28 dalam diskusi, meningkatnya alasan untuk mempertahankan jawaban, dan
meningkatnya jawaban yang berdasarkan atas pemikiran. Langkah-langkah dalam menerapkan model pembelajaran Probing-
Prompting menurut Huda 2014: 282 yaitu: 1
Guru menghadapkan siswa pada situasi baru 2
Menunggu beberapa saat untuk memberikan kesempatan kepada siswa merumuskan jawaban baik individu maupun diskusi
kelompok 3
Guru mengajukan persoalan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus atau indikator kepada seluruh siswa
4 Menunggu beberapa saat untuk memberikan kesempatan kepada
siswa untuk merumuskan jawaban atau melakukan diskusi kecil 5
Menunjuk siswa untuk mengemukakan jawaban 6
Guru menyuruh siswa lain yang tidak menerima pertanyaan untuk menanggapi jawaban siswa
7 Guru mengajukan pertanyaan akhir kepada siswa yang berbeda
untuk mengetahui dan memastikan tujuan pembelajaran khusus atau indikator sudah dipahami siswa.
Suatu model pembelajaran tentunya tidak dapat mengatasi semua aspek permasalahan pembelajaran. Suatu model pembelajaran pasti memiliki kelebihan
dan kekurangan, begitu juga dengan model pembelajaran Probing-Prompting. Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Probing-Prompting bisa muncul
dari model pembelajaran itu sendiri, suasana pembelajaran, maupun dari pelaksanaan model yang dilakukan oleh guru.
2.1.9.1. Kelebihan Model Pembelajaran Probing-Prompting
Shoimin 2014: 128-9 menjelaskan, kelebihan model pembelajaran Probing-Prompting, yaitu mendorong siswa berpikir aktif, memberi kesempatan
kepada siswa meminta penjelasan dari guru, perbedaan pendapat antarsiswa dapat diarahkan oleh guru, pertanyaan dapat memusatkan perhatian siswa, melatih
29 keberanian siswa, komunikasi dapat terjadi multi arah, dan siswa dapat belajar
mandiri. Kelebihan yang terdapat pada model pembelajaran Probing-Prompting,
dapat dimaksimalkan dalam pembelajaran. Guru dapat memberikan dorongan pada siswa agar mau menyampaikan apa yang dia pikirkan, sehingga siswa dapat
mengembangkan kemampuan menyampaikan pendapat pada orang lain.
2.1.9.2. Kekurangan Model Pembelajaran Probing-Prompting
Kekurangan model pembelajaran Probing-Prompting menurut Shoimin 2014: 129, yaitu jika jumlah siswa banyak membutuhkan waktu lama dalam
proses pembelajaran, suasana kelas menjadi tegang, sulit membuat pertanyaan yang sesuai dengan kemampuan siswa, sulit merencanakan waktu secara tepat,
dan dapat menghambat kemampuan berpikir siswa apabila guru kurang kompeten. Kekurangan yang ada pada model pembelajaran Probing-Prompting, dapat
diminimalkan dengan pembawaan guru dalam melaksanakan pembelajaran. agar siswa tidak terlalu tegang, guru dapat mengantisipasi dengan memberikan
candaan atau lelucon yang dapat mencairkan suasana kelas. Sedangkan untuk mengefektifkan waktu, guru dapat menyederhanakan model pembelajaran dengan
memberlakukan kelompok satu tempat duduk, sehingga tidak harus seluruh siswa mendapatkan pertanyaan. Selain itu, agar pembelajaran dapat mencapai tujuan
yang diinginkan, guru harus merencanakan pembelajaran dengan matang.
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian terdahulu yang mempunyai relevansi atau hubungan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti antara lain: