55
4.2.2 Nama Jalan dalam Membangun Citra Koridor Jalan Ahmad Yani
Salah satu karakteristik non fisik yaitu penamaan suatu tempat dinyatakan Kevin Lynch 1960 sangat penting dalam mempertegas identitas tempat tersebut.
Penamaan tempat tersebut dapat menjadi petunjuk lokasi dan juga menggambarkan susunan elemen perkotaan berdasarkan bentuk fisiknya baik dari aspek sosial,
sejarah, fungsi, ekonomi, ataupun individual. Penamaan yang paling dikenal masyarakat adalah penamaan Bangkatan Pasar Kaget. Dinamakan Bangkatan karena
dulunya Jalan Ahmad Yani merupakan Jalan Bangkatan sebutan ketika masa kolonial Belanda dan dinamakan pasar kaget karena hanya beroperasi pada malam
hari dan hilang pada siang harinya. Di sekitar Jalan A.Yani Binjai juga memiliki
beberapa persimpangan yang memiliki sebutan tersendiri bagi warga Binjai, seperti simpang Irian, simpang Tekun, dan simpang pekong keling. Sebutan tersebut berasal
dari nama bangunan yang sering terlihat pada masing-masing persimpangan Rumah Makan Irian, Toko Tekun, dan Pekong Keling.
Dengan mengkaji identitas koridor Jalan Ahmad Yani Binjai berdasarkan penamaan tempatnya, peneliti berinterpretasi bahwa identitas tersebut terbentuk dari
nilai sejarah tempat tersebut. Menurut Schulz 1980, suatu tempat dapat kehilangan identitasnya apabila pengaruh sejarahnya tidak diwujudkan. Pengaruh sejarah dari
koridor Jalan Ahmad Yani dapat terlihat dari keberadaan Bangkatan, rumah makan Irian, Toko Tekun, Kuil Sri Mariaman Pekong Keling yang sudah ada sejak puluhan
tahun yang lalu. Bahkan walaupun sekarang toko Tekun sudah tidak beroperasi lagi, simpang di Jalan Imam Bonjol-Ahmad Yani ini tetap disebut simpang Tekun oleh
Universitas Sumatera Utara
56
masyarakat Kota Binjai. Penyebutan nama Pekong Keling berasal dari bahasa hokkien dimana “Pekong” diartikan sebagai dewaleluhur, sehingga Pekong Keling
dapat diartikan sebagai tempat pemujaan dewaleluhur etnis India. Maka dengan adanya asal penamaan tersebut, telah menggambarkan suatu imagecitra yang kuat
yang sudah melekat dalam diri masyarakat tentang keberadaan bangunan komersil
dan ruang publik yang sudah lama ada pada koridor Jalan Ahmad Yani.
Kualitas pencitraan koridor Jalan Ahmad Yani Binjai yang dihasilkan dari kajian identitas koridor Jalan Ahmad Yani dapat dilihat dari hasil kuesioner pada
gambar 4.18 dimana terdapat kualitas pencitraan yang cukup kuat pada simpang Pekong Keling dan Bangkatan. Sebanyak 48 responden memilih simpang Pekong
Keling dan 71 responden memilih bangkatan. Hanya sedikit responden yang memilih Simpang Tekun 14 dan Simpang Irian 13. Hal ini disebabkan lokasi
bangunan yang mewakilkan penamaan simpang tersebut tidak berada di dalam koridor Jalan Ahmad Yani. Toko Tekun berada di Jalan Hos Cokroaminoto dan
Rumah Makan Irian berada di Jalan Kapten Muslim. Keberadaan Pekong Keling masih belum cukup kuat diingat oleh masyarakat apabila dibandingkan dengan
responden yang memilih Bangkatan. Hal tersebut terjadi karena penamaan pada kuil tersebut tidak mewakilkan sejarah koridor Jalan Ahmad Yani, melainkan berasal dari
sebutan lain kuil dalam bahasa hokkien. Hal tersebut juga berlaku dengan penamaan simpang Irian dan Tekun. Penamaan pada ketiga simpang tersebut tidak seperti
penamaan Bangkatan yang mengingatkan masyarakat pada masa kolonial Belanda dahulu. Maka dengan menimbang hasil observasi dan kuesioner, dapat disimpulkan
Universitas Sumatera Utara
57
bahwa Bangkatan mampu untuk mewakilkan identitas dari koridor Jalan Ahmad Yani
Binjai.
Gambar 4.18 Persepsi Masyarakat Terhadap Identitas Koridor Jalan Ahmad Yani Dilihat dari Nilai Sejarahnya
20 40
60 80
Bangkatan Simpang Irian
Simpang Tekun Simpang Pekong …
Universitas Sumatera Utara
58
Berikut hasil kesimpulan mengenai kualitas pencitraan pada koridor Jalan Ahmad Yani apabila dilihat dari kajian identitas dan susunannya dengan
menghubungkan teori, hasil observasi, dan kuesioner, yang dapat dilihat pada tabel sebagai berikut tabel 4.2.
Tabel 4.2 Tabel Hasil Kesimpulan Kajian Susunan dan Penamaan Jalan dalam
Membangun Citra Koridor Jalan Ahmad Yani Binjai
Teori Kevin Lynch
dan Roger Trancik
Observasi Hasil
Kuesioner Interpretasi
Citra yang Muncul
Susunan dapat dilihat
pada gambar figure
ground dan identitas
dapat dilihat dari
penamaan tempat yang
memiliki makna,
yaitu:
Susunan massa
bangunan ;
Pola ruang koridor
Jalan Ahmad
Yani Binjai
Nama jalan; Susunan;
Deretan massa bangunan
bersifat homogen dan
membentuk sebuah
voidruang positif yang
berkelanjutan berupa koridor
publik yang berpola linear.
Pola ruang sederhana
tersebut dapat memudahkan
pengamat da- lam mencipta-
kan pencitraan yang kuat dan
menyeluruh. Elemen solid
dan void pada koridor Jalan
A.Yani membentuk
figure-ground suatu koridor
linear. sebuah
koridor yang
terbentuk oleh
barisan bangunan.
Universitas Sumatera Utara
59
Teori Kevin Lynch
dan Roger Trancik
Observasi Hasil
Kuesioner Interpretasi
Citra yang Muncul
a. Simpang Irian
b. Simpang Tekun
c. Simpang Pekong
Keling d. Bangkatan
Nama jalan;
Terdapat suatu imagecitra
yang kuat yang sudah melekat
dalam diri masyarakat
tentang keberadaan
bangunan komersil dan
ruang publik yang memiliki
nilai sejarah pada koridor
Jalan Ahmad Yani.
Sebanyak 71
responden mengingat
Bangkatan kualitas
pencitraan kuat.
Penamaan Bangkatan
sudah memiliki makna yang
kuat di dalam ingatan
masyarakat, dilihat
berdasarkan nilai
sejarahnya. Bangkatan
sebagai identitas
koridor Jalan
Ahmad Yani
Binjai
Sumber: Data diolah oleh peneliti 2015
Universitas Sumatera Utara
60
4.3. Imagibility