paragraf. Dengan gambar berseri peserta didik dapat mengekspresikan pesan yang tersirat dalam gambar tersebut ke dalam bentuk kata-kata atau kalimat sehingga
menjadi sebuah cerpen. Berdasarkan uraian di atas, sebagai upaya untuk memperbaiki proses
pembelajaran menulis cerpen yang di tandai dengan meningkatnya partisipasi dan penguasaan konsep peserta didik maka perlu dilakukan penelitian pembelajaran
dengan judul ” Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen melalui Model Student Teams Achievement Divisions STAD
dengan Media Gambar Berseri”.
1.2 Identifikasi Masalah
Pembelajaran menulis cerpen di MTs. Al Hamidiyyah terutama di kelas VIII- A merupakan salah satu materi yang sulit dan membosankan. Hal ini di sebabkan
oleh beberapa faktor, diantaranya adalah faktor internal dan faktor eksternal.
1.2.1 Faktor Internal
Faktor internal yang mempengaruhi lemahnya pembelajaran keterampilan menulis cerpen adalah faktor peserta didik. Keterampilan menulis cerpen peserta
didik sangat rendah dan peserta didik menganggap bahwa menulis cerpen itu sangat sulit dan membosankan apalagi pada tingkat kompetensi menulis kreatif cerpen
peserta didik akan lebih sulit. Peserta didik hafal langkah-langkah menulis cerpen, tetapi bingung ketika disuruh menulis cerpen. Peserta didik tidak dapat menentukan
tema, alur, dan membuat kerangka karangan.
1.2.2 Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang mempengaruhi lemahnya pembelajaran keterampilan menulis cerpen diantaranya faktor guru, faktor sarana dan prasarana, faktor
lingkungan.
Faktor yang pertama adalah faktor guru. Guru kurang memberi respon terhadap pelajaran menulis mengarang sehingga sering dilewati, tidak
menggunakan metode, pendekatan yang tepat, tidak menindaklanjuti hasil karangan peserta didik, kurang memberi pelatihan menulis cerpen, dan kurang kreatif dalam
mengembangkan pelajaran menulis cerpen, serta kurang menggunakan media yang tepat dan menarik perhatian peserta didik. Masalah-masalah guru ini dapat diatasi
dengan menumbuhkan kesadaran bagi guru bahwa pembelajaran menulis cerpen merupakan bagian yang penting dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
yang tidak bisa diremehkan dan dilewati begitu saja. Pembelajaran menulis cerpen harus mendapat porsi yang cukup. Guru hendaknya dapat menggunakan metode
pembelajaran menulis cerpen yang tepat agar menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan secara kreatif menggunakan sarana serta media yang ada untuk
menarik minat siswa, menghargai hasil karya peserta didik dengan memberi penilaian, dan pujian seperlunya sehingga dapat tercapai tujuan yang diharapkan.
Faktor yang kedua adalah faktor sarana dan prasarana. Kurangnya sarana dan prasarana pendukung menyebabkan kurang sempurnanya pembelajaran di sekolah
adalah belum lengkapnya sarana dan prasarana penunjang pembelajaran. Sekolah belum memiliki sarana pendukung pembelajaran dengan lengkap seperti peralatan
media pembelajaran, buku-buku bacaan terutama satsra yang tersedia di perpustakaan juga belum tersedia lengkap.
Faktor eksternal yang ke tiga adalah faktor lingkungan. Lingkungan juga sangat mendukung peserta didik dalam pembelajaran, baik lingkungan sekolah
maupun lingkungan masyarakat. Lingkungan sekolah kurang memperhatikan mata pelajaran bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia dianggap mudah sehingga mata
pelajaran bahasa Indonesia kurang diperhatikan oleh sekolah. Lingkungan masyarakat terutama orang tua kurang peduli terhadap anak
dalam belajar dirumah. Orang tua tidak mengontrol dan membimbing anaknya untuk belajar.
1.3 Pembatasan Masalah