Harga price diartikan sejumlah nilai uang yang bersedia dibayarkan oleh konsumen untuk mendapatkan suatu produk. Dalam strategi penetapan harga
terdapat beberapa tujuan yaitu berorientasi laba, berorientasi volume volume pricing objective
, berorientasi citra image of value, tujuan stabilitas harga serta tujuan lain yang meliputi nilai sosial social price, mempertahankan loyalitas
konsumen. Strategi harga meliputi strategi penetapan harga, keseragaman harga, potongan harga, tingkat harga, dan syarat-syarat pembayaran.
Harga jual stroberi yang ditetapkan pengusaha tani di Kabupaten Bandung bervariasi. Petani yang menanam di lahan terbuka, untuk stroberi yang dipetik
sendiri oleh pembeli, harganya mencapai Rp 35.000kg. Namun, untuk pengumpul ada beragam kelompok harga dan varietas. Buah stroberi terbaik
grade A varietas sweet charlie dihargai Rp 30.000kg, grade B Rp 22.000 – Rp 25.000kg, dan grade C Rp 18.000kg. Untuk varietas tristar dan nyoho, grade A
Rp25.000kg, grade B Rp 20.000kg, grade C Rp 15.000kg. Sementara harga varietas santung untuk grade A Rp 20.000kg, grade B Rp 15.000kg, dan grade
C Rp 12.500kg Lain lagi harga yang ditetapkan pengusaha tani yang menanam stroberi di
lahan tertutup dengan sistem hidroponik. Untuk stroberi berukuran besarlarge L dapat dijual dengan harga Rp 70.000kg, untuk ukuran medium M Rp
60.000kg, ukuran kecilsmall S Rp 50.000
3. Saluran Distribusi
Distribusi adalah kegiatan pemasaran yang bertujuan menciptakan nilai tambah produk melalui fungsi pemasaran dengan menyalurkan, menyebarkan,
mengirimkan atau menyampaikan barang dan jasa dari produsen ke konsumen,
yang digunakan sesuai keperluan jenis, jumlah, harga, tempat dan waktu. Proses ini memperlancar arus pemasaran marketing channel flow secara fisik dan non
fisik. Saluran distribusi merupakan serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses menjadikan produk atau jasa siap untuk digunakan atau
dikonsumsi Kotler, 2002. Saluran distribusi terdiri dari seperangkat lembaga yang melakukan semua
kegiatan yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status kepemilikan dari produsen ke konsumen Bucklin dalam Kotler, 2002. Lembaga-lembaga yang
ikut ambil bagian dalam penyaluran barang dan jasa antara lain produsen, perantara dan konsumen akhir. Jumlah perantara atau lembaga yang digunakan
tersebut akan menentukan panjangnya saluran distribusi. Dilihat dari panjang pendeknya rantai distribusi, saluran distribusi dapat
dikelompokkan menjadi dua Kotler, 2002 yaitu : 1.
Saluran distribusi langsung, yaitu saluran distribusi dimana produk dari produsen langsung ke tangan konsumen tanpa melalui perantara atau penyalur.
2. Saluran distribusi tidak langsung, yaitu perusahaan dalam
mendistribusikan produknya menggunakan penyaluragen perantara dan juga pengecer sebelum sampai ke tangan konsumen.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kurniawati 2006 di Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat, dalam sistem
pemasaran komoditi buah stroberi terdapat lima saluran pemasaran dan melibatkan empat lembaga pemasaran yang terdiri dari pedagang pengumpul
desa, pedagang besar atau bandar, supermarket, dan pedagang pengecer
Pola pemasaran komoditi stroberi bisa mengikuti jalur pendek, jalur panjang, dan jalur pengolahan. Pada jalur pendek, komoditi dijual langsung oleh
petani produsen kepada pengecer lalu ke konsumen. Pada jalur panjang, dari petani produsen tidak langsung dijual kepada pengecer, tetapi melalui pengumpul
dan pedagang besar terlebih dahulu, baru ke pengecer supermarket dan konsumen. Sementara pada jalur pengolahan, petani produsen menjualnya ke
pabrik pengolahan atau ke pedagang pengumpul kemudian pedagang pengumpul menjualnya ke pabrik pegolahan. Dari pabrik pengolahan lalu dijual ke pengecer
supermarket lalu ke konsumen.
Gambar 3. Jalur Distribusi Buah Stroberi di kabupaten Bandung, Jawa
Barat pada Tahun 2007
4. Promosi