Gambar 11. Hasil Pengolahan Vertikal Hierarki Pengambilan Keputusan Prioritas Strategi Pemasaran Vin’s Berry Park
6.2 PENGEMBANGAN STRATEGI PEMASARAN
Berdasarkan hasil pengolahan dengan metode PHA terhadap strategi pemasaran yang dijalankan, maka diperoleh tujuan yang menjadi prioritas Vin’s
Berry Park adalah menghadapi persaingan dengan bobot 0,637. Strategi bauran
pemasaran yang menjadi prioritas dalam mencapai tujuan tersebut adalah strategi harga dengan bobot 0,448. Strategi harga yang menjadi prioritas utama adalah
adalah penetapan harga sama dengan pesaing dengan bobot 0,711. penetapan harga sama dengan pesaing dimaksudkan untuk merengkuh banyak konsumen
Pemilihan Alternatif Strategi yang Tepat Untuk Perusahaan
Meningkatkan Penjualan
0,258 Menghadapi
Persaingan 0,637
Keuntungan yang Berkesinambungan
0,105
Produk 0,289
Harga 0,448
Promosi 0,194
Distribusi 0,083
Kualitas produk
0,400 Kemasan
produk 0,268
Pelayanan 0,225
Harga diatas
pesaing 0,634
Harga = Pesaing
0,711 Promosi
langsung 0,389
Penjualan personal
0,193 Distribusi
langsung 0,138
Agen 0,111
namun dengan mempertahankan kualitas yang baik. Penetapan harga diatas pesaing menjadi prioritas ke dua dengan bobot 0,634.
Penetapan harga yang dilakukan Vin’s Berry Park didasarkan pada tingkat pelayanan dan mutu produk yang dihasilkan. Secara umum harga yang ditetapkan
Vin’s Berry Park cukup bersaing dengan pesaing lain namun untuk beberapa
produk, harga Vin’s Berry Park lebih tinggi dibanding pesaing. Harga yang lebih tinggi ini diikuti juga dengan kualitas yang lebih baik pada produk tersebut.
Strategi bauran pemasaran yang menjadi prioritas kedua adalah strategi produk dengan bobot 0,289. Strategi produk yang menjadi prioritas utama adalah
kualitas produk dengan bobot 0,400. Kemasan produk menjadi prioritas kedua dengan bobot 0,268. Pelayanan menduduki prioritas ketiga dengan bobot 0,225.
Kualitas produk menempati urutan pertama , karena dengan kualitas yang sudah terjamin dapat membuat konsumen melakukan pembelian ulang sehingga
konsumen menjadi loyal terhadap produk Vin’s Berry Park. Buah stroberi yang diproduksi menggunakan bibit impor dari California
sehingga buahnya berukuran besar dengan rasa yang manis dan bentuk yang beranakaragam. Keunikan lainnya adalah budidaya stroberi ini menggunakan dua
sistem yakni hidroponik dalam green house dan secara organik di kebun terbuka sehingga menjadi keunggulan tersendiri bagi Vin’s Berry Park. Keunggulan-
keunggulan yang dimiliki tersebut harus tetap dipertahankan untuk menjaga kepercayaan konsumen, namun Vin’s Berry Park hendaknya tetap melakukan
evaluasi dan pengembangan produk secara kontinu pada masa yang akan datang. Strategi bauran pemasaran yang diprioritaskan ketiga adalah strategi
promosi dengan bobot 0,194. Elemen taktik yang menjadi prioritas utama adalah
promosi langsung dengan bobot 0,389 sedangkan penjualan personal menempati urutan kedua dengan bobot 0,193. Kedua promosi tersebut sudah cukup efektif
dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Promosi yang dilakukan Vin’s Berry Park menggunakan leaflet dan brosur
yang disebar kepada sekolah-sekolah dan relasi yang dimiliki oleh pemilik. Para relasi yang berkunjung pun menjadi alat perusahaan guna melakukan promosi dari
mulut ke mulut sehingga diharapkan network yang sudah ada dapat berkembang lebih luas lagi. Walaupun banyak mendatangkan pengunjung, Vin’s Berry Park
masih belum dikenal secara luas. Dalam beberapa kasus banyak warga kota Bandung yang secara lokasi berdekatan tidak mengetahui keberadaan Vin’s Berry
Park , ini membuktikan bahwa promosi yang dilakukan belum optimal dan perlu
ditingkatkan lagi. Oleh karena itu, media promosi melalui media cetak lokal atau internet dapat menjadi alternatif untuk lebih memperkenalkan produk dan
keberadaan Vin’s Berry Park. Selain itu, untuk memenangkan hati konsumen pemberian insentif berupa pemberian diskon yang menarik dapat menjadi cara
yang efektif. Strategi bauran pemasaran keempat yang menjadi prioritas adalah strategi
distribusi. Distribusi langsung menempati prioritas pertama dengan bobot 0,138 sedangkan distribusi melalui agen berada di posisi kedua dengan bobot 0,111.
Walupun kedua strategi tersebut menduduki prioritas terakhir dalam strategi, namun hal tersebut juga menjadi penunjang dalam mencapai tujuan perusahaan.
Lokasi Vin’s Berry Park cukup strategis karena dapat dengan dengan mudah diakses konsumen. Sejak pembangunan tol Cipularang, pasar Vin’s Berry
Park merambah dari Bandung hingga Jakarta. Konsumen dapat menghemat
beberapa jam dengan menggunakan jalur ini. Sebagian besar konsumen secara rombongan mengunjungi Vin’s Berry Park dan biasanya mereka adalah relasi
yang dimiliki pemilik. Oleh karena itu, network pemasaran yang telah dimiliki pemilik harus tetap dijalin demi memantapkan hubungan dengan pelanggan.
VII. KESIMPULAN DAN SARAN