Menemukan dan Menuangkan Ide Tulisan Mengembangkan alur cerita

memiliki daya imajinasi yang tinggi, semakin tinggi imajinasi yang dimiliki oleh pengarang semakin bagus cerita yang dihasilkan. Pengembangan keterampilan menulis cerpen melalui beberapa tahap, yaitu mengembangkan unsur-unsur cerpen untuk dituangkan dalam bentuk tulisan. Tahapan menulis cerpen, yaitu dilakukan dengan cara sebagai berikut.

2.2.3.3.1 Menemukan dan Menuangkan Ide Tulisan

Dalam menemukan ide penulis harus memiliki beberapa refrensi dari berbagai hal, baik itu membaca, melihat, atau merasakan. Penulis harus memiliki pengetahuan tentang informasi yang luas agar memiliki banyak ide dalam menulis cerpen, pengetahuan itu dapat diperoleh dari, membaca koran, majalah, buku. Selain itu harus ditopang oleh peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar kehidupan penulis agar penulis lebih peka sehingga tulisan yang dihasilkan sesuai dengan kehidupan- kehidupan manusia sekarang. Menggali ide dari realita kehidupan dalam menulis bagi seorang penulis menjadi sarana untuk melatih kepekaan Sayuti. 2009: 21. Menuangkan ide ke dalam bentuk paragraf diperlukan teknik penulisan. Sayuti 2009: 25-26 mengemukakan tahap-tahap menulis. Pertama, tahap pramenulis. Di sini harus menggali ide, memilih ide, menyiapkan bahan tulisan. Kedua, tahap menulis draf. Tahap menulis draf adalah tahap menulis ideide mereka ke dalam bentuk tulisan yang kasar sebelum dituliskan dalam bentuk yang sudah jadi. Ketiga, tahap merevisi. Tahap merevisi adalah tahap memperbaiki ulang atau menambahkan ide-ide baru terhadap karya. Keempat, tahap menyuting. Pada tahap ini harus memperbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain. Kesalahan mekanik antara lain penulisan huruf, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, dan kosa kata.

2.2.3.3.2 Mengembangkan alur cerita

Alur merupakan rangkaian peristiwa yang disusun berdasarkan hubungan sebab akibat kualitas. Peristiwa itu saling berhubungan maka jika tidak ada peristiwa satu, peristiwa yang lain tidak akan terjadi Sayuti 2009: 47. Pengembangan alur tidak semudah yang dibayangkan oleh orang pada umumnya, untuk mempermudah dalam mengembangkan alur ada beberapa hal yang harus diperhatikan. a Konflik harus tergarap dengan baik Konflik yang tidak tergarap dengan baik biasanya tampak pada pengembangan alur cerita yang tidak selesai atau terlalu singkat. Tidak selesai di sini berarti penulis memaparkan peristiwa-peristiwa tetapi belum samapai pada klimaks, cerita sudah ditutup atau diakhiri. Kebanyakan penulis hanya memaparkan masalah- masalah kemudian menjadikan masalah itu sebagai peristiwa-peristiwa cerita tetapi tidak ada yang ditonjolkan menjadi konflik dan klimaks. b Struktur cerita harus proporsional Beberapa kemungkinan bentuk ketidakproporsionalan alur cerita diantaranya tampak dalam masalah panjang cerita dan pembukaan cerita. Oleh karena itu, penulis tidaklah berbelit-belit dalam menulis agar tidak semakin mempersempit ruang cerita. c Akhir cerita ending tidak klise dan tidak mudah ditebak Akhir cerita hendaknya tidak mudah ditebak oleh pembaca, agar memperoleh hal itu penulis harus banyak berlatih sebab itu tidak mudah untuk dilakukan. Akhir cerita yang mudah ditebak berawal dari ide cerita yang monoton sehingga jalan cerita juga dapat dengan mudah ditebak oleh pembaca.

2.2.3.3.3 Mengembangkan Tokoh Cerita

Dokumen yang terkait

The Effectiveness Of Using Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Techniques in Teaching Reading

1 16 116

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

The Effectiveness Of Using The Student Teams Achievement Divisions (STAD) Technique Towards Students’ Understanding Of The Simple Past Tense (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Trimulia, Jakarta Selatan)

1 8 117

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Peningkatan hasil belajar siswa melalui model kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada mata pelajaran IPS Kelas IV MI Al-Karimiyah Jakarta

0 5 158

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT DINAS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS Peningkatan Keterampilan Menulis Surat Dinas Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions Siswa Ke

0 2 20

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT DINAS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS Peningkatan Keterampilan Menulis Surat Dinas Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions Siswa Ke

0 1 22

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar.

0 5 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar.

0 2 16