Pedoman Wawancara Dokumen Lembar Observasi Angket

60

3.8.6.1 Pedoman Wawancara

Jenis wawancara yang digunakan yaitu wawancara tidak terstruktur. Dalam melakukan wawancara tidak terstruktur, penulis harus membuat pedoman wawancara. Pedoman yang digunakan dalam wawancara tidak terstruktur, berupa garis-garis besar informasi yang ingin diketahui. Wawancara dilakukan pada guru kelas III A dan B SD Negeri Kepandean 3 Kabupaten Tegal. Pedoman wawancara yang digunakan dalam penelitian ini, dapat dilihat pada lampiran 16.

3.8.6.2 Dokumen

Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu daftar nama siswa, nilai ulangan harian siswa pada semester genap tahun ajaran 20142015 yang digunakan untuk pengujian kesamaan rata-rata kelas eksperimen dan kontrol, serta silabus pembelajaran. Dokumen lainnya, yaitu kamera yang digunakan sebagai alat pengambilan foto dan rekaman video pembelajaran.

3.8.6.3 Lembar Observasi

Lembar observasi atau pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini, berupa lembar pengamatan pelaksanaan model pembelajaran. Lembar pengamatan model pembelajaran, yaitu pedoman yang digunakan pengamat untuk mengamati penerapan model pembelajaran yang dilaksanakan di kelas eksperimen dan kontrol. Dalam lembar pengamatan model pembelajaran, berisi tentang indikator- indikator ketercapaian pelaksanaan model pembelajaran. Pengamatan dilakukan terhadap aktivitas guru dan siswa. Pada penelitian ini, pengamatan dilakukan pada pelaksanaan model pembelajaran Probing-Prompting. Penilaian dan indikator pengamatan, didasarkan pada aspek yang terdapat pada langkah-langkah model pembelajaran Probing-Prompting. 61

3.8.6.4 Angket

Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur hasil belajar afektif siswa. Angket yang digunakan dalam penelitian ini, berupa angket tertutup bentuk skala Likert. Skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini sudah dimodifikasi. Modifikasi yang digunakan yaitu yang awalnya menggunakan 5 alternatif pilihan, menjadi 4 alternatif pilihan, yaitu Sangat Setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS, dan Sangat Tidak Setuju STS. Modifikasi dilakukan atas pertimbangan, bahwa ketika siswa bingung untuk menentukan pilihan jawaban, siswa lebih cenderung memilih pilihan yang letaknya di tengah, sehingga memungkinkan ketidakvalidan jawaban siswa. Alasan lainnya yaitu menghindari jawaban netral dari siswa. Oleh sebab itu, untuk menghindari hal tersebut, dilakukan modifikasi pada skala Likert. Angket dibuat dengan 5 indikator soal yang diparalelkan kedalam bentuk pernyataan positif dan negatif, sehingga pernyataan berjumlah 10. Kisi-kisi dan angket dapat dilihat pada lampiran 17 dan 18. Angket yang digunakan dalam penelitian ini hanya diuji validitas logis yang dilakukan oleh dua penilai ahli. Penilai ahli pertama yaitu dosen pembimbing, Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd. dan penilai ahli kedua yaitu guru kelas III B SD Negeri Kepandean 3, Teti Yuliana, S.Pd. Lembar telaah validitas logis angket dari penilai ahli dapat dilihat pada lampiran 19.

3.9 Teknik Analisis Data

Sugiyono 2011: 199 menjelaskan bahwa analisis data dilakukan setelah semua data dari responden terkumpul. Langkah-langkah dalam analisis data meliputi: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden,