cerpen terdiri atas: alur atau plot, tokoh penokohan,latar setting, sudut pandang point of view, gaya bahasa, dan tema.
2.2.1.2.1 Tema
Menurut Wiyanto 2005:78 tema adalah pokok pembicaraan yang mendasari cerita. Selanjutnya Aminuddin 2010:91 mengatakan bahwa tema adalah ide yang
mendasari suatu cerita sehingga berperanan juga sebagai pangkal tolak pengarang dalam memaparkan karya fiksi yang diciptakannya.
Menurut Kusmayadi 2010:19 tema adalah pokok permasalahan sebuah cerita, makna cerita, gagasan pokok, atau dasar cerita. Istilah tema sering disamakan
pengertiannya dengan topik, padahal kedua istilah ini memiliki pengertian yang berbeda. Topik dalam suatu karya adalah pokok pembicaraan, sedangkan tema
adalah gagasan sentral, yakni sesuatu yang hendak diperjuangkan melalui karya fiksi. Tema suatu cerita biasanya bersifat tersirat dan dapat dipahami setelah membaca
keseluruhan cerita. Siswanto 2008:161 tema adalah ide yang mendasari suatu cerita. Tema
berperanan sebagai pangkal tolak pengarang dalam memaparkan karya rekaan yang diciptakannya. Tema merupakan kaitan hubungan antara makna dengan tujuan prosa
rekaan oleh pengarangnya. Menurut Sukirno 2010:90 tema adalah makna cerita, gagasan sentral, atau
dasar cerita yang hendak diperjuangkan dalam cerita. Tema berfungsi melayani perhatian total sang pengarang terhadap pengalaman dan hubungannya dengan
lingkungan yang dihadapi.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud tema merupakan pokok permasalahan yang ada di dalam sebuah cerita. Dari sebuah
tema, cerita dapat terbentuk dan disajikan. Oleh karena itu, tema memegang peranan penting
2.2.1.2.2 AlurPlot
Siswanto 2008:159 menyatakan bahwa alur atau plot adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin sebuah cerita
yang dihadirkan oleh para pelaku dalam suatu cerita.. Menurut Aminuddin 2010:83, pengertian alur dalam cerita pendek atau
dalam karya fiksi pada umumnya adalah “rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin suatu cerita yang dihadirkan oleh para
pelaku dalam suatu cerita. Alur menyajikan peristiwa-peristiwa atau kejadian kejadian kepada kita, tidak hanya dalam temporalnya tetapi juga dalam hubungannya
secara kebetulan. Alur membuat kita sadara akan peristiwa-peristiwa tidak hanya sebagai elemen-elemen temporal tetapi juga sebagai pola yang berbelit-belit tentang
sebab dan akibat. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa alur adalah hubungan sebab akibat.
Alur atau plot adalah struktur rangkaian kejadian dalam cerita yang disusun secara logis dalam pengertian ini, alur merupakan suatu jalur tempat lewatnya
rentetan peristiwa yang tidak terputus-putus oleh sebab itu, suatu kejadian dalam suatu cerita menjadi sebab akibat kejadian yang lain. Kejadian atau peristiwa-
peristiwa itu tidak hanya berupa perilaku yang tampak seperti pembicaraan atau
gerak gerik, tetapi juga menyangkut perubahan tingkah laku tokoh yang bersifat non fisik, seperti perubahan cara berpikir, sikap kepribadian dan sebagainya. Alur cerita
rekaan terdiri dari alur buka, alur tengah, alur puncak dan alur tutup. Sukirno 2010:85 menyebutkan bahwa alur atau plot terdiri atas lima bagian,
yaitu 1 pemaparan atau pendahuluan, yakni bagian cerita tempat pengarang mulai melukiskan suatu keadaan yang merupakan awal cerita, 2 penggawatan, yaitu
bagian yang melukiskan tokoh-tokoh yang terlibat dalam cerita mulai bergerak. Mulai bagian ini secara bertahap terasakan adanya konflik dalam cerita tersebut.
Konflik itu dapat terjadi antara tokoh dan tokoh, antar tokoh dan masyarakat sekitar, atau antar tokoh dengan nuraninya sendiri, 3 seperti yang disebutkan di atas mulai
memuncak, 4 puncak atau klimaks yaitu bagian yang melukiskan peristiwa mencapai puncaknya 5 peleraian yaitu bagian cerita tempat pengarang memberikan
pemecahan dari semua peristiwa yang telah terjadi dalam cerita atau bagian. Dilihat dari cara penyusunannya bagian-bagian alur tersebut, alur atau plot
cerita dapat dibedakan menjadi alur lurus, alur sorot balik flash back, dan alur campuran. Disebut alur lurus apabila cerita disusun mulai dari awal diteruskan
dengan kejadian-kejadian berikutnya dan berakhir pada pemecahan masalah. Apabila cerita disusun sebaliknya, yakni dari bagian akhir dan bergerak ke muka menuju titik
awal cerita disebut alur sorot balik. Sedangkan alur campuran yakni gabungan dari sebagian alur lurus dan sebagian alur sorot balik. Tetapi keduanya dijalin dalam
kesatuan yang padu sehingga tidak menimbulkan kesan ada dua buah cerita atau peristiwa yang terpisah, baik waktu maupun tempat kejadian Suharianto 1982:29.
Dari pendapat-pendapat tersebut dapat peneliti simpulkan bahwa alur atau plot adalah jalinan peristiwa secara beruntutan dalam cerita dengan memperhatikan
hubungan sebab akibat sehingga cerita itu merupakan kesatuan yang padu, bulat dan utuh.
2.2.1.2.3 Tokoh dan Penokohan