Kehidupan masyarakat di sekitar juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Sehingga perlu mengusahakan lingkungan yang
baik agar dapat memberi pengaruh yang positif terhadap anak atau siswa.
C. Tinjauan Tentang Pembelajaran Kooperatif
Lie dalam Wena 2009:189-190 menjelaskan pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa
dalam tugas-tugas yang terstruktur dan dalam sistem ini guru bertindak sebagai fasilitator. Pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang
berusaha memanfaatkan teman sejawat siswa lain sebegai sumber belajar, di samping guru dan sumber belajar yang lainnya.
Nurhadi dalam Thobroni dan Mustofa, 2011:287 mengungkapkan pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sengaja
mengembangkan interaksi yang silih asuh saling tenggang rasa untuk menghindari ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan
permusuhan. Menurut Slavin 2005:4 pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pengajaran dimana siswa bekerja dalam kelompok-
kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi.
1. Unsur-unsur Dasar Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang di dalamnya terdapat elemen-elemen yang saling terkait. Menurut Nurhadi Senduk
dan Lie dalam Wena, 2009:190-192 ada berbagai elemen yang merupakan ketentuan pokok dalam pembelajaran kooperatif, yaitu:
a. Saling ketergantungan positif positive interdependence.
Dalam pembelajaran kooperatif setiap anggota kelompok sadar bahwa mereka perlu bekerja sama dalam mencapai tujuan. Suasana saling
ketergantungan dapat diciptakan melalui berbagai strategi, yaitu saling ketergantungan dalam pencapaian tujuan; saling ketergantungan dalam
menyelesaikan tugas; saling ketergantungan bahan atau sumber belajar; saling ketergantungan peran; dan saling ketergantungan hadiah.
b. Interaksi tatap muka face to face interaction
Dalam hal ini antar anggota kelompok melaksanakan aktivitas dasar seperti bertanya, menjawab pertanyaan, menunggu dengan sabar teman
yang memberi penjelasan, berkata sopan, meminta bantuan, memberi penjelasan, dan sebagainya. Pada proses pembelajaran yang demikian
para siswa dapat saling menjadi sumber belajar sehingga sumber belajar lebih bervariasi.
c. Akuntabilitas individual individual accountability.
Untuk mencapai tujuan kelompok hasil belajar kelompok, setiap siswa individu harus bertanggung jawab terhadap penguasaan materi
pembelajaran secara maksimal, karena hasil belajar kelompok didasari atas rata-rata nilai anggota kelompok. Kondisi belajar yang demikian
akan mampu menumbuhkan tanggung jawab akuntabilitas pada masing-masing individu siswa.
d. Keterampilan untuk menjalin hubungan antar pribadi atau keterampilan
sosial yang secara sengaja diajarkan use of collarativesocial skill. Dalam pembelajaran kooperatif dituntut untuk membimbing siswa agar
dapat berkolaborasi, bekerja sama dan bersosialisasi antar anggota kelompok. Dengan demikian dalam pembelajaran kooperatif,
keterampilan sosial seperti tenggang rasa, sikap sopan terhadap teman, mengkritik ide dan bukan mengkritik teman, berani mempertahankan
pemikiran logis, tidak mendominasi orang lain, mandiri dan berbagai sifat lain yang bermanfaat dalam menjalin hubungan antar pribadi tidak
hanya diasumsikan, tetapi secara sengaja diajarkan oleh guru.
2. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Kooperatif