55 Keempat  yaitu  melakukan  penghitungan  untuk  menjawab  rumusan  masalah.
Terakhir  yaitu  menguji hipotesis  yang  telah  diajukan.  Teknik analisis  data  dalam penelitian ini menggunakan statistik inferensial, karena penelitian yang diterapkan
pada sampel akan diberlakukan pada populasi. Statsitik inferensial dibagi menjadi dua bentuk yakni statistik parametris dan
nonparametris. Untuk menentukan jenis statistik yang digunakan dalam uji analisis akhir,  peneliti  terlebih  dahulu  melakukan  uji  prasyarat  analisis  berupa  uji
normalitas  data.  Jika  data  berdistribusi  normal,  maka  menggunakan  statistik parametris.  Namun,  apabila  data  berdistribusi  tidak  normal,  maka  menggunakan
statistik nonparametris.
3.8.1 Uji Normalitas Data
Pengujian normalitas data bertujuan untuk mengetahui persebaran datanya dalam kurva.  Jika persebarannya merata, maka data tersebut berdistribusi normal.
Berdasarkan  pendapat  Priyatno  2010:  71,  uji  normalitas  data  menggunakan uji Liliefors pada  kolom Kolmogorov-smirnov dengan  kriteria  jika  signifikansi  lebih
besar  dari  0,05,  maka  data  dinyatakan  berdistribusi  normal. Untuk  memudahkan penghitungan uji  normalitas  data  dapat  dilakukan menggunakan  program  SPSS
versi 20.
3.8.2 Uji Homogenitas Data
Arikunto  2006:  321  berkata  “Uji  homogenitas  didasarkan  atas  asumsi bahwa apabila varians yang dimiliki sampel-sampel yang bersangkutan tidak jauh
berbeda,  maka  sampel-sampel  tersebut  cukup  homogen”. Uji  homogenitas  data pada penelitian ini menggunakan rumus one way anova. Trihendradi 2009: 119
56 menyatakan bahwa one way anova atau analisis varians satu variabel independen
digunakan  untuk  menentukan  apakah  rata-rata  dari  dua  atau  lebih  kelompok memiliki  perbedaan  atau  persamaan  secara  nyata.  Taraf  signifikansi  yang
digunakan  yaitu  5.  Jika nilai  signifikansi lebih  besar  dari  0,05,  maka  varians datanya homogen. Pengujiannya dihitung dengan program SPSS versi 20.
3.8.3 Analisis Akhir
Analisis  akhir  bertujuan  untuk  menguji  hipotesis  penelitian.  Penelitian  ini menggunakan  jenis  hipotesis  komparatif
dua  sampel  independen  tidak berkorelasi.  Menurut  Sugiyono  2010:  137,  “Hipotesis  dua  sampel  independen
adalah  menguji  kemampuan  generalisasi  rata-rata  dua  sampel  yang  tidak berkorelasi”.
Penentuan  jenis  uji  statistik  untuk  analisis  akhir  melalui  uji  prasyarat analisis  terlebih  dahulu  yaitu  uji  normalitas  data.  Jika  hasil  uji  normalitas
menyatakan  bahwa  data  berdistribusi  normal,  maka  menggunakan  statistik parametris.  Akan  tetapi,  jika  data  berdistribusi  tidak  normal,  maka  menggunakan
statistik nonparametris. Statistik prametris yang diterapkan dalam pengujian analisis akhir yaitu uji-
t  atau t-test. Menurut  Sugiyono  2010:  138,  terdapat  dua  rumus  uji-t  yang  dapat digunakan  yaitu  rumus Separated  Varians dan Polled  Varians. Penggunaan  dua
rumus tersebut disesuaikan dengan jumlah anggota sampel dan homogenitas kedua kelas.  Jika  uji  normalitas  data  menunjukkan  data  berdistribusi  normal,  maka
dilanjutkan dengan uji homogenitas data untuk menentukan jenis rumus uji-t yang akan diterapkan. Rumus Separated Varians dan Polled Varians sebagai berikut:
57 1 Polled Varians
..... Sugiyono 2010: 138
2 Separated Varians
Sugiyono 2010: 138
Keterangan: r
= nilai korelasi X
1
dan X
2
n
1
dan n
2
= jumlah sampel = rata – rata kelas eksperimen
= rata – rata kelas kontrol S
1
= standar deviasi kelas eksperimen S
2
= standar deviasi kelas kontrol = varians kelas eksperimen
= varians kelas kontrol Sugiyono 2010: 138.
Kaidah keputusan untuk uji-t yaitu jika nilai t
hitung
t
tabel
, maka Ho ditolak. Akan  tetapi,  jika  t
hitung
t
tabel,
maka  Ho  diterima.  Untuk  memudahkan
58 penghitungan  uji-t  tersebut,  dihitung  menggunakan  program  SPSS  versi  20.
Sementara  itu,  untuk  statistik  nonparametris  diterapkan  pada  data  yang berdistribusi tidak normal, sehingga pengujian hipotesis menggunakan rumus uji U
Mann Whitney. Menurut Sugiyono 2012: 153, rumus uji U Mann Whitney tertera sebagai berikut:
dan
Dimana : n
1
= jumlah sampel 1 n
2
= jumlah sampel 2 U
1
= jumlah peringkat 1 U
2
= jumlah peringkat 2 Kaidah  keputusan  rumus  uji U  Mann  Whitney yaitu  jika  nilai  U
hitung
U
tabel
, maka Ho ditolak. Akan tetapi, jika U
hitung
U
tabel
, maka Ho diterima.  Untuk memudahkan penghitungan uji U Mann Whitney tersebut, dihitung menggunakan
program SPSS versi 20.
59
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada  bab  ini,  peneliti  akan  menguraikan  hasil  penelitian  yang  telah dilaksanakan. Peneliti telah  melaksanakan  penelitian tentang  keefektifan model
PBL pada  pembelajaran IPS siswa kelas  IV  SD  Negeri  Bedug  01  Kabupaten Tegal. Pengambilan  data  dilaksanakan  untuk  mengetahui  perbedaan  hasil  belajar
siswa  antara  yang  pembelajarannya  menggunakan  model PBL  dengan  model konvensional.  Setelah  semua  data  terkumpulkan,  kemudian  dilaksanakan
penghitungan  dengan  mengolah  dan  menganalisisnya  menggunakan  program SPSS  versi  20.  Data  terlebih  dahulu  diuji  menggunakan  uji  normalitas  untuk
mengetahui  distribusi  datanya  dalam  keadaan  normal  atau  tidak.  Apabila  data kedua  kelompok  berdistribusi  normal,  maka  analisisnya  menggunakan  statistik
parametris. Sebaliknya, jika data kedua kelompok berdistribusi tidak normal, maka analisisnya  menggunakan  statistik  nonparametris.  Demikian  juga  apabila  data
salah  satu  kelompok  berdistribusi  normal,  sedangkan  lainnya  tidak,  maka analisisnya menggunakan statistik nonparametris. Pada Bab ini akan dikemukakan
proses pembelajaran, deskripsi data, hasil penelitian, uji prasyarat analisis, analisis akhir, dan pembahasan.
4.1 Proses Pembelajaran