32
2.4 Hipotesis Penelitian
Menurut  Sugiyono  2010: 96,  “Hipotesis  merupakan  jawaban  sementara terhadap  rumusan  masalah  penelitian”.  Pengujian  hipotesis  dilakukan  dengan  uji
dua  pihak. Berdasarkan  landasan  teori  dan  kerangka  berpikir,  dapat  dirumuskan hipotesis penelitian, yaitu: hipotesis nol Ho dan hipotesis alternatif Ha.
Hipotesis nol yang dirumuskan yaitu tidak ada perbedaan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV antara yang menerapkan model pembelajaran PBL dan yang
menerapkan model konvensional. H : µ
1
= µ
2
. Sementara itu, hipotesis alternatif Ha yang dirumuskan yaitu ada perbedaan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV
antara  yang  menerapkan  model  pembelajaran  PBL  dan  yang  menerapkan  model konvensional. Ha : µ
1
≠ µ
2
.
33
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Pada  bagian  ini  akan  dikemukakan  tentang:  1  populasi  dan  sampel,  2 desain  penelitian,  3  variabel  penelitian,  4  data  penelitian,  5  teknik
pengumpulan data, 6 instrumen penelitian, 7 uji coba instrumen, dan 8 teknik analisis  data.  Populasi  dan  sampel  mengemukakan  banyaknya sumber  data  yang
akan  digunakan  dalam  penelitian.  Desain  penelitian  mengemukakan  metode pengambilan  data  penelitian.  Variabel  penelitian  memberikan  informasi  dalam
pemecahan  masalah  penelitian.  Data  penelitian  mengemukakan  jenis  data  yang akan  dianalisis dalam  penelitian.  Teknik  pengumpulan  data  mengemukakan  cara
yang  dilakukan  untuk  mendapatkan  data  yang  dibutuhkan.  Instrumen  penelitian yaitu  alat  yang  digunakan  untuk  mengumpulkan  data.  Teknik  analisis  data  yaitu
cara yang dilakukan untuk menarik kesimpulan berdasarkan sekumpulan data yang diperoleh.
3.1 Populasi dan Sampel
Riduwan 2012: 54 berkata “Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan
masalah  penelitian”. Sementara  itu, Arikunto  2006:  131  menjelaskan  bahwa sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi.
3.1.1 Populasi
Jenis populasi yang digunakan dalam penelitian ini yakni populasi terbatas
34 karena  data  yang  diteliti  diketahui  jumlahnya  secara  pasti.  Populasi  dalam
penelitian  ini yaitu banyak  siswa  kelas  IV  pada  kelas  eksperimen  dan  kontrol. Banyak siswa kelas eksperimen kelas IV SD Negeri Bedug 01 yaitu sejumlah 28
siswa. Sementara itu, banyak siswa kelas kontrol kelas IV SD Negeri Bedug 03 yaitu sejumlah 25 siswa. Berdasarkan banyak siswa kelas eksperimen dan kontrol,
didapatkan jumlah populasi sebanyak 53 siswa.
3.1.2 Sampel
Sugiyono  2010:  118  menjelaskan  bahwa  hal-hal  yang  dipelajari  dari sampel  kesimpulannya  akan  diberlakukan  untuk  populasi,  sehingga  sampel  yang
dipilih  harus  representatif.  Oleh  karena  itu,  agar  sampel  yang  diambil  dapat representatif perlu memberlakukan teknik penarikan sampel. Riduwan 2012: 57
berkata  “Teknik  penarikan  sampel  adalah  cara  mengambil  sampel  dengan sedemikian  rupa  agar  anggota  sampel dapat  menggambarkan  keadaan  populasi
yang sebenarnya”. Teknik penarikan sampel yang digunakan yaitu proportionate random  sampling
. Riduwan 2012: 58 berkata “Proportionate random sampling adalah cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak
yang jumlahnya proporsional dalam anggota populasi”. Jumlah anggota sampel disebut juga sebagai ukuran sampel. Ada dua cara
dalam menentukan ukuran sampel dengan didasarkan atas asumsi bahwa populasi berdistribusi  normal,  yaitu:  1 Nomogram  Harry  King,  dan  2  Tabel Krecjie.
Menurut Sugiyono 2010: 127, Nomogram Harry King diterapkan untuk populasi maksimum  2000,  dengan  taraf  kesalahan  yang  bervariasi  mulai  0,3    hingga  15
.  Sementara  itu,  Tabel Krecjie diterapkan  untuk  penghitungan  ukuran  sampel
35 dengan taraf kesalahan 5 . Penelitian ini menggunakan taraf kesalahan α 5 ,
sehingga  penghitungan  ukuran  sampel  menggunakan  tabel Krecjie.  Pengambilan jumlah sampel menggunakan tabel Krecjie dengan α = 5 menghasilkan anggota
sampel  sebanyak  48  dari  populasi  yang  berjumlah  53.  Dari  28  siswa  kelas eksperimen  didapatkan  sampel  sebanyak  25  siswa,  sedangkan  untuk  kontrol  dari
25 siswa didapatkan sampel sebanyak 23 siswa. Riduwan 2009: 11 menjelaskan bahwa  pengambilan  sampel  pada  setiap  kelas  menggunakan  cara  undian  seperti
pada  sistem  arisan,  yakni  peneliti  menulis  nama  panggilan  setiap  siswanya kemudian  dibuat  lintingan  dan  dimasukkan  pada  gelas  plastik  rapat  yang  diberi
sedikit lubang, kemudian sampel yang diambil yaitu nama siswa yang keluar dari lubang kecil tersebut sebanyak yang telah ditetapkan.
3.2 Desain Penelitian
Penelitian  yang  akan  dilaksanakan  menggunakan  metode  penelitian kuantitatif  dengan  pendekatan  penelitiannya  yaitu  eksperimen.  Sugiyono  2010:
14  menjelaskan  bahwa  metode  kuantitatif  memiliki  analisis  data  bersifat kuantitatif atau statistik untuk menguji hipotesis dengan teknik pengumpulan data
menggunakan  instrumen  penelitian  seperti  angket,  wawancara,  maupun  soal-soal tes. Menurut Riduwan 2012: 50, “Pendekatan eksperimen adalah suatu penelitian
yang  berusaha  mencari  pengaruh  variabel  tertentu  terhadap  variabel  yang  lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat”.
Desain  penelitian  yang  digunakan  yaitu quasi  experimental  design. Pemilihan  desain  ini  disebabkan  peneliti  tidak  mampu  mengontrol  secara  ketat
masuknya pengaruh variabel-variabel luar. Desain penelitian quasi dibagi menjadi
36 dua  bentuk,  salah  satunya  yaitu  bentuk nonequivalent  control  group  design yang
dipilih  sebagai  desain  dalam  penelitian  ini.  Menurut Sugiyono  2010: 116, “Nonequivalent control group design hampir sama dengan pretest-posttest control
group design pada true experimental design, hanya saja pada desain ini, kelompok eksperimen  atau  kelompok  kontrol  tidak  dipilih  secara  random”. Menurut
Sugiyono  2010:  116, nonequivalent  control  group  design dapat  dilihat  pada
gambar 3.1.
Gambar 3.1 Desain Penelitian Keterangan:
O
1
dan O
3
= keadaan awal kelas eksperimen dan kontrol X
= perlakuan O
2
=  hasil  penilaian  kelas  eksperimen  setelah  mendapatkan perlakuan
O
4
= hasil penilaian kelas kontrol tanpa perlakuan Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu kuantitatif eksperimen. Desain penelitiannya yaitu quasi experimental yang  menerapkan  bentuk nonequivalent  control  group  design.
Berdasarkan desain penelitian tersebut, data penelitian yang dihasilkan yaitu data kuantitatif.  Data  kuantitatif  tersebut  bertujuan  untuk  menerangkan  hasil  belajar
siswa setelah mendapat perlakuan dengan model pembelajaran PBL yang akan O
1
X O
2
O
3
O
4
37 dibandingkan dengan kelas kontrolnya.
3.3 Variabel Penelitian