tidak tergantung pada kematangan semata-mata tetapi termasuk didalamnya faktor-faktor lain mi
salnya motivasi dan pengalaman “. Lebih lanjut M. Dalyono 2005: 167 menyatakan bahwa:
pengalaman seseorang ikut mempengaruhi perkembangan fisiologis individu, yang merupakan salah satu prinsip dari
kesiapan
readiness
. Apa yang telah dicapai oleh seseorang pada masa-masa yang lalu, akan mempunyai arti bagi
aktivitas-aktivitasnya sekarang. Apa yang telah terjadi sekarang akan menberikan sumbangan terhadap
readiness
individu di masa mendatang. Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat
disimpulkan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi kesiapan kerja siswa antara lain yaitu motivasi, bimbingan vokasional,
prestasi belajar sebelumnya, informasi pekerjaan, ekspektasi masuk dunia kerja serta pengalaman praktik kerja industri yang relevan
dengan objek penelitian yaitu siswa SMK.
2. Tinjauan Mengenai Motivasi Memasuki Dunia Kerja
a. Pengertian Motivasi Memasuki Dunia Kerja
Motivasi adalah dorongan dalam diri seseorang yang mempengaruhi tindakannya untuk mencapai tujuan. Motivasi
sangat penting diperlukan bagi orang yang sedang mencari pekerjaan, dengan adanya motivasi orang tersebut akan berusaha
semaksimal mungkin untuk mendapatkan pekerjaan. Menurut Ham
zah B. Uno 2011: 1 “motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku
”.
Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dirinya, oleh
karena itu perbuatan seseorang yang didasarkan atas motivasi tertentu mengandung tema sesuai dengan motivasi yang
mendasarinya. Menurut Sumadi Suryabrata yang dikutip oleh Djaali
2012: 101 “motivasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri
seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian
suatu tujuan”, dalam hal ini adalah mendorong individu untuk memasuki dunia kerja.
Maka dapat disimpulkan bahwa motivasi memasuki dunia kerja adalah dorongan yang menimbulkan semangat dan dapat
menggerakanmemberikan arah kepada seseorang untuk mencapai tujuan, yaitu memasuki dunia kerja. Motivasi memasuki dunia
kerja sangat dibutuhkan oleh siswa sekolah menengah kejuruan karena akan mempengaruhi kesiapan kerja. Adanya motivasi
memasuki dunia kerja siswa akan berusaha semaksimal mungkin mendapatkan pekerjaan sesuai dengan kompetensi kejuruannya.
b. Fungsi Motivasi Memasuki Dunia Kerja
Hasil dari suatu pekerjaan, sebagian besar ditentukan oleh
motivasi yang bersangkutan untuk menghasilkannya. Begitu pula dengan motivasi memasuki dunia kerja akan memberikan fungsi
bagi siswa dalam meningkatkan keterampilan bidang kompetensi disekolah guna mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja,
adanya motivasi memasuki dunia kerja siswa akan semakin matang untuk bekerja, dan siap melakukan pekerjaan sesuai dengan bidang
kompetensi. Fungsi motivasi memasuki dunia kerja menurut Oemar
Hamalik 2004: 176 yaitu: 1
Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi tidak akan timbul kegiatan untuk
mencari pekerjaan ataupun bekerja. 2
Sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan kepada pencapaian tujuan yang diinginkan.
3 Sebagai penggerak. diibaratkan ia sebagai mesin bagi
mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukkan cepat atau lambatnya orang tersebut mencari pekerjaan
ataupun bekerja.
Fungsi motivasi diterangkan pula oleh M. Ngalim Purwanto 2007: 70 bahwa fungsi motivasi ada 3 yaitu:
1 Mendorong manusia untuk berbuatbertindak. Adanya
motivasi akan berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor yang memberikan energikekuatan kepada
seseorang dalam melakukan suatu pekerjaankegiatan.
2 Menentukan arah perbuatan. Yakni ke arah perwujudan
suatu tujuan yang benar cita-cita. Motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk
mencapai tujuan
3 Menyeleksi perbuatan manusia. Artinya menentukan
perbuatan-perbuatan mana yang harus dilakukan, yang serasi guna mencapai tujuan.
Lebih lanjut menurut Sardiman 2012: 85 fungsi motivasi ada tiga hal yaitu:
1 Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai
penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap
kegiatan yang dikerjakan.
2 Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang
hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan
sesuai dengan rumusan tujuannya.
3 Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-
perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-
perbuatan yang tidak bermanfaat bagi hal tersebut.
Berdasarkan beberapa teori di atas, motivasi akan memberikan fungsi sebagai doronganpenggerak kepada siswa
dalam menentukan arah untuk mencapai tujuan yaitu untuk memasuki dunia kerja sesuai dengan bidang kompetensinya.
c. Faktor-Faktor yang menimbulkan Motivasi
Motivasi adalah dorongan dalam diri seseorang yang akan mempengaruhi tindakannya untuk mencapai tujuan. Motivasi
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang akan menggerakan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemampuan
untuk melakukan suatu tindakan sehingga dapat memperoleh hasil atau pencapaian tujuan tertentu. Makin jelas tujuan yang
diharapkan atau yang akan dicapai makin jelas pula tindakan memotivasi itu dilakukan.
Menurut Hamzah B. Uno 2013: 10 menyatakan bahwa:
motivasi memasuki dunia kerja timbul karena adanya keinginan untuk melakukan kegiatan, adanya dorongan dan
kebutuhan untuk melakukan kegiatan, adanya harapan dan cita-cita, adanya penghormatan atas diri, adanya lingkungan
yang baik dan adanya kegiatan yang menarik.
Selain itu, Nana Syaodih Sukmadinata 2005: 61 menjelaskan bahwa motivasi memasuki dunia kerja terbentuk oleh
tenaga-tenaga yang bersumber dari dalam dan luar diri individu.
Tenaga-tenaga tersebut yaitu:
1 Desakan
drive
, adalah dorongan yang diarahkan kepada pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmaniah.
2 Motif
motive
, adalah dorongan yang terarah kepada
pemenuhan psikis atau rokhaniah.
3 Kebutuhan
need,
merupakan suatu keadaan dimana individu merasakan adanya kekurangan, atau ketiadaan
sesuatu yang diperlukannya.
4 Keinginan
wish
adalah harapan untuk mendapatkan atau memiliki sesuatu yang dibutuhkan dalam hal ini
adalah pekerjaan
yang sesuai
dengan bidang
kompetensi.
Lebih lanjut menurut Kartini Kartono 1991: 82 motif
seseorang bekerja adalah sebagai berikut:
1
Keharusan Ekonomi
, yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup.
2
Keinginan membina karir
, ini terdapat pada kondisi seseorang yang meskipun kondisi ekonominya tidak
memerlukan, ia tetap bekerja demi karir. Ada juga yang bermotifkan ingin menggunakan keahlian.
3
Kesadaran bahwa
pembangunan memerlukan
tenaga kerja, baik tenaga pria maupun wanita
, motif ini mendorong mereka yang tidak perlu
bekerja karena alasan ekonomi masuk dalam angkatan kerja. Mereka ini bekerja secara
sukarelawan. Bidang kerja yang banyak ditangani sukarelawan diantaranya sebagai berikut:
a Organisasi Kemasyarakatan
b Bidang Pendidikan pembantasan buta huruf,
taman kanak-kanak, playgroup, SD, SMP dan sebagainya.
c Bidang Kesehatan Posyandu, PMI, Yayasan
jantung, kornea mata, dan sebagainya