73
Teori Roger
Trancik Observasi
Hasil Kuesioner
Interpretasi Citra yang
Muncul
Malam hari
; Objek yang
selalu terlihat di sepanjang
koridor Jalan Ahmad Yani
adalah jejeran pedagang kaki
lima Bangkatan.
pedagang kaki lima
dan stand- stand
pedagang kaki lima.
jenis makanan
dan minuman.
Sumber: Data diolah oleh peneliti 2015
4.4 Desain
Menurut Fyfe 1998, desain dapat dibaca melalui streetscape yang dapat menggambarkan desain elemen jalan yang dominan dan praktek yang berlaku
ataupun keistimewaan yang dibuat oleh pendesain.
4.4.1 Streetscape Koridor Jalan Ahmad Yani Binjai
Dapat dilihat pada streetscape pada gambar 4.28, citra yang mendominasi dihasilkan dari desain bangunannya yang berupa barisan ruko-ruko yang memiliki
fasade bangunan yang memiliki tipologi yang sama, berderet di sepanjang koridor Jalan Ahmad Yani. Pada malam harinya, terlihat juga barisan pedagang kaki lima
yang membentuk suatu pasar malam yang dikenal dengan Bangkatan gambar 4.29.
Universitas Sumatera Utara
74
Gambar 4.28 Streetscape Koridor Jalan Ahmad Yani Binjai pada Siang Hari
Gambar 4.29 Streetscape Koridor Jalan Ahmad Yani Binjai pada Malam Hari
Barisan bangunan di sepanjang koridor Jalan Ahmad Yani terlihat harmonis, menyatu dan seragam. Hal tersebut dapat dilihat dari ilustrasi potongan jalan Ahmad
Yani gambar 4.30 yang membagi jalan ke dalam 3 segmen, dimana dapat dilihat bahwa setiap segmen tersebut memiliki kemiripan antara satu sama lainnya.
Universitas Sumatera Utara
75
Gambar 4.30 Ilustrasi Potongan Jalan di koridor Jalan Ahmad Yani Binjai
4.4.2 Desain Fasade Bangunan di Jalan Ahmad Yani Binjai
Fasade merupakan elemen yang menghadirkan berbagai pengalaman kepada pengamat untuk dapat memiliki pengalaman visual yang berbeda. Desain semua
fasade bangunan yang berada di sepanjang Jalan Ahmad Yani menggunakan gaya arsitektur lokal. Terdapat 2 tipe desain fasade apabila di lihat dari perkembangannya,
yaitu bangunan lama dan bangunan setelah direnovasi.
A
B
C
Potongan jalan segmen A
Potongan jalan segmen B
Potongan jalan segmen C
Universitas Sumatera Utara
76
a. Desain bangunan ruko lama Bangunan lama ini ditandai dengan desainnya yang sederhana gambar 4.31
dengan warna-warna umum seperti putih dan krem gambar 4.40, serta tidak adanya permainan fasade yang menonjol sehingga bangunan-bangunan lama
tersebut terlihat hampir tidak berbeda satu sama lainnya. Bangunan-bangunan tersebut tersebar merata di sepanjang koridor Jalan Ahmad Yani dan rata-rata
semua bangunan yang berlantai dua merupakan bangunan lama. Pengaruh bangunan-bangunan tersebut terhadap citra koridor Jalan Ahmad Yani adalah
memberikan kesan kuno, umum atau biasa, tidak mempunyai perbedaan yang mencolok apabila dibandingkan dengan bangunan ruko lama pada koridor
jalan lainnya seperti di koridor Jalan Imam Bonjol dan Sudirman.
Gambar 4.31 Contoh Desain Beberapa Fasade Bangunan Lama pada Koridor Jalan Ahmad Yani
Universitas Sumatera Utara
77
b. Desain bangunan ruko baru setelah direnovasi
Bangunan baru di koridor Jalan Ahmad Yani ditandai dengan desainnya yang lebih kompleks gambar 4.32, terdiri dari warna-warna kontras merah, biru,
pink, dan sebagainya, dan memiliki pola geometris yang membentuk garis- garis horizontal. Pengaruh bangunan ruko tersebut terhadap citra koridor Jalan
Ahmad Yani adalah memberikan kesan yang unik, berbeda, modern, dan memperkaya variasi bangunan.
Gambar 4.32 Gambaran Desain Fasade Bangunan Baru pada Koridor Jalan Ahmad Yani yang Dibagi ke Dalam Tiga Segmen
A
B
C
Universitas Sumatera Utara
78
Kedua desain bangunan tersebut terdiri dari bangunan dua lantai dan tiga lantai. Bangunan dua lantai memiliki ketinggian ±8 meter, sedangkan bangunan tiga
lantai memiliki ketinggian ±12 meter maksimal. Terjadi keseragaman dimana semua bangunan tersebut memiliki bukaanjendela yang lebar pada fasade
bangunannya gambar 4.33. Peneliti berinterpretasi keadaan tersebut terjadi akibat letak bangunan yang saling berdempetan sehingga tidak ada ruang dimana udara bisa
keluar masuk kecuali dari bagian depan bangunan.
Gambar 4.33 Ilustrasi Deretan Fasade Bangunan di Sepanjang Koridor Jalan Ahmad Yani
Dengan mengacu kepada teori Bentley, pengamat mampu melihat keseluruhan permukaan fasade bangunan berlantai tiga di Jalan Ahmad Yani apabila pengamat
berada minimal 10 meter dari bangunan tersebut gambar 4.34. Maka dengan lebar
Sekolah Bengkel
Kuil
Universitas Sumatera Utara
79
Jalan Ahmad Yani sepanjang 10 meter, bangunan ruko tersebut dapat dilihat dari berbagai posisi jalan oleh pejalan kaki. Peneliti dapat berinterpretasi bahwa pengamat
mampu mengamati citra bangunan ruko di Jalan Ahmad Yani secara keseluruhan apabila berada pada sisi bangunan yang ada di sebrangnya di jalur pedestrian. Oleh
karena itu, pencitraan koridor jalan Ahmad Yani biasanya selalu dikaitkan dengan deretan bangunannya yang memanjang gambar 4.35, bukan pada bangunan tertentu
saja, dan pengamat harus mengamati dari perspektif diagonal melihat deretan bangunan ruko secara keseluruhan.
Gambar 4.34 Kemampuan Jarak Pandang Minimum Pengamat Terhadap Bangunan
Sumber: Bentley 1980: 94-95
Universitas Sumatera Utara
80
Gambar 4.35 Ilustrasi Jarak Pandang Pengamat Terhadap Bangunan di Koridor Jalan Ahmad Yani
Dalam mengkaji desain deretan fasade bangunan pada koridor Jalan Ahmad Yani yaitu bangunan rukonya, tentu peneliti perlu memperhatikan unsur-unsur apa
saja yang mempengaruhi fasade suatu bangunan sehingga tercipta suatu citra tertentu terhadap keseluruhan bangunan tersebut secara visual. Menurut Knaack, dkk. 2007
dalam teorinya tentang unsur-unsur yang mempengaruhi fasade bangunan, maka unsur yang mempengaruhi fasade bangunan ruko di koridor Jalan Ahmad Yani dapat
dijelaskan sebagai berikut. 1.
Harmonis Unsur harmonis fasade bangunan di koridor Jalan Ahmad Yani dapat dilihat
pada susunan fasade bangunan-bangunan rukonya yang membentuk suatu kesatuan yang menggambarkan hubungan satu sama lainnya. Maka dari itu,
peneliti membagi koridor Jalan Ahmad Yani ke dalam 3 segmen sehingga
Universitas Sumatera Utara
81
dapat menggambarkan susunan fasade bangunan di Jalan Ahmad Yani secara detail gambar 4.36.
Gambar 4.36 Unsur Harmonis di Koridor Jalan Ahmad Yani Binjai
Pada segmen A gambar 4.36, banyak terjadi pengulangan terhadap desain fasade bangunan ruko. Hal ini disebabkan masih banyak terdapat
bangunan lama di segmen tersebut. Bangunan-bangunan ruko dengan ketinggian yang sama terlihat berkumpul-kumpul di beberapa lokasi sehingga
A
B
C
banyak terjadi pengulangan bentuk bangunan
tercipta suatu ritme yang dibentuk oleh ketinggian
tercipta suatu ritme dan transformasi pada bangunan modern
Universitas Sumatera Utara
82
membentuk barisan bangunan ruko yang berulangmirip antara satu sama lainnya. Hal ini memciptakan suatu citra desain fasade yang monoton dan
fasade bangunan-bangunan terlihat menyatu sehingga terkesan memanjang. Pada segmen B, walaupun bangunan-bangunan tersebut memiliki
ketinggian yang tidak sama, namun tetap memiliki ritme susunan bangunan berlantai dua dan bangunan berlantai tiga yang berganti-gantian membentuk
suatu koridor jalan. Pada segmen C, sudah terlihat banyak transformasi pada masing-masing desain fasade bangunan yang menjadi lebih modern dan juga
ada yang berskala lebih besar seperti sekolah, bengkel, dan kuil sehingga bangunan tersebut memiliki keunikan tersendiri melalui perbedaan desain
fasadenya. Terlihat bangunan lama berlantai dua berbaris bergantian dengan bangunan modern berlantai tiga, sehingga membentuk ritme yang mirip
dengan segmen B. Setelah mengamati ketiga segmen, diketahui unsur harmonis di koridor
Jalan Ahmad Yani Binjai terbentuk dari perbedaan ketinggian bangunan tersebut yang membentuk suatu pola susunan yang berbeda-beda, antara
bangunan yang berlantai dua dan berlantai tiga. Secara keseluruhan, ketiga segmen bangunan di koridor Jalan Ahmad Yani memiliki ketinggian
maksimal yang mirip yaitu ±12 meter dan mayoritas memiliki lebar 4 meter, sehingga terlihat sebagai suatu kesatuan. Walaupun terdapat perbedaan
ketinggian, selisih satu lantai tersebut tidak menghalang visual pengamat ke
Universitas Sumatera Utara
83
lingkungan makro langit yang membentuk skyline yang continue sehingga menimbulkan kesan bangunan yang harmonis.
2. Kontras
Unsur kontras bangunan di koridor Jalan Ahmad Yani dapat dilihat dari bangunan lama dan bangunan barunya yang memiliki perbedaan desain
melalui permainan fasade. Walaupun kedua secara visual memberi kesan terpisah satu dengan yang lain, tetapi konteks bangunan tersebut masih
seimbang dan terlihat menyatu sebagai barisan ruko yang memiliki fungsi yang sama gambar 4.37.
Gambar 4.37 Kontras antara Bangunan Lama dan Bangunan Baru pada Koridor Jalan Ahmad Yani
3. Material Material pada bangunan berpengaruh terhadap lingkungan di sekitarnya karena
dapat memberikan karakter visual dan mempertegas fungsi bangunan tersebut. Semua bangunan ruko di koridor Jalan Ahmad Yani menggunakan pintu berjenis
Universitas Sumatera Utara
84
folding gaterolling door Gambar 4.38 yang memperkuat citra sebuah rumah toko yang berfungsi sebagai tempat usaha pada lantai dasarnya.
Gambar 4.38 Material Pintu yang Mendukung Fungsi Ruko pada Koridor Jalan Ahmad Yani
4. Tekstur Menurut Knaack, dkk. 2007, tekstur merupakan elemen yang dipakai
perancang dalam menentukan skala bangunan. Maka berdasarkan skalanya, bangunan ruko memiliki lebar yang sama yaitu 4 meter dan tidak memiliki
sempadan antar bangunan sehingga terlihat berdampingan membentuk barisan- barisan bangunan dengan skala yang sama secara horizontal. Bangunan-
bangunan tersebut memiliki wujud balok yang memanjang ke belakang. Keadaan tersebut membentuk suatu rangkaian bangunan yang terkesan meluas, lebar, dan
menyatu sebagai suatu konteks lingkungan kawasan, yaitu kawasan ruko.
Universitas Sumatera Utara
85
5. Warna
Penggunaan warna dinding bangunan yang dominan adalah warna putih dan krem. Adapun warna lain yang digunakan pada beberapa bangunan baru
seperti warna coklat, biru, kuning dan hijau. Hal tersebut banyak ditemukan pada gambar segmen C gambar 4.39.
Gambar 4.39 Penggunaan Warna di Bangunan Ruko di Koridor Jalan Ahmad Yani Binjai
Dengan memperhatikan penggunaan warna pada bangunan-bangunan ruko pada kawasan koridor Jalan Ahmad Yani yang dibagi ke dalam 3
A
B
C
didominasi warna putih dan krem
didominasi warna putih dan krem
warna sudah mulai beragam
Universitas Sumatera Utara
86
segmen, yaitu segmen A, segmen B, dan segmen C, peneliti mengamati bahwa warna putih merupakan warna yang paling mendominasi pada
bangunan di Koridor Jalan Ahmad Yani. Keadaan tersebut diperlihatkan pada gambar 4.40, dimana warna putih paling banyak digunakan oleh bangunan
ruko lama dan warna lain banyak digunakan oleh bangunan baru yang sudah direnovasi. Hal ini membuktikan warna putih merupakan warna yang sudah
digunakan dalam jangka waktu yang lama dan masih dipertahankan hingga sekarang.
Gambar 4.40 Pewarnaan Terhadap Fasade Bangunan di koridor Jalan Ahmad Yani
Warna adalah suatu aspek yang dapat menghidupkan dan menciptakan kesan, karakter, dan arti secara psikologis pada ruang. Maka peneliti
berinterpretasi bahwa penggunaan komposisi warna monokromatik, yaitu
Universitas Sumatera Utara
87
warna putih yang dominan pada bangunan ruko di koridor Jalan Ahmad Yani, menimbulkan efek terang dan skala sehingga memberikan kesan bangunan
seolah-olah menyatu, meluas dan seragam terhadap pencitraan koridor Jalan Ahmad Yani.
Berikut merupakan hasil kuesioner mengenai warna yang dapat mewakilkan bangunan-bangunan di Koridor Jalan Ahmad Yani. Sebanyak
85 responden memilih warna putih dan 34 responden memilih warna krem gambar 4.41. Hal tersebut membuktikan pewarnaan putih yang paling kuat
diingat oleh masyarakat dapat ditemukan pada bangunan-bangunan rukonya yang mayoritas berwarna putih.
Gambar 4.41 Ingatan Masyarakat Terhadap Warna Bangunan di Koridor Jalan Ahmad Yani
Setelah mengkaji unsur-unsur yang mempengaruhi desain fasade bangunan berupa unsur harmonis, kontras, material, tekstur, dan warna, dapat diinterpretasi-kan
citra yang terbentuk adalah citra bangunan ruko yang hamonis, menyatu, dan seragam. Walaupun terdapat perbedaan pada beberapa bagian fasade bangunan
20 40
60 80
warna tua krem
putih
Universitas Sumatera Utara
88
tertentu, namun bangunan yang mendominasi tersebar merata di koridor Jalan Ahmad Yani Binjai. Bangunan-bangunan ruko tersebut juga terlihat sebagai suatu kesatuan
yang terintegrasi dengan fungsinya sebagai bangunan komersil.
4.4.3 Desain BangkatanStand Pedagang Kaki Lima di Koridor Jalan Ahmad Yani Binjai