60 da kelas eksperimen dan kontrol diamati dengan menggunakan lembar observasi
oleh seorang pengamat dari salah satu guru di kedua SD.
4.1.1 Pembelajaran Kelas Eksperimen
Kelas eksperimen yaitu kelas IV SD Negeri Bedug 01. Pembelajarannya dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Setiap pertemuan dilaksanakan dengan
alokasi waktu 2 x 35 menit. Berdasarkan hasil pengamatan, proses pembelajaran telah sukses dilaksanakan dengan prosentase keberhasilan sebesar 87,5
memenuhi langkah-langkah proses PBL.
4.1.1.1 Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 17 Mei 2013 pukul 09.30 – 10.40 WIB. Pada kegiatan awal, guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar
siswanya, kemudian, guru menyuruh siswa untuk duduk rapi. Selanjutnya, guru melakukan pengecekan kehadiran siswa. Guru menyuruh siswa mempersiapkan
buku pelajaran IPS dan alat tulis. Untuk menggali pengetahuan siswa di awal pembelajaran, guru mengarahkan siswa pada konsep materi yang akan dipelajari
yang merupakan tahap pertama model PBL dengan melaksanakan tanya jawab. Guru memberikan pertanyaan untuk menggali pengetahuan siswa mengenai asal-
usul nasi yang mereka makan setiap hari. Setelah itu, guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Kegiatan inti dimulai melalui tahap eksplorasi terlebih dahulu. Pada tahap ini, guru menjelaskan definisi alur proses produksi yang dilanjutkan dengan
pengenalan alat-alat teknologi produksi beserta contoh-contoh hasil kekayaan alam. Setelah itu, guru melaksanakan tanya jawab dengan siswa mengenai hasil
61 kekayaan alam yang terdapat di sekitar lingkungan tempat tinggalnya. Setelah itu,
guru memperlihatkan salah satu hasil produksi yang terkenal di Desa Bedug yaitu batu-bata. Untuk melaksanakan tahap pembelajaran berikutnya, guru membagi
siswa menjadi 6 kelompok heterogen. Tahap berikutnya yaitu elaborasi yang dimulai dengan pemberian LKS oleh guru kepada masing-masing kelompok. Guru
kemudian membimbing siswa untuk menentukan rumusan masalah dari topik yang disajikan dalam LKS tersebut. Rumusan masalah yang dirumuskan yaitu
“mengapa pada saat musim penghujan produksi batu-bata lebih sedikit daripada musim kemarau?”. Setelah itu, guru membimbing siswa untuk menggali pendapat
siswa menentukan gagasan sementara dari rumusan masalah tersebut. Berdasarkan diskusi kelompok, didapatkan jawaban sementara yaitu saat musim penghujan
becek, batu-bata yang dicetak kehujanan, dan batu-bata sukar kering ketika musim penghujan.
Tahap berikutnya yaitu menguji gagasan sementara berdasarkan sumber pustaka yang tersedia. Guru menyuruh siswa untuk menemukan alur proses
produksi batu-bata. Setelah itu, guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari hasil penelusuran pustaka. Kelompok yang berhasil menemukan
jawaban alur proses produksi batu-bata disuruh untuk menjelaskannya di depan kelompok yang lain. Setelah itu, guru membimbing siswa membuat simpulan dan
menjelaskan kembali untuk menyatukan pendapat masing-masing kelompok. Tahap konfirmasi berupa tanya jawab antara guru dan siswa mengenai
pembelajaran yang telah dilaksanakan untuk menyatukan pendapat siswa. Kegiatan penutup dimulai dengan bimbingan guru kepada siswanya untuk
membuat simpulan pembelajaran. Setelah itu, guru menguji pemahaman siswa
62 dengan melaksanakan evaluasi akhir pembelajaran berupa tes pilihan ganda
sebanyak 10 butir. Berdasarkan evaluasi didapatkan hasil bahwa seorang siswa harus melaksanakan remidial dan lainnya diberi tugas pengayaan. Pembelajaran
ditutup dengan doa penutup yang dipimpin salah satu siswa dan pemberian salam penutup oleh guru.
4.1.1.2 Pertemuan Kedua