negatif terhadap benda, orang, ataupun situasi yang sedang dihadapi. Misalnya setelah selesai menjahit blus wanita, setiap ada perca kain yang berserakan
masing-masing siswa bergegas untuk membersihkannya Catharina Tri Anni, 2012: 74. Penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa belajar bertujuan untuk
memperoleh pengetahuan, keterampilan dan pembentukan sikap.
2.1.2.2 Ciri-ciri Belajar
Belajar dan mengajar merupakan dua aktifitas yang berlangsung secara bersamaan, simultan dan memiliki fokus yang dipahami bersama Pupuh dan
Sobry, 2007: 10. Sebagai suatu aktifitas yang terencana, belajar memiliki tujuan yang bersifat permanen, yaitu terjadinya perubahan pada siswa. Ciri-ciri
perubahan dalam pengertian belajar menurut Slameto 1987 dikutip oleh Pupuh dan Sobry 2007: 10 meliputi:
2.1.2.2.1 Perubahan yang Terjadi Secara Sadar Siswa dengan sengaja belajar untuk mendapatkan suatu ilmu pengetahuan.
Ini berarti individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan
dalam dirinya. Misalnya seseorang belajar membuat blus luar wanita karena ingin memperoleh ilmu tentang teknik-teknik membuat blus luar wanita Slameto
dikutip Pupuh F, 2007: 10. 2.1.2.2.2 Perubahan dalam Belajar Bersifat Fungsional
Perubahan yang terjadidalam diri individu berlangsung terus menerus dan tidak statis tidak tetap. Belajar tidak proses yang statis karena terus berkembang
secara gradual dan setiap hasil belajar memiliki makna dan guna yang praktis.
Misalnya seseorang belajar membuat blus luar wanita akan terus belajar agar lebih terampil dalam membuat blus luar wanita Slameto dikutip Pupuh F, 2007: 10.
2.1.2.2.3 Perubahan dalam Belajar bersifat Positif dan Aktif Perubahan dalam belajar selalu bertambah dan tertuju untuk memperoleh
sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan karena usaha
individu sendiri. Misalnya siswa yang pada semester satu SMK belum dapat menjahit, setelah belajar dengan terus menerus dan berlatih akan dapat menjahit
dengan teknik yang benar sehingga hasilnya akan semakin baik Slameto dikutip Pupuh F, 2007: 10.
2.1.2.2.4 Perubahan dalam Belajar tidak bersifat Sementara Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau
permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap. Misalnya meskipun seseorang sudah dapat menjahit akan terus
mengembangkan kemampuannya dengan terus berlatih agar kemampuannya terus bertambah dan lebih terampil Slameto dikutip Pupuh F, 2007: 10.
2.1.2.2.5 Perubahan dalam Belajar Bertujuan atau Terarah Perubahan tingkah laku ini terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai.
Perubahan terarah pada perubahan perilaku yang benar-benar disadari. Maksudnya sebelum belajar, siswa hendaknya sudah menyadari apa yang akan
berubah pada dirinya melalui belajar. Misalnya siswa belajar membuat busana wanita yaitu blus luar dilakukan dengan sengaja agar bisa membuat blus luar
wanita Slameto dikutip Pupuh F, 2007: 10.
2.1.2.2.6 Perubahan Mencakup Seluruh Aspek Tingkah Laku Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar
meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku, seperti sikap kebiasaan, pengetahuan, dan sebagainya. Misalnya siswa kelas satu SMK yang belum dapat
menjahit, setelah lulus SMK sudah terampil menjahit karena selama menempuh pendidikan terus menerus memperoleh ilmu dan pengetahuan tentang teknik-
teknik menjahit yang benar Slameto dikutip Pupuh F, 2007: 10. Penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri belajar adalah adanya
perubahan yang terjadi secara sadar, perubahan yang bersifat fungsional, perubahan yang bersifat positif dan aktif, perubahan yang bersifat tidak
sementara, perubahan yang bertujuan dan terarah dan perubahan yang mencakup seluruh aspek tingkah laku.
2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar