Validitas Instrumen Uji Coba Instrumen

3.6.1 Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen penelitian diberikan kepada siswa SMK NU 01 Kendal kompetensi keahlian busana butik kelas 2 BB2 angkatan 20132014, semester 3 sebanyak 37 siswa. Siswa kelas 2 BB2 memiliki ciri-ciri atau kemampuan yang sama dengan kelas 2 BB1. Adapun uji coba instrumen diperlukan alat ukur yang baik, untuk memperoleh data yang tepat dan dapat dipertanggung jawabkan. Alat ukur yang baik harus mencukupi dua syarat, yaitu validitas dan reliabilitas.

3.6.1.1 Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevaliditasan atau kesahihan suatu instrumen Suharsimi Arikunto, 2010: 211. Validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti dengan tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang gambaran tentang validitas yang dimaksud. Validitas instrumen dalam penelitian ini adalah validitas internal, maksudnya validitas yang dicapai apabila terdapat kesesuaian antara bagian- bagian instrumen dengan instrumen secara keseluruhan Suharsimi Arikunto, 2010: 214. Validitas internal dapat diuji dengan dua cara yaitu analisis faktor dan analisis butir, karena tiap butir soal itu kemungkinan mempunyai nilai skor yang berbeda, dimana untuk mencapai validitas setiap butir maka skor-skor yang ada pada tiap butir dikorelasikan dengan skor total. Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan teknik Korelasi Product Moment dari Pearson sebagai berikut: Gambar 3.1 Validitas instrumen Suharsimi Arikunto, 2010: 213 Keterangan : r xy = koefisien korelasi N = jumlah subjekresponden X = skor item Y = skor total Kriteria untuk melihat valid atau tidaknya dibandingkan dengan harga r pada tabel product moment. Apabila r hitung lebih dari r tabel maka butir soal tersebut valid, untuk r tabel dapat dilihat pada tabel nilai-nilai r product moment. Hasil perhitungan dari N= 37 diperoleh hasil r xy r hitung 0,420 lebih besar dari r tabel 0,325. Karena r hitung lebih besar dari r tabel maka instrumen dinyatakan valid dan instrumen ini dapat digunakan untuk penelitian. Hasil dari perhitungan validitas menunjukkan dari 45 soal, 41 valid dan 4 tidak valid hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 133.

3.6.1.2 Reliabilitas Instrumen

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MENJAHIT BLUS PADA SISWA KELAS X JURUSAN TATA BUSANA DI SMK N 1 KENDAL

2 46 141

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK, KOMPETENSI PROFESIONAL DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS XI DI SMK NU 01

0 4 158

TINGKAT KEPUASAN SISWA TATA BUSANA PADA KECUKUPAN FASILITAS BELAJAR BUSANA BUTIK SMK NEGERI 1 KENDAL

0 13 160

HUBUNGAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGOLAHAN MAKANAN INDONESIA SISWA KELAS XI SMK PENCAWAN MEDAN.

0 3 23

HUBUNGAN ANTARA CHRONOTYPE DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS XI DI SMAN 1 BOYOLALI Hubungan Antara Chronotype dengan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas XI di SMAN 1 Boyolali.

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA CHRONOTYPE DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS XI DI SMAN 1 BOYOLALI Hubungan Antara Chronotype dengan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas XI di SMAN 1 Boyolali.

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS XI Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan Prestasi Belajar Matematika Kelas XI Di SMK Negeri 1 Kaligondang Purbalingga.

0 2 11

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS XI Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan Prestasi Belajar Matematika Kelas XI Di SMK Negeri 1 Kaligondang Purbalingga.

0 3 11

Hubungan Antara Fasilitas Belajar Dan Kompetensi Dosen Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa 000010

0 0 1

HUBUNGAN PEMANFAATAN FASILITAS PRAKTIK DENGAN PRESTASI BELAJAR PEMBUATAN BUSANA INDUSTRI

0 1 9