Metoda Analisa Data METODOLOGI PENELITIAN

27 Gambar 3.3 Aktivitas Perdagangan di Kawasan pertokoan di Jalan Ahmad Yani Binjai pada Siang Hari Gambar 3.4 Aktivitas Bangkatan Pasar Kaget di Sepanjang Jalan Ahmad Yani Binjai pada Malam Hari

3.6 Metoda Analisa Data

Dalam melakukan analisa citra koridor Jalan Ahmad Yani Binjai, peneliti mengacu kepada sumber data kualitatif dan kuantitatif, yaitu hasil observasi lapangan dan kuesioner. Hasil data yang diperoleh akan dievaluasi dengan menggunakan analisa kualitatif dengan pendekatan kuantitatif. Analisa kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan cara bekerja, mengorganisasikan, dan memilah data menjadi satuan-satuan sehingga dapat dikelola, disintesis, menemukan pola dan apa yang Universitas Sumatera Utara 28 penting serta apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada pembaca. Pendekatan kuantitatif berupa analisa deskriptif dengan alat ukur statistik yang bertujuan untuk menguji kebenaran pada metode kualitatif. Adapun cara peneliti menganalisa dalam rangka menemukan elemen-elemen pembentuk citra koridor Jalan Ahmad Yani yaitu sebagai berikut. 1. Mengumpulkan data-data yang relevan dengan citra koridor Jalan Ahmad Yani. 2. Data tersebut akan dibahas satu per satu pada Bab 4 sampai ditemukannya elemen-elemen yang melatarbelakangi terbentuknya citra koridor Jalan Ahmad Yani yang kemudian akan disusun secara sistematis sebagai hasil temuan penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisa data model Miles dan Huberman Pawito, 2008:104-106. Hal ini dikarenakan metode ini sangat sesuai dengan tujuan peneliti yaitu menemukan citra koridor Jalan Ahmad Yani Binjai dan elemen pembentuknya gambar 3.5. Pada tahap awal penelitian, peneliti mengumpulkan data sesuai dengan metode yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu metode observasi dan kuesioner. Kemudian peneliti melanjutkannya dengan analisa data model Miles dan Huberman membagi analisa data kualitatif menjadi 3 tahapan, yaitu: Universitas Sumatera Utara 29 1. Reduksi data Pada tahap ini, peneliti mengedit, mengelompokkan, dan meringkas data di lapangan Koridor jalan Ahmad Yani Binjai. Kemudian peneliti menyusun atau menyeleksi data yang relevan dengan permasalahan yang diteliti, yaitu yang berhubungan dengan citra koridor Jalan Ahmad Yani Binjai tabel 3.3. Tabel 3.3 Tabel Hasil Reduksi Data Teori Variabel Keluaran Data Interpretasi Data yang Relevan Lynch 1960 menyatakan terdapat 3 kualitas pencitraan yaitu legibility, identitas dan susunan, serta imagibility. Legibility Peta Mental Jalan A.Yani memiliki berbagai elemen perkotaan dan karakter koridor pertokoan linear yang menerus. Barisan ruko yang menerus di sepanjang Jalan Ahmad Yani. Identitas dan susunan Figure- Ground plan Massa bangunan hampir semua sama membentuk suatu ruang koridor publik. Imagibility Urutan sequence pergerak- an Hal yang selalu terlihat di sepanjang jalan A.Yani adalah barisan ruko dan Bangkatan. Citra jalan Nicholas Fyfe 1998 membagi citra jalan ke dalam 3 fokus utama;  Perencan aan dan desain  Identitas Desain Street- scape Didominasi oleh gambaran desain ruko-ruko dan Bangkatan. Bangkatan sebagai lokasi jajanan kuliner yang terletak di sepanjang jalan Ahmad Yani. Aktivitas Aktivitas Kebiasaan masyara- kat dari aspek sosial, budaya, dan ekonomi Aktivitas di Bangkatan dan pertokoanruko dapat menggambarkan kebiasaan masyarakat baik dari aspek sosial, budaya, dan ekonomi. Universitas Sumatera Utara 30 Teori Variabel Keluaran Data Interpretasi Data yang Relevan dan praktek sosial  Kontrol dan perlawan -an Peraturan  Peratur -an yang berla- ku  tata guna lahan  Pemerintah yang me- ngatur pembangunan di koridor Jalan Ahmad Yani.  Peruntukan lahan didominasi oleh fungsi perdagangankomersil. Sumber: Data diolah oleh peneliti 2015 Dari hasil reduksi data, ditemukan dua data yang paling relevan. Data tersebut merupakan elemen-elemen yang paling dominan dalam membentuk citra koridor Jalan Ahmad Yani sehingga penelitian akan lebih memfokuskan kepada kedua elemen tersebut, yaitu:  Barisan ruko yang menerus di sepanjang Jalan Ahmad Yani  Bangkatan sebagai lokasi jajanan kuliner yang terletak di sepanjang jalan Ahmad Yani. 2. DisplayPenyajian data hasil temuan Data hasil observasi dan kuesioner yang terlalu banyak akan disusun secara sistematis sehingga data yang diperoleh dapat menjelaskan atau menjawab masalah yang diteliti. Pada tahap ini, data yang akan disajikan akan memfokuskan kepada hasil reduksi data lihat tabel 3.3. Data tersebut Universitas Sumatera Utara 31 merupakan data yang paling relevan dalam menemukan citra Koridor Jalan Ahmad Yani yang selanjutnya akan disajikan ke dalam hasil temuan di Bab 4. 3. Penarikan serta pengujian kesimpulan Setelah mendapatkan hasil reduksi dan penyajian data, maka peneliti melakukan analisa lanjutan untuk menyimpulkan data. Pada tahap ini kesimpulan yang diambil masih berupa kesimpulan sementara yang dapat diuji kembali di lapangan gambar 3.5. Gambar 3.5 Diagram Tahapan Analisa Data Kualitatif dalam Menemukan Citra Koridor Jalan Ahmad Yani Binjai Sumber: Pawito, 2008:104-106 Pengumpulan data dengan metode observasi dan kuesioner Reduksi data yang relevan: Barisan ruko dan Bangkatan Hasil temuan PenarikanPengujian kesimpulan mengenai citra Koridor Jalan A.Yani Binjai Universitas Sumatera Utara 32

BAB IV CITRA KORIDOR JALAN AHMAD YANI BINJAI

Peneliti akan melakukan pembahasan berdasarkan kepada metode yang telah ditentukan sebelumnya yaitu metode observasi dan kuesioner yang didukung data sekunder berupa hasil tinjauan pustakateori. Pembahasan tersebut diharapkan dapat menggambarkan citra dari koridor Jalan Ahmad Yani Binjai beserta elemen pembentuknya.

4.1 Legibility

Dalam mengkaji legibility Koridor Jalan Ahmad Yani Binjai, hal yang diperlukan adalah bagaimana peneliti menafsirkan bangunan terkait dengan konteks lingkungannya, sehingga dapat menguatkan karakter bangunan tersebut. Kejelasan bentuk koridor Jalan Ahmad Yani Binjai dapat diidentifikasi berdasarkan teori Kevin Lynch 1960, yang menyatakan legibility diperkuat dengan adanya elemen perkotaan, yaitu edge, landmark, dan node. Dapat dilihat pada peta gambar 4.1, terdapat edge yang membentang di sepanjang sisi Barat beriringan secara harmonis dengan bentuk koridor, node yang membagi bangunan ruko dan jalan ruang publik ke dalam tiga segmen yang hampir sama, serta landmark berskala besar yang menjadi jeda antar bangunan yang padat. Lokasi ketiga elemen tersebut juga merupakan lokasi akses keluar masuk yang dapat diinterpretasikan sebagai titik dimana pengamat mulai Universitas Sumatera Utara