Waktu dan Tempat Penelitian Variabel Penelitian

38 perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kontrol. Pada kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran Probing-Prompting, sedangkan pada kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran eksperimen terhadap hasil belajar IPS materi Sejarah Uang di SD Negeri Kepandean 3 Kabupaten Tegal, yaitu menggunakan rumus O 2 – O 1 – O 4 – O 3 Sugiyono 2011: 118. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu kuantitatif eksperimen quasi experimental design menggunakan bentuk nonequivalent control group design. Data penelitian yang digunakan, yaitu data kuantitatif guna menerangkan hasil belajar siswa setelah mendapatkan perlakuan model pembelajaran Probing- Prompting yang dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Pelaksanaan penelitian dimulai bulan Januari hingga Mei 2015. Pelaksanaan penelitian diawali pada bulan Januari dengan mengajukan judul penelitian kepada dosen pembimbing dan dilanjutkan dengan penyusunan proposal penelitian sampai bulan Februari. Setelah proposal selesai, dilanjutkan pada seminar proposal yang dilaksanakan pada awal bulan Maret. Setelah proposal diseminarkan, selanjutnya dilakukan revisi proposal penelitian. Setelah proposal penelitian disetujui oleh ketiga dosen penguji, dilanjutkan dengan pelaksanaan penelitian yang dilaksanakan mulai akhir bulan Maret hingga pertengahan bulan April. Pada pertengahan bulan April, penulis melakukan pengolahan dan analisis data, serta penyusunan laporan penelitian dengan 39 bimbingan dari dosen pembimbing. Setelah laporan penelitian selesai, kemudian diajukan pada sidang skripsi atau pengujian hasil penelitian. Tempat yang digunakan untuk penelitian, yaitu SD Negeri Kepandean 3 Kabupaten Tegal. Kelas yang digunakan untuk penelitian yaitu kelas III A dan B, karena semua kelas di SD Kepandean merupakan kelas paralel. Kelas yang dipilih menjadi kelas eksperimen, yaitu kelas III A, sedangkan kelas yang dipilih sebagai kelas kontrol yaitu kelas III B. Kedua kelas yang digunakan dalam penelitian ini, sudah memenuhi persyaratan yang terdapat dalam penelitian eksperimen. Persyaratan tersebut akan dijelaskan pada bagian uji kesamaan rata-rata.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian disimpulkan Sugiyono, 2013: 119. Sementara itu, menurut Riduwan 2011: 11 , “sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri- ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti”.

3.3.1. Populasi

Jenis populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu populasi terbatas, karena jumlahnya sudah diketahui secara pasti. Populasi terbatas mempunyai sumber data yang jelas batasnya secara kuantitatif, sehingga dapat dihitung jumlahnya Riduwan 2011: 55. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas III A dan B SD Negeri Kepandean 3. Jumlah populasinya yaitu 61 siswa yang terdiri dari 30 siswa kelas III A dan 31 siswa kelas III B. 40 Kelas yang digunakan dalam penelitian ini, sudah memenuhi persyaratan dalam penelitian eksperimen, karena merupakan kelas yang memiliki kondisi lingkungan, kemampuan, dan tenaga pendidik yang relatif sama. Hal ini karena kedua kelas merupakan kelas paralel yang ada di SD Negeri Kepandean 3. Kemampuan awal kedua kelas relatif sama, yang dibuktikan dengan hasil uji kesamaan rata-rata menggunakan nilai tes awal pada mata pelajaran IPS materi Sejarah Uang. Selanjutnya daftar populasi di kedua kelas, dapat dilihat pada lampiran 1 dan 2.

3.3.2. Sampel

Penelitian yang dilakukan, merupakan penelitian sampel. Arikunto 2010: 174 berpendapat, bahwa sampel merupakan sebagian atau wakil dari suatu populasi yang diteliti. Selaras dengan penjelasan tersebut, Sugiyono 2011: 120 menjelaskan, bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik tertentu yang akan dijadikan subjek penelitian. Sampel yang diambil dari sebuah populasi harus benar-benar representatif, karena sampel yang digunakan, akan digeneralisasikan kedalam populasi yang digunakan dalam penelitian. Pengambilan sampel yang representatif, dilakukan dengan teknik sampel yang tepat. Teknik sampel menurut Riduwan 2011: 57- 8 adalah “suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu teknik probability sampling dengan cara 41 mengambil sampel menggunakan proportionate stratified random sampling. Teknik sampling ini, yaitu cara untuk mengambil sampel dari suatu populasi secara acak dengan memperhatikan strata secara proporsional Sugiyono 2011: 123. Teknik penentuan sampel, disesuaikan dengan data awal dan tujuan yang dikehendaki. Jumlah populasi yang digunakan dalam penelitian ini sudah diketahui, yaitu 61. Rumus yang dapat digunakan untuk mendapatkan sampel dari suatu populasi yang sudah diketahui jumlahnya, yaitu rumus dari Taro Yamane berikut ini: Keterangan: n : jumlah sampel N : jumlah populasi d : presisi yang ditetapkan Riduwan dan Akdon 2013: 249. Berdasarkan rumus tersebut, dengan menggunakan taraf kesalahan 5 diperoleh penghitungan sebagai berikut: Jadi, dari populasi sebanyak 61 siswa, dapat diketahui sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 53 siswa. Selanjutnya untuk mengetahui sampel pada tiap kelas atau strata agar besarannya proporsional, menggunakan rumus alokasi proporsional sebagai berikut: 42 Keterangan: n i : jumlah sampel menurut strata n : jumlah sampel seluruhnya N i : jumlah populasi menurut strata N : jumlah populasi seluruhnya Riduwan dan Akdon 2013: 250. Setelah melakukan penghitungan menggunakan rumus tersebut, dari 30 siswa di kelas III A, diperoleh sampel sebanyak 26 siswa. Selanjutnya dari 31 siswa di kelas III B, diperoleh sampel sebanyak 27 siswa. Pengambilan sampel pada setiap kelas menggunakan cara undian, yaitu peneliti menulis nama setiap siswa pada masing-masing lembar kertas, kemudian dibuat gulungan dan dimasukkan dalam gelas yang ditutup rapat menggunakan plastik dan diberi sedikit lubang untuk mengundi gulungan nama yang dibuat. Gulungan diundi sampai dengan jumlah sampel yang dicari sudah terpenuhi. Kemudian, sampel yang digunakan untuk penelitian yaitu nama-nama siswa yang keluar dari lubang kecil tersebut sebanyak yang ditetapkan. Daftar nama siswa yang dijadikan sampel pada kedua kelas, dapat dilihat pada lampiran 3 dan 4.

3.4 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono 2011: 64, variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai karakteristik dan variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan disimpulkan. 43 Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu satu variabel independen variabel bebas dan satu variabel dependen variabel terikat. Variabel independen disebut juga variabel bebas. Menurut Sugiyono 2011: 64, variabel independen adalah variabel yang memengaruhi atau menjadi sebab terjadinya perubahan atau munculnya variabel dependen. Dalam penelitian ini, yang dijadikan sebagai variabel independen yaitu penerapan model Probing- Prompting. Variabel dependen disebut juga variabel terikat. Menurut Sugiyono 2011: 64, variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi dan terjadi perubahan karena adanya variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu hasil belajar materi Sejarah Uang pada siswa kelas III SD Negeri Kepandean 3 Kabupaten Tegal.

3.5 Uji Kesamaan Rata-Rata