kegiatan makan dan makanan sering dihubungkan dengan kegiatan konsumsi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam melakukan kegiatan konsumsi setiap orang berbeda-beda tergantung pada cara hidup dan lingkungan atau tempat tinggal mereka. Kegiatan manusia dalam mengurangi atau menghabiskan nilai kegunaan suatu barangjasa, baik secara berangsur-angsur atau sekaligus untuk memenuhi kebutuhan disebut kegiatan konsumsi. Orang atau badan hukum yang memanfaatkan, menikmati atau menghabiskan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup dinamakan konsumen. Dari pengertian di atas, untuk lebih jelasnya dapat kita lihat ciri- ciri barang yang dikonsumsi adalah sebagai berikut: 1 Barang yang dikonsumsi adalah barang yang dihasilkan oleh manusia. Penggunaan tanah, udara dan sinar matahari, tidak termasuk barang-barang konsumsi. 2 Barang yang dikonsumsi ditujukan langsung untuk memenuhi kebutuhan hidup. 3 Barang yang dikonsumsi akan habis atau mengalami penyusutan sedikit demi sedikit sehingga tidak dapat digunakan lagi. Barang konsumsi adalah barang-barang yang langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Macam-macam barang dan jasa yang dikonsumsi dibedakan menjadi dua, yaitu: 1 Barang yang dapat dipakai satu kali dan langsung habis. 2 Barang yang dapat dipakai beberapa kali dan tidak langsung habis. b. Tujuan Konsumsi Setiap manusia menggunakan barang atau jasa tentunya mempunyai tujuan. Tujuan kegiatan konsumsi adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup secara langsung dan mencapai tingkat maksimal mungkin guna mencapai kemakmuran. Tingkat kemakmuran atau kesejahteraan seseorang atau masyarakat tergantung pada tingkat konsumsinya. Berdasarkan tujuannya kegiatan konsumsi dapat dibedakan atas: 1 Konsumsi produktif Konsumsi produktif yaitu konsumsi yang tujuannya untuk menghasilkan barangjasa. 2 Konsumsi konsumtifakhir Konsumsi konsumtif yaitu konsumsi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan sendiri. c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Dalam mengkonsumsi suatu barangjasa, manusia berusaha memenuhi kebutuhannya semaksimal mungkin. Tingkat kemakmuran atau kesejahteraan seseorang atau masyarakat tergantung pada tingkat konsumsinya. Tinggi rendah konsumsi seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini: 1 Faktor Intern a Motivasi Motivasi seseorang dalam mengkonsumsi barang dan jasa berbeda-beda. b Sikap Hidup Sikap hidup seseorang ada yang hemat dan ada yang boros. c Pendapatan Kegiatan konsumsi akan berjalan normal apabila seseorang memiliki pendapatan. Karena besar kecilnya pendapatan akan berpengaruh terhadap perilaku konsumsi seseorang. 2 Faktor Ekstern 1 Besar Kecilnya Jumlah Keluarga Besar kecilnya jumlah keluarga merupakan salah satu faktor yang berpengaruh pada tingkat konsumsi suatu keluarga. 2 Lingkungan Sosial Ekonomi Lingkungan sosial ekonomi masyarakat dapat mempengaruhi tinggi rendahnya konsumsi seseorang. 3 Tinggi Rendahnya Pendidikan dan Kedudukan Sosial Tinggi rendahnya pendidikan dan kedudukan sosial seseorang berpengaruh juga pada tingkat konsumsi. 4 Tinggi Rendahnya Harga Tinggi rendahnya harga barang-barang atau jasa kebutuhan, berpengaruh pada tinggi rendahnya tingkat konsumsi. d. Kegiatan Konsumsi Kegiatan konsumsi dilakukan oleh rumah tangga keluarga, perusahaan dan rumah tangga negara. 1 Kegiatan Konsumsi Rumah Tangga Tingkat konsumsi suatu keluarga dapat berbeda dengan keluarga lainnya. Perbedaan ini dipengaruhi oleh faktor: pendapatan, jumlah anggota keluarga, gaya hidup, latar belakang pendidikan atau lingkungan tempat tinggal. 2 Kegiatan Konsumsi Perusahaan Pada saat memproduksi barang-barang perusahaan memerlukan bahan baku, tenaga kerja dan modal. Dalam hal ini perusahaan tidak hanya melakukan kegiatan produksi namun juga melakukan kegiatan konsumsi. Perusahaan harus menekan biaya produksi dengan cara menggunakan bahan baku yang murah, menggunakan tenaga kerja terampil dan menggunakan teknologi tinggi sehingga dapat menghasilkan barang dalam jumlah banyak dengan kualitas baik. 3 Kegiatan Konsumsi Negara Konsumsi negara bertujuan untuk memenuhi atau melayani kebutuhan masyarakat. Biaya yang digunakan untuk konsumsi negara berasal dari masyarakat. e. Kegiatan Konsumsi Siswa dan Keluarga serta Skala Prioritas Rumah tangga atau keluarga biasanya terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anaknya. Mereka memiliki konsumsi yang berbeda-beda, sesuai perannya. Perbedaan kegiatan konsumsi tersebut disebabkan oleh jenis kelamin, usia, latar belakang pendidikan, cara dan kebiasaan hidup. f. Dampak positif dan negatif perilaku konsumtif 1 Dampak negatif perilaku konsumtif adalah sebagai berikut: a Mengurangi kesempatan untuk melakukan kegiatan menabung. b Jika tabungan rendah maka investasi juga rendah. c Jika investasi rendah, maka pendapatan akan cenderung rendah. d Perilaku konsumtif akan cenderung melupakan kebutuhan yang akan datang. e Hidup berfoya-foya menimbulkan kecenderungan sosial. 2 Dampak positif perilaku konsumtif adalah sebagai berikut: a. Termotivasi untuk meningkatkan pendapatannya agar dapat membeli barang atau jasa yang lebih banyak dan lebih baik kualitasnya. b. Menciptakan “pasar” bagi produsen, sehingga produsen dapat memproduksi barangnya dengan lebih banyak. c. Jika produsen meningkatkan produksinya, maka dapat menambah lapangan kerja. g. Pendapatan dan Pengeluaran Konsumen 1 Pendapatan Pendapatan adalah penghasilan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Untuk mengatasi masalah dalam pemenuhan kebutuhan yang tidak terbatas dengan menentukan pola konsumsi. Pola konsumsi adalah susunan tingkat kebutuhan seseorang atau rumah tangga dalam jangka waktu tertentu yang akan dipenuhi dengan pendapatan atau penghasilan yang diperoleh. Tujuan penyusunan pola konsumsi adalah untuk mengatur pengeluaran agar ssesuai dengan prioritas kebutuhan. 2 Pengeluaran Pengeluaran adalah arus uang keluar yang digunakan untuk membeli barang atau jasa yang dibutuhkan. Berikut langkah-langkah yang dilakukan dalam mengatur pengaluaran untuk konsumsi, sebagai berikut: a Menetapkan prioritas kebutuhan yang paling mendesak. b Menyesuaikan pengeluaran dengan besar kecilnya pendapatan yang diterima. c Menghindari pola hidup boros. d Menghindari membeli barang-barang di luar kemampuan. e Memperhatikan dan membandingkan harga dan kualitas barang yang akan dibeli. h. Daftar Jenis dan Jumlah Barang yang Dikonsumsi Kebutuhan manusia terhadap barang dan jasa dibedakan menjadi kebutuhan primer, kebutuhan sekunder dan kebutuhan tersier. Jenis dan jumlah barang atau jasa yang dikonsumsi manusia sangat banyak dan beragam. Agar pengeluaran dan pendapatan dapat seimbang, perlu disusun suatu daftar atau skala pendapatan dan pengeluaran. Penyusunan anggaran yang berisi catatan pendapatan dan pengeluaran. Dapat digunakan pedoman sebagai berikut: 1 Menyusun anggaran belanja untuk jangka waktunya. 2 Membandingkan rencana anggaran belanja yang telah disusun dengan kenyataan. 3. Kegiatan Produksi a. Pengertian Produksi Usaha atau kegiatan manusia untuk menciptakan atau mempertinggi nilai guna ekonomi suatu barang atau jasa agar lebih berguna bagi kebutuhan manusia dinamakan kegiatan produksi. Kegiatan produksi tentunya memerlukan unsur-unsur yang dapat digunakan dalam proses produksi yang disebut faktor produksi. Faktor produksi yang bisa digunakan dalam proses produksi terdiri dari sumber daya alam, tenaga kerja manusia, modal dan kewirausahaan. Produksi merupakan kegiatan untuk menghasilkan barang atau jasa, dan dimana barang atau jasa tersebut memiliki nilai guna. Nilai guna barang barang tersebut adalah: 1 Nilai guna bentuk from utility adalah nilai guna suatu barang memiliki nilai guna apabila telah mengalami perubahan bentuk. 2 Nilai guna tempat place utility adalah nilai guna suatu barang akan lebih tinggi karena perbedaan tempat. 3 Nilai guna waktu time utility adalah nilai guna suatu barang akan bertambah apabila digunakan pada waktu yang tepat. 4 Nilai guna kepemilikan ownership utility adalah nilai guna suatu barang akan bertambah apabila barang tersebut telah berpindah kepemilikan. b. Faktor-Faktor Produksi Faktor produksi dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor produksi asli dan faktor produksi turunan. faktor produksi asli meliputi faktor produksi alam dan tenaga kerja, faktor produksi turunan meliputi faktor produksi modal dan kewirausahaan. 1 Faktor Produksi Alam Faktor produksi alam adalah segala sesuatu yang disediakan di alam yang dapat digunakan manusia untuk melaksanakan produksi. Yang termasuk faktor produksi alam antara lain: air, tanah, barang-barang tambang, iklim dan udara, tumbuh-tumbuhan dan tenaga alam seperti tenaga angin, dan gas. 2 Faktor Produksi Tenaga Kerja Faktor produksi tenaga kerja adalah segala kemampuan yang dimiliki manusia, baik secara jasmani maupun rohani yang digunakan dalam produksi. Faktor produksi tenaga kerja dibedakan menjadi: a Tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang lebih banyak menggunakan kekuatan fisik berupa ketrampilan. Tenaga kerja dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: 1 Tenaga kerja terdidik Skilled labour tenaga kerja yang memerlukan pendidikan khusus sebelum memasuki dunia kerja. 2 Tenaga kerja terlatih Trained labour tenaga kerja yang memerlukan pelatihan ketrampilam sebelum memasuki dunia kerja. 3 Tenaga kerja tidak terdidik dan Tenaga kerja tidak terlatih Unskilled and Untrained labour tenaga kerja yang tiddak memerlukan pendidikan dan pelatihan ketrampilam sebelum memasuki dunia kerja. b Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang lebih banyak menggunakan kemampuan intelektual dalam melakukan aktivitas kerjanya. 3 Faktor produksi modal Faktor produksi modal adalah setiap benda atau alat yang digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa atau dapat digunakan dalam faktor produksi. Penggolongan modal dapat dibedakan sebagai berikut: a Menurut wujudnya, modal dapat dibedakan menjadi: 1 Modal barang adalah modal berwujud barang yang digunakan untuk proses produksi. 2 Modal uang adalah daya beli modal yangberbentuk uang sebelum diubah menjadi modal barang seperti sahamuang tunai. b Menurut fungsinya, modal dapat dibedakan menjadi: 1 Modal perorangan adalah modal yang menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya. 2 Modal masyarakat adalah modal yang dipakai dalam proses produksi dan berguna bagi masyarakat umum. c Menurut sifatnya, modal dapat dibedakan menjadi: 1 Modal tetap adalah barang-barang modal yang dapat digunakan beberapa kali dalam proses produksi. 2 Modal lancar adalah barang-barang atau alat-alat yang habis dalam satu kali pakai. d Menurut bentuknya, modal dapat dibedakan menjadi: 1 Modal kongkrit adalah barang modal yang nyata atau berwujud yang digunakan dalam proses produksi. 2 Modal tidak nyata adalah barang modalyang tidak dapat dilihat tapi dapat menunjang produksi. e Menurut sumbernya, modal dapat dibedakan menjadi: 1 Modal sendiri adalah modal yang berasal dari kekayaan sendiri. 2 Modal pinjaman adalah modal yang berasal dari pinjaman orang lainlembaga lain. 4 Faktor Produksi Kewirausahaan Faktor produksi kewirausahaan adalah faktor produksi yang perlu dimiliki seprang pengusaha dalam menentukan faktor-faktor produksi. Jiwa kewirausahaan bukan merupakan kemampuan yang sudah jadi. Berikut adalah hal-hal yang dilakukan untuk membina kewirausahaan: a. Membuat program kerja perencanaan yang jelas dan tepat. b. Mengadakan pengorganisasian pengaturan dan pengawasan yang ketat terhadap faktor-faktor produksi. Dengan memberikan jaminan kesejahteraan yang memadai terhadap karyawan agar mereka mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. c. Bidang-Bidang Produksi Keberagaman barang atau jasa yang diproduksi memperlihatkan beragamnya lapangan usaha produksi atau bidang produksi. Bidang- bidang produksi tersebut antara lain: 1 Bidang Ekstraktif Merupakan bidang usaha yang kegiatannya mengambil atau mengumpulkan sesuatu yang telah disediakan oleh alam. 2 Bidang Agraris Usaha mengolah atau mengerjakan yang tersedia di alam untuk mendapatkan hasil. 3 Bidang Industri Merupakan bidang usaha yang kegiatannya mengolah bahan baku menjadi barang jadi. 4 Bidang Perdagangan Merupakan bidang usaha yang kegiatannya mengumpulkan, menyalurkan serta memasarkan hasil produksi ke tempat yang membutuhkan. 5 Bidang Jasa Merupakan bidang usaha yang kegiatannya menghasilkan jasa. d. Etika Ekonomi dalam Pemanfaatan Sumber Daya Ekonomi Tujuan pemanfaatan sumber daya ekonomi adalah menyediakan berbagai kebutuhan hidup manusia untuk mencapai kemakmuran dan usaha pemenuhan kebutuhan kebutuhan hidup manusia yang dihadapkan pada keterbatasan sumber daya ekonomi. e. Usaha-Usaha Peningkatan Jumlah dan Mutu Hasil Produksi 1 Intensifikasi Usaha meningkatkan hasil produksi dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kemampuan atau memaksimalkan produktivitas faktor-faktor produksi yang telah ada. 2 Ektensifikasi Usaha meningkatkan hasil produksi dengan cara menambah atau memperluas faktor-faktor produksi yang digunakan. 3 Diversifikasi Usaha untuk meningkatkan produksi dengan cara menambah jenis keanekaragaman hasil produksi. 4 Rasionalisasi Usaha untuk meningkatkan hasil dan mutu produksi dengan cara meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. 4. Kegiatan Distribusi a. Pengertian Distribusi Distribusi merupakan kegiatan ekonomi yang menjebatani kegiatan produksi dan konsumsi. Dengan kata lain distribusi adalah kegiatan menyalurkan barang hasil produksi dari produsen ke konsumen sehingga nilai ekonomi barang dan jasa itu menjadi nyata. Berkat distribusi barang dan jasa dapat sampai ketangan konsumen. b. Tujuan Kegiatan Distribusi Tujuan dari kegiatan distribusi adalah sebbagai berikut: 1 Kelangsungan hidup kegiatan produksi terjamin. 2 Barang dan jasa hasil produksi dapat bermanfaat bagi konsumen. 3 Konsumen dapat memperoleh barang dengan mudah. c. Fungsi dan Tugas Distributor Distributor adalah orang atau lembaga yang menyalurkan barang dari produsen ke konsumen. Kegiatan yang menjadi fungsi distribusi, yaitu sebagai berikut: 1 Fungsi Pertukaran Adalah fungsi kegiatan pemasaran atau jualbeli barang yang meliputi pembelian, penjualan dan pengambilan resiko. 2 Fungsi Penyediaan Fisik Fungsi yang berkaitan dengan penyediaan barang dagangan dengan jumlah yang tepat. Penyediaan fisik meliputi pengumpulan, penyimpanan, pemilihan dan pengangkutan. 3 Fungsi Penunjang Adalah fungsi yang berkaitan dengan upaya memberikan fasilitas kepada fungsi-fungsi yang lain agar kegiatan distribusi dapat berjalan dengan lancar. Fungsi penunjang meliputi pelayanan, pembelanjaan, penyebaran informasi dan koordinasi. d. Manfaat Distribusi Manfaat distribusi dibagi menjadi dua macam: 1 Bagi tempat yang kelebihan barang, merosotnya harga barang dapat dicegah dengan cara menyalurkan barang yang berlebihan ke tempat yang kekurangan barang. 2 Bagi tempat yang kekurangan barang, kenaikan harga barang dapat dicegah dengan cara mendatangkan barang yang dibutuhkan masyarakat dari tempat yang berlebihan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan distribusi: 1 Penyaluran barang dan jasa harus dilaksanakan dengan waktu yang tepat dan cepat. 2 Penyaluran barang dan jasa diupayakan sampai pada konsumen tepat pada waktunya. 3 Penyaluran barang dan jasa diupayakan agar lalu lintas distribusinya mudah. 4 Penyaluran barang dan jasa diupayakan agar mutu barang atau jasa terjamin. e. Cara-Cara Distribusi Penyaluran hasil produksi kepada konsumen antara lain dilakukan dengan cara-cara berikut: 1 Melalui Pedagang Pedagang besar membeli barang dari produsen, kemudian pedagang menjual kepada pedagang kecileceran. 2 Melalui Toko atau Agen Penyalur beberapa jenis barang tertentu sesuai dengan bidangnya. 3 Melalui Pasar Di pasar barang hasil produksi langsung ditawarkan kepada konsumen. 4 Dari Rumah ke Rumah Menjual barang langsung ke rumah-rumah. Biasanya digunakan untuk barang-barang kebutuhan sehari-hari. 5 Melalui Koperasi Menyalurkan barang dari produsen kepada anggota koperasi. f. Sistem Distribusi 1 Distribusi langsung yaitu penyaluran barang atau jasa hasil produksi yang dilakukan tanpa melalui jasa perantara 2 Distribusi semi langsung yaitu penyaluran barang atau jasa hasil produksi melalui lembaga khusus 3 Distribusi tidak langsung yaitu penyaluran barang atau jasa hasil produksi yang dilakukan tanpa melalui jasa perantara. g. Lembaga-Lembaga Distribusi 1 Pedagang Besar adalah pihak yang membeli barang dalam jumlah besar dan menjualnya bukan pada konsumen terakhir. 2 Pedagang Eceran adalah pihak yang membeli barang dari pedagang besar dan menjualnya pada konsumen terakhir. 3 Agen adalah pihak yang bertindak sebagai penjual barang dimana ia mengambil barang dari suatu perusahaan dan bertindak atas nama perusahaan tersebut. 4 Makelar adalah pihak yang bertindak sebagai perantara perdagangan dimana kegiatannya menjual belikan barang atas nama orang lain. 5 Komisioner yaitu perantara dalam perdagangan dimana kegiatannya menjual belikan barang atas nama sendiri. 6 Eksportir Eksportir adalah pihak yang kegiatannya menjual produk dari dalam negeri ke luar negeri. 7 Importir Importir adalah pihak yang kegiatannya membeli atau mendatangkan produk dari luar negeri ke dalam negeri. h. Lembaga-lembaga Pembantu Disribusi Untuk memperlancar kegiatan distribusi, peran lembaga-lembaga pembantu disribusi sangat dibutuhkan. Lembaga-lembaga pembantu disribusi antara lain: 1 Perusahaan Perbankan Membantu memberikan kredit kepada para pedagang untuk menjalankan usahanya. 2 Perusahaan Asuransi Membantu dalam memberikan jaminan terhadap kerusakan atau kehilangan barang pada waktu pengiriman atau penyimpanan. 3 Perusahaan Pengangkutan Membantu mengirimkan barang dari produsen kepada konsumen. 4 Perusahaan Pergudangan Menyediakan tempat untuk menyimpan hasil produksi sebelum di pasarkan. 5 Perusahaan Periklanan Membantu para produsen untuk memperkenalkan produk baru kepada konsumen. i. Etika Ekonomi dalam Pendistribusian Barang dan Jasa Etika dalam distribusi barang dan jasa merupakan pedoman bagi pelaksanaan distribusi barang atau jasa. Dimana didalamnya berisi asas- asas yang berprinsip kepada pemerataan dan keadilan. Etika dalam pendistribusian barang atau jasa meliputi hal-hal sebagai berikut: 1 Barang atau jasa yang ditawarkan merupakan barang-barang yang dibutuhkandiminati konsumen. 2 Untuk barang jenis makanan harus ditetapkan tanggal kadaluarsanya. 3 Barang atau jasa yang ditawarkan harus jelas tingkat kegunaan dan manfaatnya. 4 Pemberian jaminan atas barang atau jasa yang ditawarkan. 5 Penyaluran berkonsep pemerataan dan berkeadilan.

G. Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Penerapan metode e-learning dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas vii pada mata pelajaran IPS terpadu: penelitian tindakan kelas di SMP IT Al-Atiqiyah Cipanengah-Sukabumi.

0 6 139

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DALAM BELAJAR IPS (SEJARAH) SISWA KELAS VII.1 DI SMP NEGERI I GISTING TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 13 85

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PPKN DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 2 22

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SD NEGERI 163085 TEBING TINGGI.

0 2 22

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM QUIZ UNTUK UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJA SISWA PADA Penerapan Metode Pembelajaran Team Quiz Untuk Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belaja Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas VII D SMP Al-Islam 1

0 2 16

MODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS.

0 0 6