Metode Analisis Deskriptif Persentase Uji Keberartian Koefisien Determinasi

3.6.2 Penskoran Instrumen

Ada tidaknya hubungan antara variabel fasilitas belajar dengan variabel prestasi belajar pembuatan busana wanita, maka variabel itu harus diangkakan dalam skor untuk diuji secara statistik. Angket penelitian ada 45 item pertanyaan dengan masing-masing mempunyai empat alternatif jawaban yaitu: a. Untuk jawaban A dengan skor 4 b. Untuk jawaban B dengan skor 3 c. Untuk jawaban C dengan skor 2 d. Untuk jawaban D dengan skor 1 Data yang sudah terkumpul dalam bentuk angka dihitung dan diubah menjadi persentase dengan memasukkan kedalam rumus Deskriptif Persentase. Sedangkan untuk kisi-kisi instrumen fasilitas belajar selengkapnya terdapat pada lampiran 2 hal: 114.

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data penelitian ini menggunakan metode deskriptif persentase, uji hipotesis dan uji keberartian koefisien determinasi. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

3.7.1 Metode Analisis Deskriptif Persentase

Metode ini digunakan untuk memberikan deskripsi pada penelitian dan sebagai penentu skor jenjang kualitatif. Langkah –langkahnya sebagai berikut : a. Mengkoding mengelompokkan data pada tabel b. Mengolah atau menghitung data codingan tabulasi dengan rumus deskriptif persentase, yaitu : DP = x 100 Gambar 3.3 Deskriptif Persentase Mohammad Ali, 1994: 186 Keterangan : n = Jumlah nilai skor yang diperoleh N = Jumlah seluruh nilai ideal lampiran 18 hal: 168 c. Menentukan interval nilai sebagai dasar mengklasifikasikan hasil perhitungan penerapan dengan cara: 1. Menentukan presentase nilai maksimal = x 100 = 44 x 100 = 100 2. Menentukan presentase nilai minimal = x 100 = ¼ x 100 = 25 3. Menentukan range = Nilai Maksimal – Nilai Minimal = 100 - 25 = 75 4. Menentukan 5 buah interval yang diinginkan yaitu Sangat Tinggi, Tinggi, Cukup Tinggi, Rendah, Sangat Rendah. 5. Menentukan lebar interval = = = 15 d. Membuat tabel skor jenjang kualitatif Tabel 3.3 Tabel Skor Jenjang Kualitatif No. Interval Interprestasi 1. 25 - 40 Sangat Rendah 2. 41 - 55 Rendah 3. 56 - 70 Cukup 4. 71 - 85 Tinggi 5. 86 - 100 Sangat Tinggi Mohammad Ali, 1994: 186

3.7.2 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis product moment. Untuk menggunakan analisis product moment harus mencukupi syarat data tersebar secara normal. Oleh karena itu dibutuhkan uji normalitas terlebih dahulu, berikut penjelasannya:

3.7.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui sebaran data yang akan dianalisis terdistribusi normal atau tidak. Pengujian yang akan digunakan adalah dengan rumus one sample Kolmogorov-Smirnov, yaitu: No Xi F T F s |F T – F S | 1 2 3 4 5 dst Keterangan : X i : Angka pada data Z : Transformasi dari angka kenotasi pada distribusi normal F T : Probabilitas kumulatif normal F S : Probabilitas kumulatif empiris F T : Komulatif proporsi luasan kurva normal berdasarkan notasi Z i , dihitung dariluasan kurva mulai dari ujung kiri kekurva sampai dengan titik Z Signifikansi uji, nilai | FT – FS | terbesar dibandingkan dengan nilai tabel Kolmogorov Smirnov. Jika nilai | FT – FS | terbesar kurang dari nilai tabel Kolmogorov Smirnov, maka Ho diterima ; H 1 ditolak. Jika nilai | FT – FS | terbesar lebih besar dari nilai tabel Kolmogorov Smirnov, maka Ho ditolak ; H 1 diterima.

3.7.2.2 Uji Korelasi Product Moment

Hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas dianalisis secara statistik. Hubungan ini dinyatakan dengan koefisien korelasi. Karena yang akan dilihat adalah keeratan hubungan antara 2 variabel, untuk mencari koefisien korelasi menggunakan rumus korelasi product moment. Gambar 3.4 Uji Korelasi Product Moment Suharsimi Arikunto, 2010: 213 Keterangan : rxy = koefisien korelasi X = jumlah skor pada butir soal x Y = jumlah skor total y N = jumlah sampel lampiran 14 halaman 164

3.7.3 Uji Keberartian Koefisien Determinasi

Langkah ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar hubungan atau sumbangan efektif yang diberikan variabel x terhadap variabel y dengan menggunakan product moment Nana Sudjana, 2002: 370. Gambar 3.5 Uji Keberartian Koefisien Determinasi Nana Sudjana, 2002: 370 Keterangan : D = Nilai Koefisien determinasi = Nilai Koefisien Korelasi lampiran 16 halaman 166 109

BAB 5 PENUTUP

5.1 Simpulan

Hasil penelitian dan pe mbahasan skripsi dengan judul “Hubungan Antara Fasilitas Belajar Dengan Prestasi Belajar Pembuatan Busana Wanita Pada Siswa Kelas XI di SMK NU 01 Kendal ” dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 5.1.1 Ada hubungan yang berarti antara fasilitas belajar dengan prestasi belajar siswa kelas XI di SMK NU 01 Kendal. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil perhitungan fasilitas belajar sebesar 69 termasuk kriteria cukup, sedangkan perolehan rata-rata prestasi belajar pembuatan blus wanita sebesar 67 termasuk kriteria cukup. 5.1.2 Besarnya hubungan fasilitas belajar dengan hasil belajar pembuatan blus wanita sebesar 0,889 signifikan. Artinya fasilitas belajar sepenuhnya cukup mempengaruhi prestasi belajar pembuatan busana wanita dan faktor lain seperti bakat, minat, lingkungan, motivasi dan lain-lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini juga cukup mempengaruhi.

5.2 Saran

5.2.1 Pihak sekolah sebaiknya lebih memperhatikan kondisi fasilitas belajar khususnya fasilitas untuk praktek yang masih kurang. Misalnya: menambah ruang praktek, menambah meja potong, meja khusus desain, ruang penyimpanan, almari penyimpanan, ruang passen, menambah jumlah mesin

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MENJAHIT BLUS PADA SISWA KELAS X JURUSAN TATA BUSANA DI SMK N 1 KENDAL

2 46 141

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK, KOMPETENSI PROFESIONAL DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS XI DI SMK NU 01

0 4 158

TINGKAT KEPUASAN SISWA TATA BUSANA PADA KECUKUPAN FASILITAS BELAJAR BUSANA BUTIK SMK NEGERI 1 KENDAL

0 13 160

HUBUNGAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGOLAHAN MAKANAN INDONESIA SISWA KELAS XI SMK PENCAWAN MEDAN.

0 3 23

HUBUNGAN ANTARA CHRONOTYPE DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS XI DI SMAN 1 BOYOLALI Hubungan Antara Chronotype dengan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas XI di SMAN 1 Boyolali.

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA CHRONOTYPE DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS XI DI SMAN 1 BOYOLALI Hubungan Antara Chronotype dengan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas XI di SMAN 1 Boyolali.

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS XI Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan Prestasi Belajar Matematika Kelas XI Di SMK Negeri 1 Kaligondang Purbalingga.

0 2 11

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS XI Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan Prestasi Belajar Matematika Kelas XI Di SMK Negeri 1 Kaligondang Purbalingga.

0 3 11

Hubungan Antara Fasilitas Belajar Dan Kompetensi Dosen Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa 000010

0 0 1

HUBUNGAN PEMANFAATAN FASILITAS PRAKTIK DENGAN PRESTASI BELAJAR PEMBUATAN BUSANA INDUSTRI

0 1 9